Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tips Babat Timbunan Buku yang Belum Terbaca

20 Juli 2020   15:06 Diperbarui: 20 Juli 2020   15:03 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sering sekali mendengar keluhan para teman-teman dari komunitas baca yang tiap hari tumpukan buku yang belum dibaca itu semakin banyak dan semakin menggunung dari hari ke hari. Sebenarnya bukan teman saya saja sih, saya sendiri juga mengalami hal seperti itu. 

Yah, mau gimana ya, meski sudah ada begitu banyak list buku TBR (To Be Reading), tapi jiwa belanja buku itu selalu bergejolak tiap lihat buku bagus. Apalagi kalau ada obralan atau diskonan. Yang penting beli dulu, urusan nyesel mah belakangan. Kan katanya mending nyesel karena beli buku, ketimbang nyesel gak jadi beli buku. Hehehe.

Selain godaan tentang perbelanjaan buku, alasan lain TBR tak kunjung surut itu adalah waktu yang terbatas. Ada begitu banyak buku yang ingin dibaca, tapi apa daya waktu yang kita punya hanya 24 jam sehari. Itu pun harus dipotong untuk istirahat, kerja, sekolah, belajar, main, jalan-jalan, dan lain-lain. Sehingga waktu untuk membaca buku semakin sedikit saja.

Sebenarnya jauh di lubuk hati yang terdalam, menumpuk buku yang belum dibaca seperti ini tuh kadang menimbulkan rasa bersalah. Kadang kita merasa berdosa pada buku-buku itu, sehingga membuat kita merasa terbebani. Banyak loh orang yang akhirnya jadi merasa kehilangan minat membaca karena bingung, mau membaca buku yang mana dulu karena saking banyaknya buku yang belum dia baca. Nah, berikut sedikit tips dari saya agar bisa membabat tumpukan TBR yang menggunung:

Satu: Membaca Buku Dengan Sistem One Week One Book

Apa bisa kita membaca buku satu minggu satu buku? Tentu saja bisa. Bahkan kalau kita mau, kita bisa membaca lebih dari satu buku dalam satu minggu. Membaca dengan sistem one week one book ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi kita untuk membaca buku sesuai dengan deadline yang ditentukan.

Saya dulunya juga suka ogah-ogahan kalau disuruh baca buku. Maksudnya itu baca buku sesuai mood saja, kalau mau baca yah baca, kalau lagi malas yah udah gak baca. Meski mood baca suka rendah tapi mood belanja buku selalu meningkat dan tak pernah surut, inilah akhirnya yang sering membuat tumpukan TBR saya tak terbendung.

Beruntung saya mengenal sebuah komunitas baca bertajuk Gerakan One Week One Book. Sebuah komunitas yang mengedukasi masyarakat untuk membiasakan diri membaca satu minggu minimal satu buku. Dengan menantang diri sendiri seperti ini, nyatanya saya sanggup menyelesaikan satu buku dalam waktu kurang dari seminggu. Saya bahkan pernah rekor seumur-umur bisa membaca buku seminggu empat buku dengan tiap bukunya minimal 400 halaman.

Dua: Jangan Paksa Menyelesaikan Membaca Buku Yang Kurang Menarik

Seperti yang saya bilang tadi, di dunia ini ada begitu banyak buku bagus, tapi waktu yang kita punya terbatas. Sehingga dengan kata lain, mari berhenti untuk tetap bersikeras menyelesaikan membaca buku yang kita anggap kurang menarik atau kurang bagus. Jangan paksakan diri kita hanya karena kita sudah memulainya, lantas kita harus bertanggung jawab untuk menyelesaikannya hingga akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun