Mohon tunggu...
Reni Nurliani
Reni Nurliani Mohon Tunggu... Author | Creative Content Specialist | Public Speaker | Youth Leader
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Passionate writer, creative content creator, and inspiring public speaker. Dedicated to empowering youth and driving positive change.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Adha: Makna Pengorbanan dan Keikhlasan dalam Iman

7 Juni 2025   05:06 Diperbarui: 7 Juni 2025   05:06 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto @reninurlianii

Idul Adha, atau yang dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari besar dalam Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, bertepatan dengan puncaknya ibadah haji di Arafah. Lebih dari sekadar perayaan, Idul Adha adalah simbol pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan seorang hamba kepada Tuhannya.

Asal Usul dan Sejarah

Idul Adha berakar dari kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam yang diperintahkan Allah untuk mengorbankan putranya, Ismail. Sebuah perintah yang tidak hanya menguji ketaatan, tetapi juga menantang batas cinta dan keyakinan manusia. Tanpa ragu, Ibrahim bersiap menjalankan perintah tersebut, dan Ismail pun menerimanya dengan ikhlas. Namun, sebelum pengorbanan terjadi, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, sebagai bentuk penghargaan atas keimanan dan ketulusan mereka. Dari sinilah tradisi kurban berasal penyembelihan hewan ternak sebagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah, serta wujud syukur dan kepedulian sosial.

Makna Spiritualitas

Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban. Di balik daging dan darah yang mengalir, terkandung pelajaran yang jauh lebih dalam: mengorbankan ego, keinginan pribadi, dan segala sesuatu yang kita cintai namun bisa menjauhkan kita dari Allah.

Ini adalah waktu untuk bertanya kepada diri sendiri:

"Apa yang aku pertahankan dalam hidup ini, dan sanggupkah aku melepaskannya jika Allah memintanya?"

Karena sejatinya,pengorbanan terbesar bukan pada pisau yang tajam, tapi pada hati yang rela tunduk dan jiwa yang berserah.

Pesan Sosial dan Kemanusiaan

Selain makna spiritual, Idul Adha juga mengajarkan kita pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama, khususnya mereka yang kurang mampu. Daging kurban dibagikan agar tidak ada yang merasa lapar di hari yang suci. Ini adalah wujud nyata dari ajaran Islam yang menekankan keadilan sosial dan empati kemanusiaan. Idul Adha hadir bukan hanya sebagai ritual tahunan, tetapi sebagai pengingat abadi bahwa iman membutuhkan pengorbanan, dan cinta kepada Allah harus melebihi cinta kepada dunia.

Semoga setiap Idul Adha menjadi kesempatan untuk membersihkan niat, memperkuat iman, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan hati yang ikhlas dan jiwa yang lapang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun