Perkembangan dunia teknologi pangan selalu dinamis berserta istilah-istilah penyebutan yang tidak umum, namun sebenarnya produknya sudah marak di pasaran bahkan sudah tertelan dan jadi konsumsi harian yang belum bisa tergantikan.Â
Ultra Food Processed, begitu sebutannya. Apakah konsumen awam akan diajak berimajinasi kembali untuk bisa membayangkan prosesnya yang rumit dan apakah makanan ini amat sangat berkualitas sehingga harus menjadi konsumsi utama masyarakat modern ?Â
Sederhananya Makanan Ultra Olahan ini bahasannya sangat industrial sekali karena jumlahnya banyak dan untuk kepentingan penduduk sudah bukan masyarakat atau kelompok orang lain.
Jika yang dillihat distribusi, skalanya sudah skala global - regional - nasional - lokal sampai ke seorang individu yang akan menyantapnya dari sebuah kemasan yang didesain agar menarik untuk dibeli. Â
Makanan Ultra Olahan adalah makanan yang dirancang dan diolah oleh perusahaan dengan pengolahan yang mencampurkan pengembang, pengemulsi, pengental, perasa tambahan dan buatan, pemanis, dll.
Makanan Ultra Olahan  bertujuan untuk: makanan yang praktis, mudah dibawa-bawa untuk bepergian, tidak merepotkan, kaya akan gizi, Bahan Tambahan Pangan (BTP)-nya banyak dan mendominasi karena harus memiliki daya simpan yang panjang selama makanan atau minuman dibungkus/dikemas, dan yang lebih menarik harganya murah.
Makanan Ultra Olahan yang beredar di pasaran dapat dijumpai dengan mudah di toko ritel atau warung sekalipun karena produknya sudah siap dinikmati tanpa harus menunggu proses pengolahannya, karena sudah dikemas dengan berbagai bentuk baik ukuran jumbo sampai ukuran terkecil.Â
Contoh Makanan Ultra OlahanÂ
Seperti yang diterbitkan oleh The Guardian tentang makanan ini bisa merubah pola makan, pola kebutuhan konsumsi dan mempengaruhi konsumen agar selalu ketergantungan dengan makanan ini, menyebutkan beberapa contoh makanan ultra olahan yang tersebar di pasaran seperti :Â
Minuman ringan berkarbonasi atau minuman soda.Â