Buatku,
Momen ini masalah pembahasaan realitas waktu.
Bukankah kejadiannya sama saja?
Hanya karna bumi menginjak titik yang sama dalam garis edarnya.
Lalu kenapa harus dikata baru?
Padahal nyatanya, s a m a.
Kuberi tahu.
Manusia itu mudah lelah.
Kalau waktu dibiarkan memanjang tanpa babak, kapan manusia tau jeda, tau harapan?
Kapan manusia tau berubah, tau dirinya salah?
Sebentar, ada yang harus ku ralat.
Sepertinya..
Ini bukan hanya masalah cara kerja bumi yang tak pernah bosan mengitari matahari,
Lagi lagi tentang manusia itu sendiri.
Mahluk dinamis yang elingnya kadang, sering khilafnya.
Begitu kan?
Magrib, 2017
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!