Mohon tunggu...
Humaniora

Mengelola Kemajemukan di NKRI

31 Januari 2018   05:11 Diperbarui: 31 Januari 2018   05:31 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam adat, suku, agama, ras, dan golongan sehingga Indonesia merupakan negara yang majemuk. Pluralisme adalah sikap untuk menerima keberagaman (pluralitas) tersebut dengan hidup secara toleran dalam masyarakat yang plural itu sendiri. 

Pluralisme dapat dicapai jika kepribadian seseorang/kelompok matang sehingga mengakui kebebasan beragama, kebebasan berpikir, kebebasan mencari informasi, dan tercipta sebuah toleransi antar orang dan kelompok.

Sesuai dengan motto atau semboyan dan sebagai semangat pluralisme bangsa Indonesia yaitu "Bhineka Tunggal Ika" yang memiliki makna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu kesatuan, Indonesia mengakui adanya pluralitas bangsa yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. 

Oleh karena itu, kita sebagai masyarakat Indonesia harus menjunjung akan pluralitas itu dengan memiliki sikap toleransi, saling menghargai, saling percaya, dan saling melengkapi.

Meskipun begitu, ada juga orang-orang/kelompok yang masih memandang dengan sebelah mata pluralisme di Indonesia. Masih banyak terjadi keributan-keributan antar agama, etnis, dan suku di beberapa daerah Indonesia, yang menjadi bukti nyata masyarakat Indonesia belum menyadari dan memahami makna dari plurasime itu sendiri.

Pemerintah dan  masyarakat Indonesia harus lebih mewaspadai adanya gerakan gerakan orang-orang/kelompok yang ingin memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Sikap toleransi, saling menghargai, saling percaya, dan saling melengkapi harus tetap dijaga. 

Sikap toleransi yaitu kesiapan dan kemampuan diri untuk menerima orang lain yang berbeda meskipun terdapat konflik dengan pemahaman tentang jalan hidup yang baik dan layak menurut pandangan pribadi kita. sikap mendudukkan semua manusia dalam relasi kesetaraan. 

Rasa saling percaya adalah salah satu unsur terpenting dalam relasi antar sesama sehingga tidak ada kecurigaan dan prasangka buruk dalam membangun relasi di masyarakat. Sedangkan saling melengkapi dapat diartikan selali bekerja sama dan bertanggung jawab antar pribadi dengan pirbadi lain. Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang saling memelihara hubungan sosial yang kokoh.

Pluralitas di NKRI haruslah diakui dan disikapi dengan sikap pluralisme, karena pluralisme terjadi karena adanya keberagaman dan perbedaan antara individu yang satu dengan yang lain. 

Bangsa Indonesia memang bangsa yang plural/majemuk yang memiliki banyak suku bangsa, perbedaan agama, ras, etnik, bahasa, adat dan budaya, namun semangat pluralisme dan motto "Bhineka Tunggal Ika" haruslah kita pegang teguh untuk menciptakan sikap toleransi, saling menghargai, saling percaya, dan saling melengkapi dalam menghadapi keberagaman tersebut.

Kemajemukan memang suatu anugerah, tetapi sekaligus juga bisa menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan hati-hati. Maka, kita harus cerdik dalam memanfaatkan dan mengelolanya agar kemajemukan tersebut menjadi bermanfaat dan bukan malah sebaliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun