[caption caption="pengunjung Pantai Losari"]

Pantai Losari sangat bersejarah bagi warga Makassar dan masyarakat Sulawesi Selatan serta tidak sedikit juga bagi para pendatang. Pantai Losari telah banyak melahirkan nostalgia dan memori dengan kisah yang beragam. Dari tempat ini juga telah banyak menginspirasi para seniman dalam berkarya dengan menciptakan lagu, puisi, cerpen, novel, buku, tari serta karya cinematografy.
[caption caption="Jalan Sehat car free day di Pantai Losari"]

Dari dahulu kota Makassar memang identik dengan Pantai Losari yang sudah terkenal sejak zaman kolonialisme. Di pesisir pantai terdapat jejeran bangunan peninggalan Belanda, dan yang sangat disesalkan karena sebagian besar kini telah direnovasi untuk dijadikan hotel, restoran, café, galeri ole-ole khas Makassar dan pertokoan umum. Namun dibeberapa tempat masih dapat kita jumpai bangunan peninggalan penjajahan yang menjadi situs sejarah sebagai benda cagar budaya.





Melihat isi Art Gallery tersebut, kita seakan-akan berada dalam sebuah imajinasi dan khayalan tingkat tinggi dengan beragam karya craft art yang dapat dinikmati secara swadaya. Semoga saja Pantai Losari dapat dieksplorasi secara bijak sesuai dengan khasanah budaya dan kearifan lokal. Dan seluruh fasilitas yang ada disini menjadi tanggung jawab bersama, utamanya pemerintah maupun warga masyarakat dengan inisiatif positif untuk menjaga, memelihara dan melestarikannya.
Melihat kota Mangkassara yang sempat berubah nama menjadi Ujung Pandang kemudian kembali menjadi nama Makassar. Sungguh mengesankan, serta menjadi patron bagi kota-kota minor dibeberapa daerah di Indonesia. Kekuatan dari Sulawesi Selatan adalah kearifan lokal menjadi karakter daerah. Baik itu daerah dengan penduduk mayoritas Bugis, Mandar, Toraja maupun Makassar. Adat istiadat, seni budaya dan muatan lokal serta sejarah adalah nadi dari setiap perilaku masyarakatnya, serta agama menjadi jantung kepribadian warganya. Sehingga dapat mempengaruhi setiap para pendatang yang kini berdomisili di kota Makassar untuk mengikuti nadi dan jantung dari setiap warga masyarakat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI