Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Keliru, Sholat Tarawih Mengalahkan Sholat Wajib

9 April 2023   17:00 Diperbarui: 12 April 2023   09:22 1318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sholat Wajib harusnya lebih utama ketimbang Sholat Tarawih yang jamaahnya lebih banyak saat Ramadhan. Tradisi yang keliru. Sumber gambar: freepik.com

Tanpa sila kedua tentu LGBT merusak lebih parah lagi, karena kemanusiaan berjalan tanpa adab.

Tanpa sila ketiga, tak ada usaha untuk menyatukan dalam kebaikan dan kebenaran.

Tanpa sila keempat, demokrasi bisa kebablasan terutama jika suara-suara setan yang mendominasi.

Tanpa sila kelima, tak ada lagi kesempatan yang sama dan toleransi dalam hal sosial.

Pancasila tanpa salah satu silanya bukan Pancasila dan Islam tanpa sholat wajib yang dikerjakan bukanlah Islam. Meskipun tentu logika di atas tidak dapat dijadikan perbandingan secara utuh, dapat kita telaah bahwa dalam pancasila sila yang awal selalu melandasi sila berikutnya. Oleh karena itu Ketuhanan Yang Maha Esa dan agama selalu berada dilandasannya.

Kewajiban sholat juga selalu berdampingan dengan zakat dan puasa. Begitu pula Haji dan kesemuanya dilandaskan atas tauhid kepada Tuhan yang Tunggal Pencipta Langit dan Bumi yang dilambangkan dengan syahadat.


Bukankah sudah seharusnya jumlah jamaah sholat wajib setara dengan jumlah jamaah sholat tarawih? Atau bahkan lebih banyak lagi? Bukan sebaliknya.

Lebih parahnya lagi mereka yang sholat tarawih hanya ikut-ikutan saja dan demi hal lain selain yang bernilai ibadah. Terlihat bagus memang, namun menyimpan hal yang buruk yang jika diteruskan terus menerus lama-lama sholat hanya menjadi tradisi tanpa makna dan nilai ibadah yang tergerus. Padahal sholat tarawih bukanlah hal yang wajib dilakukan di masjid.

Tapi ternyata tradisi seperti ini bersifat umum kok, juga terjadi di zaman Rasulullah SAW.

 “Rasulullah Saw pada suatu malam hari sholat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, kemudian beliau sholat pada malam berikutnya dan orang-orang bertambah banyak, lalu pada hari ketiga dan keempat orang-orang banyak berkumpul menunggu Nabi, namun Nabi tidak keluar (tidak datang) ke masjid. Ketika pagi hari, Nabi bersabda: “sesungguhnya aku melihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali kalau sholat ini diwajibkan kalian”. Dan berkata: “Hal itu terjadi pada bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Baiknya mereka yang datang hanya di sholat tarawih saja selalu diingatkan untuk juga datang ke masjid saat sholat wajib datang waktunya. Hal yang menjadi PR setiap hari bagi mereka yang mendapatkan kesempatan untuk berkhutbah sebelum sholat tarawih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun