Mohon tunggu...
RENDI RUSTANDI
RENDI RUSTANDI Mohon Tunggu... Jurnalis - Hidup sederhana yang penting penuh berkah

Semua bermula dari tidak bisa, menjadi bisa dan menjadi terbiasa agar kelak luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengatur Keuangan ala Orang Terkaya di Hongkong

10 November 2020   19:57 Diperbarui: 10 November 2020   20:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rendi Rustandi/dokpri

Li Ka Shing, merupakan salah satu orang terkaya di Hongkong. Kepiawaiannya dalam mengelola keuangan, membuat dia menjadi orang terkaya di negaranya. Tentu kita tidak ada salahnya mencontoh dirinya dalam mengelola keuangan. Sedikitnya ada lima tips yang ia berikan dalam mengelola keuangan.

Sebelum kita masuk pada pembahasan lima tips tersebut, perlu diketahui bahwa pengelolaan keuangan ini mendasar pada pemasukan keuangan kita (income) dalam periode satu bulan. Berikut lima tips tersebut;

1. Alokasikan 25 persen

Li Ka Shing mengalokasikan pemasukannya (income) sebesar 25 persen untuk investasi. Dalam sistem ini ia menggunakan istilah 'Biarkan Uang Kita yang Bekerja'.

2. Alokasikan 30 persen

Li Ka Shing mengalokasikan pemasukannya (income) sebesar 30 persen untuk kebutuhan sehari.

3. Alokasikan 20 persen

Li Ka Shing mengalokasikan pemasukannya (income) sebesar 20 persen untuk membuka relasi atau jaringan.

4. Alokasikan 15 Persen

Li Ka Shing mengalokasikan pemasukannya (income) sebesar 15 persen untuk pengembangan diri. Seperti membeli buku atau melanjutkan pendidikan.

5. Alokasikan 10 Persen

Li Ka Shing mengalokasikan pemasukannya (income) sebesar 10 persen untuk liburan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun