Mohon tunggu...
RENDRA BC
RENDRA BC Mohon Tunggu... Guru

Menulis menjadi bagian dari sebuah hobby, dengan menulis saya mencoba mengekpresikan apa yang ada dalam pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tatanen di Bale Atikan menjadi laboratorium hidup untuk pembelajaran mendalam di sekolah

20 Oktober 2025   12:57 Diperbarui: 20 Oktober 2025   16:48 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan IHT SDN 2 Mekarjaya (Sumber : Koleksi Sekolah)

Hari ini (20/10/2025) SDN 2 Mekarjaya memulai kegiatan In House Training Tatanen di Bale Atikan  dengan tema "Tatanen di Bale Atikan : Laboratorium Hidup untuk Pembelajaran Mendalam di Sekolah". Kegiatan IHT akan berlangsung selama tiga hari yang diikuti oleh Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan, dan Komite Sekolah dengan total peserta seluruhnya 17 Orang.

Tatanen di bale atikan merupakan program unggulan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang tertuang dalam Peraturan Bupati Purwakarta Nomor 131 Tahun 2022 tentang Pendidikan Karakter. Dalam hal ini pendidikan karakter ini dikenal dengan lima bunga pendidikan karakter purwakarta istimewa yang salah satunya adalah Tatanen di Bale Atikan.

Tatanen di bale atikan terus bertransformasi menjadi mata pelajaran muatan lokal yang harus diajarkan diseluruh jenjang pendidikan dasar baik SD/MI maupun SMP/MTs tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 49 Tahun 2025 tentang Kurikulum Muatan Lokal Tatann di Bale Atikan.

Kegiatan IHT di SDN 2 Mekarjaya yang merupakan IHT level 2 adalah penguatan terhadap pemahaman penerapan pendidikan karakater tatanen di bale atikan. Kegiatan dimulai dengan pembukaan IHT oleh Yayan Ihyanudin selaku kepala sekolah SDN 2 Mekarjaya. Dalam sambutannya beliau mengucapkan selamat datang kepada pemateri IHT yaitu Maman Johari, M.Pd dan Rini Hikmah Sugiasih, S.Pd.I, dan ucapan terima kasih kepada para guru, tenaga kependidikan, serta komite sekolah yang hadir menyukseskan kegiatan IHT.

"Terimakasih kepada pemateri, guru, tenaga kependidikan, serta komite sekolah yang telah hadir dalam kegiatan IHT" ujar Yayan Ihyanudin, S.Pd.

Kegiatan IHT di hari pertama sangat interaktif, mulai dari kegiatan refleksi kegiatan yang pernah dilakukan di SDN 2 Mekarjaya terkait tatanen di bale atikan. Pemaparan yang jelas dari pemateri membuat suasana IHT lebih mencair.

Tatanen di bale atikan merupakan langkah transformasi untuk mengurangi kesenjangan ekologis, kesenjangan sosial, dan kesenjangan spiritual. TdBA menjadi salah satu Gerakan Go Green. TdBA bukan Gerakan yang sekedar membuat lingkungan hijau tetapi harus menumbuhkan tumbuhan yang bisa bermanfaat. TdBA adalah Gerakan untuk menumbuhkan karakter baik pada diri peserta didik yang akan memperkuat standar kompetensi lulusan peserta didik.

Maman Johari, M.Pd sebagai narasumber pertama memaparkan tentang Standar nasional pendidikan yang diselaraskan dengan kurikulum muatan lokal tatanen di bale atikan. Dalam kurikulum TdBA ada 4 Komponen penting yang terdiri dari

  • Tujuan                               : Membetuk generasi gapura panca waluya (Cageur, Bageur, Bener, Pinter, tur singer)
  • Materi                               : 4 Elemen utama (Hidup Berkelanjutan, Permakultur, Pola Hidup Sehat, dan Kecakapan Hidup
  • Metodologi                      : Pancaniti (Niti harti, Niti Surti, Niti Bukti, Niti Bakti, dan Niti Sajati)
  • Penilaian                           : Hastasasadara

Diperkuat pemarapan elemen utama tatanen di bale atikan oleh Rini Hikmah Sugiasih, S.Pd, bahwa tatanen di bale atikan menjadi bagian dalam menumbuhakn kecakapan hidup peserta didik yang terdiri dari

  • Keterampilan sosial
  • Keterampilan berpikir kritis
  • Keterampilan berkomunikasi
  • Kemampuan memecahkan masalah
  • Kecakapan ekologi
  • Kreativitas
  • Keterampilan wirausaha

Tentu saja sebagai lembaga pendidikan SDN 2 Mekarjaya terus meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan khususnya untuk memahami bagaimana TdBA ini menjadi satu mata pelajaran yang akan meningkatkan karakter positif peserta didik, dan bisa menjadi laboratorium hidup bagi pembelajaran mendalam di sekolah 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun