Teknik Sederhana dan Menarik
Menurut Nur Aini Salah Satu Mahasiswa KKN 2 , pelatihan ini dipilih karena teknik shibori sangat mudah dipelajari dan tidak memerlukan alat-alat yang rumit. "Kami ingin memberikan keterampilan yang dapat langsung diterapkan di rumah, dan batik shibori adalah pilihan yang tepat. Selain itu, batik shibori juga memiliki nilai seni yang tinggi, sehingga dapat menjadi produk unggulan desa," ujarnya.Peserta pelatihan tampak antusias mengikuti setiap langkah demi langkah dalam proses pembuatan batik shibori. Dimulai dengan teknik dasar ikatan dan lipatan kain, dilanjutkan dengan proses pewarnaan menggunakan pewarna alami yang mudah ditemukan di sekitar desa. Mahasiswa KKN ISIK juga mengajarkan bagaimana menciptakan motif yang beragam, seperti pola geometris dan abstrak, yang menjadi ciri khas batik shibori
Selain memberikan pelatihan teknis, mahasiswa KKN juga membekali warga dengan pengetahuan tentang strategi pemasaran produk batik agar dapat bersaing di pasaran. Harapannya, batik hasil karya warga bisa menjadi identitas sekaligus sumber penghasilan tambahan.
Kerja Sama dengan ISIKÂ
Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama yang erat antara mahasiswa KKNÂ
"Kerja sama dengan ISIK memberikan dampak positif, tidak hanya dalam aspek teknik, tetapi juga dalam meningkatkan kreativitas warga. Kami berharap hasil karya batik ini bisa dijual dan menjadi bagian dari identitas budayaÂ
Kesan Pesan
Kegiatan pelatihan batik bersama warga sidosermo  menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa KKN 2 STIE PEMUDA SBY . Mereka merasa senang karena ilmu yang dimiliki dapat dibagikan secara langsung dan diterima dengan antusias oleh warga.
"Kami banyak belajar, bukan hanya tentang batik, tapi juga tentang kebersamaan, semangat gotong royong, dan kekuatan warga dalam melestarikan budaya," ujar salah satu mahasiswa peserta KKN 2.
 Sementara itu, warga Sidosermo juga memberikan kesan positif atas kegiatan ini. Mereka berharap program serupa dapat terus berlanjut, sehingga keterampilan yang diperoleh tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi bisa dikembangkan menjadi usaha yang produktif.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI