Mohon tunggu...
Rendy IskandarChaniago
Rendy IskandarChaniago Mohon Tunggu... Pembelajar Sejati

Peneliti Perdamaian | Pemikir Islam | Pegiat Dakwah

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sebaiknya Berhenti Donasi !

18 September 2025   15:00 Diperbarui: 18 September 2025   14:15 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Donasi (Sumber: Pexels/Photo by Antoni Shkraba Studio from Pexels)

Indonesia adalah negara paling dermawan di muka bumi, penduduknya begitu dermawan bahkan kotak saran di pusat perbelanjaan pun menjadi kotak amal, sungguh dermawan. Kedermawanan warga Indonesia itu sesuai dengan laporan World Giving Index 2023 dari Charities Aid Foundation (CAF), selama enam tahun berturut-turut Indonesia menempati peringkat pertama. Menurut laporan ini, warga Indonesia mau membantu seseorang yang tidak mereka kenal, menyumbangkan waktu bahkan uang untuk tujuan baik. 

Sayangnya kedermawanan warga Indonesia ini kerap kali disalahgunakan oleh oknum-oknum yang hendak memperkaya dirinya sendiri. Baru-baru ini jagat dunia maya heboh oleh seorang komika Singgih Sahara, yang menyalahgunakan donasi yang disalurkan kepadanya. 

Singgih berhasil mengumpulkan lebih dari 250 juta dari donasi warganet dengan alasan ibunya yang sakit gagal ginjal dan harus cuci darah serta biaya berobat anaknya yang speech delay. Namun yang digunakan untuk biaya berobat hanya 50 juta, sisanya digunakan untuk membayar pinjaman online (pinjol) dan judi online. Menyedihkannya lagi penggalangan donasi ini telah dilakukannya sejak 2021. 

Masih hangat diingatan kita, beberapa tahun lalu kasus Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang menyelewengkan dana donasi oleh beberapa petinggi pengurus. Kasus ini membuat tergerusnya kepercayaan publik kepada lembaga amal. Tulisan ini bukan untuk menghakimi kedua penyelewengan donasi di atas, tapi bagaimana seharusnya kita berdonasi khususnya di bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan.

Ramadhan Bulan Berbagi

Bulan yang paling mulia bagi penganut agama Islam ini identik dengan berbagi melalui berbagai channel seperti sedekah, zakat, infaq, dan lain-lain. Terlebih berbuat baik pada bulan Ramadhan mendapatkan ganjaran berlimpah. Umat Islam berlomba-lomba berbagi dengan berbagi takjil, buka puasa bersama, parcel Ramadhan, dan lainnya. 

Tak heran pada bulan Ramadhan ini, berbagai lembaga amal dan zakat menyebutnya sebagai "peak season". Program unik dan inovatif dihidangkan seperti hidangan takjil berbuka. Sebagai muslim di negera paling dermawan, terdapat beberapa catatan jika kita ingin berdonasi. 

Donasi yang Menenteramkan

Pertama, salurkan melalui lembaga donasi dan zakat. Menyalurkan kebaikan akan lebih tenang dan tentram melalui lembaga ketimbang langsung. Donasi yang diberikan akan dikelola oleh professional untuk diimplementasikan melalui berbagai program yang bisa menjangkau khalayak banyak dan program yang berkelanjutan. Berbeda dengan menyalurkan langsung, dapat memicu chaos maupun kecemburuan bagi yang tidak menerima bantuan.

Bantuan langsung yang membuat chaos dapat kita lihat sebagaimana terjadi di Malang. Seorang pengusaha rokok membagikan 50 ribu rupiah bagi jamaah yang melaksanakan tarawih di Masjid Jami' Al-Ilyas di Penjalinan, pembagian ini viral dan membuat warga Penjalinan dan sekitarnya berbondong-bondong ke masjid hingga penuh, sesak dan macet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun