Mohon tunggu...
Rendy FarrelIzdhihar
Rendy FarrelIzdhihar Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Mercu Buana

Masih dalam tahap pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Opini tentang fungsi agama dengan hak dan kewajiban selama pandemi Covid-19

9 Januari 2021   12:44 Diperbarui: 9 Januari 2021   14:17 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

             Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya.Manusia diberi akal dan pikiran yang sehat untuk menjalankan semua sesuai dengan aturan norma yang berlaku. Di zaman pada saat ini manusia sangat dibutuhkan moral yang menjaga dia agar tidak tersesat kearah yang salah.Moral yang dibutuhkan oleh manusia saat ini adalah agama.

            Agama adalah pedoman hidup dan menjadi tolak ukur yang mengatur tingkah laku penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan seseorang tergantung pada seberapa taat dan seberapa dalam penghayatan terhadap agama yang diyakini. Agama berperan sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama.Agama bukan sesuatu yang dapat dipahami melalui defenis-definisi belaka, melainkan hanya dapat dipahami melalui deskripsi nyata yang bersumber dari sebuah keyakinan yang utuh (sisi batin). Untuk itu agama dapat diartikan sebagai gejala yang begitu sering “terdapat dimana-mana” dan agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaan diri sendiri dan keberadaan alam semesta, selain itu agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga mengatasi perasaan takut.

          Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati (supernatural) ternyata seakan menyartai manusia dalam ruang lingkup kehidupan yang luas. Agama memiliki nilai-nilai bagi kehidupan manusia sebagai orang per orang atau dalam hubungannya dengan bermasyarakat. Selain itu, agama juga memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, secara psikologis agama dapat berfungsi sebagai motif intrinsik (dalam diri) yang berguna, diantaranya untuk terapi mental dan motif ekstrinsik (luar diri) dalam rangka menangkis bahaya negatif arus era global.

          Agama berdampak sekali dalam kehidupan sehari-hari manusia.Manusia dengan agama hubuangannya sangat erat sekali.Hak dan kewajiban kita yang terdapat di Pancasila dalam sila 1 yaitu ‘’Ketuhanan Yang Maha Esa’’ yang didalamnya bermakna bahwa setiap manusia wajib memiliki satu kepercayaan atau agama. Hak kita bebas memilih agama kepercayaannya dan kewajiban kita yaitu tidak tidak memaksa orang lain untuk mengikuti kepercayaannya.

Ini Fungsi dari Agama yaitu :

Agama Sebagai Sarana Untuk Memuaskan Keingintahuan 

Agama mampu memberikan jawaban atas kesukaran intelektual kognitif, sejauh kesukaran itu diresapi oleh keinginan eksistensial dan psikologis, yaitu oleh keinginan dan kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupan, agar dapat menempatkan diri secara berarti dan bermakna ditengah-tengah alam semesta ini

Agama Sebagai Sarana Untuk Mengatasi Frustasi 

Menurut pengamatan psikolog bahwa keadaan frustasi itu dapat menimbulkan tingkah laku keagamaan. Orang yang mengalami frustasi tidak jarang bertingkah laku religius atau keagamaan, untuk mengatasi frustasinya. Karena seseorang gagal mendapatkan kepuasan yang sesuai dengan kebutuhannya, maka ia mengarahkan pemenuhannya kepada Tuhan. Untuk itu ia melakukan pendekatan kepada Tuhan melalui ibadah, karena hal tersebut yang dapat melahirkan tingkah laku keagamaan

Agama Sebagai alat untuk sosial

Dengan beragama manusia akan lebih peka, lebih cerdas dan lebih tanggap dalam menyikapi dan menghadapi masalah masalah sosial dimasyarakat, misalnya adanya kemiskinan, keadilaan, kesejahteraan rakyat, tentang hak asasi manusia ataau tentang aktifitas yang berjalan pada jalan kemaksiatan agar segera ditertibkan dan dimusnakan agar prilaku tersebut tidak menodai wilayah sekitarnya dan tidak lagi menjerat prilaku generasi berikutnya kearah yang penuh dosa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun