Mohon tunggu...
Reny Eka Agustin
Reny Eka Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Hidup adalah berjuang

Di saat tidak dapat mengucapkan maka tulislah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

5 Menit Menuju Keberangkatan

26 April 2021   19:29 Diperbarui: 26 April 2021   19:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Adzan dhuhur telah berkumandang cukup lama, semua orang terlihat  panik. Seharusnya saat ini aku sudah di perjalanan menuju Stasiun Cikampek. Tempat dimana aku untuk memulai perjalanan panjang.

"Sudah jam segini Ina kok belum jemput." Kata budhe sambil terus berjalan dengan gelisah.

"Kebiasaan emang tu anak sukanya mepet." Sahut kak Ita dengan sedikit kesal.

Tidak lama kemudian datanglah Kak Ina untuk mengantarkanku menuju stasiun keberangkatan. Perjalanan cukup jauh, memerlukan waktu sekitar 1 jam .

"Kamu itu In, sudah tau perjalanan menuju stasiun lama ya sukanya mepet." Padhe langsung meyambut Kak Ina dengan omelan.

"Tadi jam  di rumah mati, jadi agak lama bersiapnya." Jawab kak Ina.

"Lain kali jangan gini lagi, kan nanti kalo ketinggalan kereta kasian." Sahut budhe dengan menyudahi perbincangan ini.

Pamitan kali ini cukup membuatku sedih karena rasa rindu belum terobati tetapi perpisahan harus tetap terjadi. Di perjalanan aku cukup terhibur karena ada keponakan yang  ikut mengantar dan  mengajak bercanda sehingga perjalanan terasa cepat dan  tidak membosankan.

Seketika  kepanikan dalam benakku muncul, saat  melihat di persimpangan yang begitu  padat dan macet. Aku semakin gelisah dan selalu membuka hp untuk mengecek jam. Detik demi detik terasa begitu berarti. Jarum jam bergerak cukup cepat, tapi mobil tak berpindah sama sekali. Aku mulai berfikir, "bener kah ini bisa nyampek tepat waktu? Apakah tiket ini hangus dan aku tidak jadi berangkat?"

Sedikit pencerahan kudapatkan, saat stasiun terlihat aku turun dari mobil dan segera mencetak ulang tiket.

"Rey, kamu jalan  aja dari sini untuk cetak tiket. Nanti baranngya biar sama mas jadi kamu selesai cetak mas nyampek." Kak Idan memberiku saran dan ini cukup tepat untuk saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun