Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

COP27: Bagaimana Nasib Ekologi Manusia dan Ekologi Pangan?

14 November 2022   13:49 Diperbarui: 14 November 2022   13:51 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : cop27.eg [logo]

Seperti biasa kalau pertemuan-pertemuan resmi dalam sebuah forum dimana mayoritas diisi oleh para orang-orang yang memiliki kepentingan dengan kompleksitas dan kebutuhannya selalu heboh untuk lingkarannya saja, sedangkan efeknya dirasakan seluruh masyarakat dunia karena suatu negosiasi dan diplomasi, tapi jangan lupakan diskusi atau musyawarah sesuai tradisi. Masyarakat berbudaya bukankah demikian adanya ? 

Hingga akhirnya penulis pun tertarik bergelirnya mencari informasi ada ramai-ramai isu apa yang akan terjadi nanti dalam sebuah konferensi ini menyangkut sistem pangan, karena ketika kondisi pangan carut marut, maka hantaman kesulitan mengunyah dan menikmati akan terancam. Bahkan kekhawatiran berlebihan yang langsung berdampak pada harga kuliner yang biasa dibeli di lapak-lapak kecil akan bertransformasi. Oh tidak, kalau harganya kian melambung, itu sama seperti menyembunyikan nilai-nilai gizi yang bisa dinikmati dari berbagai makanan yang tersedia. Tentunya penulis juga menyoroti perwakilan Indonesia yang berpartisipasi di COP27. 

Maka, dari itu penulis menanyakan kepada panitia penyelenggara apakah forum global ini bisa diikuti oleh masyarakat umum yang tanpa afiliasi elit dan hanya orang kampung biasa yang doyan mencicipi kue-kue basah di pasar tradisional mengikutinya? Karena lokasi COP27 tahun 2022 ini berlokasi di Sharm el-Sheikh, Kota Mesir (Egypt). Jauh Sekali dijangkau oleh masyarakat yang bukan siapa-siapa di mata negaranya. Bahkan tiket pesawat PP nya pun sudah menyentuh 50 juta rupiah ke atas. Hal ini juga menjadi saringan tersendiri dimana hanya orang-orang yang memiliki kemampuan finansial dan kekuatan afiliasi atas nama delegasi yang bisa menghadirinya. 

Tapi, sebagai global citizen, penulis tidak ingin kecewa atau putus asa, penulis mencari informasi via twitter tentang COP27 dimana ada partisipan dari Libya yang memberikan informasi bahwa untuk bergabung ke COP27 ada beberapa tema, tentunya penulis tertarik pada tema yang membahas Pangan. Dan menemukan tautan pendaftaran yang mewakili afiliasi resmi, dan beberapa tayangan panel bisa dinikmati di berbagai platform pilihan, dimana informasi kanal resmi pasca tayang bisa dipublikasikan dan bisa disimak bersama. Baiklah jika demikian adanya. Apakah ini sebuah diskriminasi identitas untuk menyaring siapa saja penyimaknya agar tidak banyak kritik atau memang target audiensnya sudah diatur ? 

Yang pasti sebagai generasi muda, berpartisipasi pada acara forum dunia yang menyangkut hajat banyak orang atas nama globalisasi, tentu saja penulis mengakui bahwa penulis adalah global citizen yang berhak : bertanya, menyanggah, tidak menyetujui, bahkan tidak mendukung dan mendukung pihak mana saja yang berargumen ketika forum dilaksanakan. 

Sembari menunggu informasi publikasi forum bertema pangan, mari mengenal COP27 bersama-sama. 

Apa itu COP ? 

Conference of the Parties (COP) merupakan konferensi dunia yang membahas isu, kasus, masalah, hingga solusi tentang lingkungan hidup, dikenal dengan sebutan Konferensi pengambilan keputusan tertinggi dari United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) atau Konvensi Rangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim yang bermarkas di New York, Amerika Serikat. COP diresmikan dan ditandatangi tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brasil. Tahun 1994 barulah diberlakukan hasil konvensi ini sehingga COP sudah berlangsung dari tahun 1995 sebagai COP1 yang berlokasi di Berlin, Jerman. Di Indonesia juga pernah terselenggara yaitu COP13 Bali. Tahun 2o22 sudah COP27 berlokasi di Sharm El-Sheikh, Egypt (Mesir). 

Apa itu COP27 ? 

Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun 2022 yang berlokasi di Mesir dengan mengambil alih Kepresidenan COP 27 dengan pengakuan yang jelas akan beratnya tantangan iklim global dan apresiasi terhadap nilai tindakan multilateral, kolektif dan bersama sebagai satu-satunya cara untuk mengatasi ancaman yang benar-benar global ini. 

COP27 berkomitmen untuk mendukung proses yang inklusif, transparan, dan digerakkan oleh berbagai partai atau institusi untuk memastikan tindakan yang tepat waktu dan memadai dalam beberapatarget yang memiliki misi menyelamatkan planet bumi dan penghuninya. 

Dikutip dari co27.eg website resmi Prolog utama COP27 menyatakan bahwa :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun