Mohon tunggu...
Rena Nurliana
Rena Nurliana Mohon Tunggu... Penulis | Content Creator | Public Speaker

Pecinta Senja dan Berkelana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai Tukar Melemah, Rupiah Jadi Salah Satu yang Terendah di Dunia

30 April 2025   21:10 Diperbarui: 30 April 2025   21:10 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jakarta, 30 April 2025--- Sepuluh mata uang dengan nilai tukar terendah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali mencuat dalam laporan keuangan global terbaru. 

Dalam daftar tersebut, Rupiah Indonesia (IDR) turut masuk, berada di kisaran Rp16.000 per 1 USD, menjadikannya salah satu dari mata uang dengan nilai relatif rendah di dunia.

Rial Iran (IRR) masih menempati posisi terendah, dengan nilai tukar lebih dari 450.000 IRR per dolar. Posisi berikutnya ditempati oleh Dong Vietnam (VND) dan Kip Laos (LAK), masing-masing bernilai sekitar 24.000 dan 21.000 terhadap USD. 

Faktor ekonomi domestik, inflasi, serta tekanan geopolitik menjadi penyebab utama lemahnya mata uang-mata uang tersebut.

Berikut daftar lengkap sepuluh mata uang terlemah di dunia per April 2025:

1. Rial Iran (IRR)  

2. Dong Vietnam (VND)  

3. Kip Laos (LAK)  

4. Rupiah Indonesia (IDR)  

5. Guarani Paraguay (PYG)  

6. Franc Guinea (GNF)  

7. Leone Sierra Leone (SLL)  

8. Riel Kamboja (KHR)  

9. Shilling Uganda (UGX)  

10. Shilling Tanzania (TZS)

Sebagian besar negara dalam daftar tersebut merupakan negara berkembang dengan tantangan ekonomi struktural seperti inflasi tinggi, neraca perdagangan defisit, dan ketergantungan terhadap impor atau komoditas primer.

Meskipun Rupiah masuk dalam daftar, Bank Indonesia menegaskan bahwa nilai tukar tidak sepenuhnya mencerminkan kekuatan ekonomi nasional. 

Stabilitas makroekonomi, pertumbuhan PDB, dan cadangan devisa tetap menjadi indikator kunci yang menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tekanan global.

Pemerintah dan otoritas moneter Indonesia disebut terus mengupayakan penguatan nilai tukar melalui pengendalian inflasi, stabilisasi pasar keuangan, serta penguatan sektor ekspor dan investasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun