The fact that any of us could die at any moment but we have trouble fully expressing and accepting love for each other because our brain gets caught up in the ego is insane.
Saya menemukan kata-kata ini di lini masa media sosial saya malam ini.
Saya mulai merenung.
Hidup itu lama. Namun juga sebentar, tak terasakan.
Apa maksudnya?
Coba pikirkan apakah ada gratitude atau cinta yang mau kita ekspresikan tapi takut?
Atau apakah ada apology yang mau kita berikan tapi kembali takut bilamana ditolak?
Jangan sampai kita terlambat mengekspresikan gratitude atau apology karena besarnya ego yang kita miliki, karena kita tidak siap pada penolakan.
Saat ini saya sudah di gerbang melewati masa-masa muda saya, dan bersiap masuk ke masa dewasa muda.
Saya sudah malas untuk menyesali lost time ataupun lost moment yang pernah terjadi.