Mohon tunggu...
Yohana Reni Anggraeni
Yohana Reni Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi FISIP UAJY

Mari Mengulik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Sejarah Perkembangan Jurnalisme di Korea Selatan

2 Oktober 2021   00:25 Diperbarui: 2 Oktober 2021   00:29 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : romeltea.com

Jurnalisme multimedia menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari para jurnalis. Jurnalisme multimedia menjadi wadah bagi para jurnalis untuk lebih kreatif dalam membuta konten. Apakah perkembangan jurnalisme multimedia di bebrbagai negara memiliki sejarah yang sama? Yuk simak bagaimana sejarah perkembangan jurnalisme multimedia di Korea Selatan.

Korea Sealatan merupakan sebuah negara maju yang tidak luput dari kemajuan teknologi dalam setiap bidangnya. Jurnalisme menjadi salah satu media yang digunakan dalam penyampaian sebuah informasi. Jurnalisme di Korea Selatan memiliki sejarahdan perkembanganya tersendiri. Korea Selatan tidak jauh dari kehidupan media.

Media komunikasi yang berada di Korea Selatan terdiri dari beberapa jenis seperti berita, televisi, film, radio, majalah, hingga internet yang berbasis web online. Jurnalisme mulai hadir di Korea sejak akhir abad ke 19, dimana pers Korea memiliki pandangan yang reformatif dan nasionalisme sejak awal akan tetapi pada awal abad 20 mulai terjadi control politik dan sensorik terhadap media.

Sejarah Jurnalsime Korea Selatan

Sejarah perkembangan jurnalisme di Korea Selatan terjadi setelah abad ke 20. Setelah abad ke 20 perkembangan media dirasakan cukup baik dalam segi propagandastik, diplomatic dan jrunalsitiknya. Terdapat penyensoran dalam pers dimana bagai para jurnalis yang membahasa mengenai kritik pemerintah dapat terancam sensor.

Sejarah Jurnalisme multimedia di Korea Selatan berawal dari tahun 1876-1945. Dimana pada tahun 1910 terdapat perundingan Aneksasi Jepang dengan Korea yang ditandatangani oleh Gubernur dengan isi menyarankan pengendalian media massa.

Kemudian di tahun 1920an terdapat surat kabar lokal di Korea yaitu Dongo Ilbo serta jurnal yaitu Kaebyok (creation) yang dibuat untuk menentang sensor sensor Jepang. Terdapat mobilisasi Perang Korea dalam tahun berikutnya yang mengakhiri kebebasan pers Korea, dimana semua berita yang menggunakan bahasa korea dilarang. Di era ini, jurnalisme bersifat propaganda.

Kemudian pada periode pemerintahan militer AS di Korea sekitar tahun 1945-1948 talah menunjukan perkembangan surat kabar dan amajalh dari berbagi bentuk dimana saat itu pemerintah memiliki ruang yang cukup untuk melakukan pengendalian media.

Pada tahun 1948 dan 1960 pemerintahan yang dipegang oleh Rhee melarang surat kabar berhaluan kiri dimana ia menutuo surat kabar dan menahan reporter dan penerbit.berlanjut ditahun 1974, pemerintah akhirnya memerintah untuk menghukum jurnalis dengan dipenjara dan menggunakan bantuan KCIA untuk melarang Dong a Ilbo untuk menghentikan pemberitannya.

Undang-Undang Dasar Pers Desember 1980 menjadi sebuah fondasi hukum untuk mengawasi media dan sebagai penyedia Lembaga sensor dan pengawasan media. Pada masa ini jurnalis professional sangat diandalkan dan begitu ketat pengaturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun