Mohon tunggu...
Rena Fitriani
Rena Fitriani Mohon Tunggu... Guru - Universitas Maritim Raja Ali Haji

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: "Cinta dalam Persahabatan"

21 April 2021   21:17 Diperbarui: 21 April 2021   21:23 8201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

CINTA DALAM PERSAHABATAN
Suatu ketika di taman sekolah SMA 3 ada seorang gadis bernama Putri sedang duduk melamun dibangku taman di bawah pohon pinang. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya. Saat 4 orang sahabat yaitu Putra,Elzan,Ibra,dan Ical mereka lewat kearah taman dan mereka melihat Putri yang sedang melamun di bangku taman.Kemudian,mereka saling bertatapan memberi kode untuk menghampiri Putri. Sesampainya di tempat  Putri tepat disamping Putri mereka berdiri,mereka saling tatapan dan tak lama kemudian.
"Baa......" Serentak 4 orang bersahabat itu iseng mengejutkan Putri.
Putri pun terkejut dengan teriakan itu dan kedatanagn mereka secara tiba-tiba.
"Bisa gak ya datang itu ngucapin salam ? Bukan ngagetin orang!" Ucap Putri yang sedikit kesal dengan 4 orang sahabat itu.
"Eh iya,assalamualaikum..." Ucap mereka serentak juga
"Waalaikumsalam. Ada apa kalian kesini ?" Putri menjawab salam dan menanyakan apa yang diinginkan mereka berempat itu datang ke tempatnya.
"Gak ada apa-apa,kita cuma lihat kamu disini tu diem ngelamun sendiri takutnya kamu kenapa-kenapa.Emang kenapa ? Ada apa ?" Ibra bertanya kepada Putri yang berada disampingnya.
"Iyaa Put,kenapa sih cerita aja sama kita mana tau bisa dibantu". Sambung Elzan
"Gak kenapa-kenapa sih cuma lagi bingung aja gitu sama diri sendiri juga". Ucap Putri yang mulai membuka pembicaraan.
"Bingung kenapa sih,cerita aja kan kita dengerin ini dari pada kamu diem ngelamun gak tau mau  ngapa-ngapain dan gak tau mau cerita ke siapa,mending cerita ke kita aja. Ya gak sih!" Kata Putra yang gak mau Putri banyak basa-basi dan yang lain pun mengangguk.
Putri semakin sulit dengan posisinya yang sedang bingung malah disuruh sharing cerita dan di kelilingi oleh sahabat-sahabat yang super duper iseng,sedangkan Putri tetap ingin sendiri tidak mau diganggu satu pun orang. Tetapi,setelah ia diam dan berfikir mungkin lebih baik  cerita saja dari pada ia diam sendiri.
"Yaa gimana yaa,aku bingung banget sama diri aku sendiri suka sama orang yang gak suka sama aku". Kata Putri
Mendengar Putri berbicara itu Ibra langsung diam dan tidak semangat seperti awal,entah apa yang dipikirkan si Ibra itu.
"Kamu suka sama siapa ? Satu sekolah kita ? Satu angkatan ? Jelas dong cerita nya jangan setengah-setengah" Kata Ical yang mulai kesal dengan Putri bicara gak selesai.
"Sabar dong. Jadi,cowok yang aku suka itu gak satu sekolah sama kita,dan gak satu angkatan kita juga. Aku kenal dia itu sewaktu seminar di gedung nasional antar sekolah,aku lihat dia gak seperti yang lainnya. Dia yang cuek,dingin,dan solidaritasnya juga tinggi dengan siswa dari sekolah lain" Kata Putri
"Terus ?" Ucap Ibra yang nada nya sedikit kesal dengan Putri
"Terus,sewaktu di pertengahan seminar itu aku dikasi pertanyaan oleh narasumber dan menurut aku pertanyaan itu sangat sulit. Aku diberikan waktu untuk menjawab tetapi aku tidak bisa menjawabnya. Didetik terakhir itu dia langsung mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan itu." Ucap Putri
Ibra yang duduk disamping Putri pun langsung menjauh tiba-tiba dan Ibra tampak kesal sekali.
"Saat sesudah seminar itu,kami diberikan waktu untuk istirahat makan. Aku pun pergi ke toilet,dan tidak sengaja aku ketemu dengan dia. Aku langsung bilang terimakasih dan dia mengangguk dan langsung pergi. Saat ingin mengambil makanan,kepala ku kepentok dengan lengannya aku juga meminta maaf dan dia pun diam saja. Saat ingin memasuki ruangan lagi untuk makan aku kaget karena dia memberhentikan jalanku dan meminta id line ku. Aku kasih dan dia langsung pergi." Putri yang cerita sambil memberikan gambaran kepada mereka
"Gilaa,secepat itu tu cowok minta id line kamu Put,dan kamu kasih ? Gilaaa" Ucap Putra yang tidak menyangka.
"Yaa aku kasih,aku berpikir itu akan jadi teman aja. Dan saat pulang,aku bingung siapa yang mau jemput aku. Akhirnya dia lewat dan nawarin buat pulang bareng.Aku gak nolak tawaran itu karena waktu udah sore dan cuaca nya mendung mau hujan. Di sepanjang jalan pun sama-sama diam dan tidak bicara,bicara hanya menanyakan rumah aku aja." Lanjut Putri
Elzan yang tau tentang perasaan Ibra ke Putri,Elzan melihat Ibra sangat merasa cemburu sekali mendengar cerita Putri tentang cowok yang disukainya.
"Cowok itu masih chat sama kamu apa gimana ?" Tanya Elzan yang memastikan si Putri
"Gak lagi,udah 2 hari dia gak ada chat aku lagi dan aku nungguin itu setiap malam,tetep aja gak ada.Ternyata dia udah ada yang baru yang lebih cantik,pinter,pokoknya lebih baik dari aku. Aku tidak berharap lebih sih tapi ya gitu deh." Kata Putri yang sedikit kecewa.  
"Kamu suka sama cowo itu ?" Tanya Ibra memastikan Putri
"Hm... Aku gatau,tapi sepertinya aku benar suka sama dia." Jelas Putri
"Karena apa kamu suka sama dia ? Cuma karena dia minta id line kamu dan nganterin kamu pulang ?" Tegas Ibra yang tampak cemburu ke Putri.
"Gak gitu lo,aku suka sama dia mungkin karena sikapnya yang dingin dan cuek tapi perhatian dan itu membuat aku lebih menantang gitu dekat sama dia." Kata Putri yang penuh keraguan.
Mendengar itu,Elzan langsung melihat Ibra yang berdiri di pohon pinang tepat didepan mereka duduk dan agak sedikit menjauh dari Putri dan 3 orang sahabatnya. Elzan melihat Ibra yang tak biasanya,Ibra yang diam tak berkutik karena mendengarkan cerita Putri itu.
"Tapi,kamu gak tau dia itu udah dekat sama cewek jugakan. Kenapa kamu harus suka sama cowok lain ? Mungkin apa kamu gak tau disekolah ini ada juga yang suka sama kamu Put!".Tegas Elzan memastikan Ibra masih ada kesempatan untuk dekat dengan Putri.
"Ya kan aku gak tau siapa orangnya gitu,kalau soal suka sama cowok sekolah lain itu wajar aja sih,dan aku juga ketemunya gak sengaja sewaktu seminar itu.Dan gak aku sangka juga aku bisa suka sama cowok itu.Kalau pun mungkin ada yang suka sama aku,aku bakalan nerima baik-baik untuk kenal dekat dulu." Tegas Putri
Seketika hening setelah Putri bicara itu. Ibra yang melamun langsung pergi dari Putri dan sahabatnya tanpa bicara sedikitpun untuk pamit.
"Eeh,mau kemana gak pake pamitan?" Tanya Ical dan Putra melihat Ibra yang pergi.
Sedangkan Elzan yang tau keadaan Ibra,Elzan diam tak bicara.
"Minum. Haus!" Teriak Ibra
"Nanti kesini lagi ya!" Teriak Putri dan tidak disahut oleh Ibra.
Ibra pun langsung pergi tak memperdulikan sahabatnya itu.
"Apa selama ini Putri gak ngerasa kalau aku suka sama dia ? Gak ngerasa kalau aku mencoba menarik perhatiannya ?" Ibra bertanya-tanya pada dirinya sendiri dalam hati.
Sesampainya dikantin Ibra memesan minuman,dia duduk sejenak dan menenangkan dirinya sendiri.
Melihat Ibra tak kembali ke taman Putri bertanya-tanya,tetapi Putri tetap menunggu ditaman dengan sahabat-sahabat Ibra itu.
"Kenapa ya Ibra gak balik lagi ?Gak biasanya dia seperti ini.Apa ada yang salah saat aku cerita tadi ? Pengen susulin deh." Kata Putri yang sedikit heran dengan Ibra.
"Palingan dia duduk kantin minum sama makan" Jelas Putra
"Ohh gitu. Eh bentar lagi bel masuk nih,masuk kelas yuk!"Ajak Putri ke Elza,Putra,dan Ical.
"Duluan Put,aku mau ke tempat Ibra sebentar sekalian ngajak dia masuk kelas. Kalian berdua masuk aja dulu!" Kata Elzan yang memastikan ke dua sahabatnya itu agar Putri tidak ke kantin menemui Ibra.
"Yo'i Zan,cepat balik ya!" Teriak Putra.
Putri,Putra, dan Ical pun kembali kekelas karena bel masuk akan berbunyi sebentar lagi.
"Eh Ibra,masuk yok dah mau bel ini. Gila aja telat terus mau masuk kelas" Ajak Elzan.
"Astaga,lupa udah mau bel. Yok lah!" Kata Ibra yang cepat bergegas kembali kekelas.
"Yok,soalnya yang Putra dan Ical dah duluan bawa si Putri". Kata Elzan.
Karena waktu tidak lama,Ibra dan Elzan lari secepat mungkin agar tidak telat ke kelas.Dan tak lama mereka sampai dikelas langsung masuk kekelas.Bel pun berbunyi setelah mereka sampai di kelas.
"Hampir aja telat kalian berdua,bisa-bisa dihukum lagi lah." Ucap Putri yang mengarah ke Elzan dan Ibra tepatnya dibelakang tempat duduk Putri.
Tak lama Putri menghadap kebelakang guru seni masuk tiba-tiba yang mengagetkan Putri,ia pun langsung menghadap kedepan.
"Selamat siang semua,kita hari ini diskusi yaa. Ber2 aja gaboleh lebih!" Tegas ibu guru.
"Oh iya,Ibra dan Putri kalian berdua tolong ikut pelatihan untuk menggantikan ibu di aula sekolah. Bisa ?" Tanya Ibu guru kepada Ibra dan Putri.
"Baik Bu." Jawab Ibra dan Putri serentak.
"Terimakasih,silahkan bawa buku dan pulpen catat inti materi ya,sebagai gantinya kalian tidak mengikuti pelajaran hari ini." Kata Ibu guru yang mempersilahkan mereka keluar kelas.
Disaat perjalanan ke aula sekolah,keduanya hening tak berbicara seperti biasanya. Tetapi,Putri ingin menanyakan ke Ibra tentang dia tak kembali ke taman tadi.
"Ibra,kenapa tadi gak balik lagi ke taman ? Ada yang salah ya ?" Tanya Putri kepada Ibra.
"Gak kenapa-kenapa lagi makan aja tadi,buruan ntar telat ke aula!" Ketus Ibra.
"Oh oke oke!" Jawab Putri
Sesampainya di aula,Putri memilih tempat duduk di daerah kelas 11 ips.
"Duduk disini aja ya Bra,mumpung deket kipas" Kata Putri
Ibra mengganguk dan duduk disebelah Putri.
2 jam telah berjalan pelatihan itu,akhirnya selesai dan semua yang mengikuti pelatihan diberi makanan kotak,ntah itu isinya nasi ataupun kue.Setelah semuanya menerima makanan,diizinkan untuk bubar dan juga boleh makan di ruang aula.
"Makannya duduk ditaman yuk Bra!" Ajak Putri ke Ibra.
"Gak,dikantin aja!" Ketus Ibra lagi.
"Yaudah ayo,gak masalah mau dimana." Kata Putri sambil mengikuti Ibra.
Sepanjang jalan mau ke kantin,Putri bertanya-tanya kenapa Ibra tiba-tiba menjadi seseorang yang ketus setelah dari taman ?.
"Mau minum apa ? Aku pesanin ini" Tanya Putri.
"Biasa" Jawab simple Ibra
Putri pun pergi memesan air yang biasa Ibra minum dan dia minum.
"Nih,air kamu" Kata Putri sambil memberi air ke Ibra.
"Thanks Put!" Ucap Ibra.
Putri hanya menggangguk tersenyum menyahut ucapan terimakasih Ibra sambil membuka makanan mereka masing-masing.
Suasana hening saat makan Karen aemang waktu belajar dan beberapa siswa dan guru yang ikut pelatihan,tiba-tiba saat Putri tersedak dan Ibra reflek memberikan air kepada Putri.
"Lain kali makan pelan-pelan" Kata Ibra.
"Maaf,gak tau. Oh yaa,kamu kenapa sih tadi tiba-tiba pergi terus gak balik lagi ketaman ?" Tanya Putri
"Kan dah dibilangin aku makan dikantin" Jawab Ibra.
"Yaa,tapi kok gak ada balik lagi gitu,dan tiba-tiba jadi ketus dan cuek gini". Kata Putri yang dari tadi sibuk bertanya-tanya ke diri sendiri.
"Dah,yuk balik kekelas sebentar lagi juga mau pulang". Ajak Ibra ke Putri
Putri menggangguk dan ikut di belakang Ibra.
Tetap saja dia memikir kenapa Ibra seperti ini. Akhirnya,sampai dikelas waktu 30 menit lagi akan pulang mereka berdua diizinkan masuk.
"Ehem.. Ada yang habis berduaan nih!" Ejek Putra,sengaja mengembalikan moodnya Ibra
"Apaa sih,kita habis pelatihan juga" Jawab malas Putri
"Ohh iya. Bu,udah dicatat materi pelatihan tadi,ini saya dan Ibra punya". Kata Putri sambil memberikan buku ke Ibu guru.
"Ohh,terima kasih ya Ibra,Putri!". Ucap Ibu guru.
Ibra mengganguk dan tersenyum kepada Ibu guru yang mengucap terima kasih.
Tak lama kemudian,bel pulang sudah berbunyi. Semua siswa berebut-rebut keluar kelas untuk pulang. Tapi tidak dengan Ibra,Elza,Putra,Ical,dan Putri. Putri selalu ingin keluar bersama dengan mereka,tapi hari ini Putri ingin pulang nebeng dengan Ibra karena uang nya habis untuk pulang naik ojek.
"Ibra,aku boleh nebeng kamu pulang? Kalau gak boleh juga gak apa,nunggu aja dijemput papa sampe sore" Tanya Putri kepada Ibra.
"Boleh. Tapi aku pulang sama Elzan,gimana ?" Tanya Ibra dan menatap ke Elzan.
"Gampang Bra,anterin aja Putri pulang!" Jawab Elzan sambil menepuk pundak Ibra dan tersenyum.
"Yaudah,yok pulang". Ajak Ibra ke Putri dan sahabatnya.
Mereka keluar bersama dari kelas dan saat diperjalanan ke parkiran Putra bertanya ke Elzan,yang tidak didengar oleh Putri dan Ibra yang sudah jalan duluan.
"Eh Zan,aku liat si Ibra kayanya suka sama si Putri deh". Tanya Putra yang curiga gerak geriknya Ibra.
"Emang. Tadi yang dia cabut dari taman ke kantin,dia itu cemburu dengan Putri karena Putri suka sama orang lain,sedangkan dia suka sama si Putri!" Jelas Elzan.
"Yaudah kalau gitu kita bantuin aja si Ibra deket sama Putri.Gimana ?"Kata Ical.
"Ya emang gitu maksud ku,kita pulang aja dulu besok disekolah kita diskusi lagi guys!"Kata Elzan.
"Woi,cepetanlah jalan lama banget!". Teriak Ibra
Putri tertawa kecil melihat Ibra marah kepada sahabatnya tiga orang itu. Seorang Ibra dalam persahabatan mereka ini sebagai abang,karena dia yang paling tua dan Ical yang paling kecil dan Putri itu dianggap paling istimewa oleh mereka berempat.
 Elzan,Putra dan Ical langsung berlari karena Ibra sudah meneriaki mereka,sebelum Ibra marah ada baiknya mereka cepat berlari.
"Gila,jauh juga kita ketinggalan". Ucap Putra napas ngos-ngosan karena berlari.
"Yok pulang!". Ajak Putri
Semua bergegas ke motor masing-masing,Elzan nebeng Ical karena Ical bawa motor sendiri.
"Duluan ya semua.." Ucap Putri yang ingin duluan pulang.
Akhirnya mereka semua bubar.
Saat dalam perjalanan pulang.
"Ibra,sampe depan aja ya takutnya mama ngeliat."Ucap Putri.
"Gak,aku yang anterin kamu pulang. Jadi,harus didepan mama kamu biar mama kamu tau,kamu pulang sama siapa!". Jawab Ibra.
Putri mendengar jawaban Ibra langsung tidak berkutik,karena Putri tau Ibra sangat tidak suka dibantah dan tidak mau mengantar cewek hanya didepan rumah walaupun itu teman.
Setelah beberapa menit diperjalanan akhirnya sampai dirumah. Putri merasa takut karena dia tidak pernah membawa laki-laki kerumahnya.
"Dah nyampe,yok aku anterin ke dalam" Kata Ibra sambil membuka helm nya dan membukakan helm Putri.
"Tapi,aku takut Ibra!" Kata Putri.
"Dah,gak masalah ayok!". Ajakan Ibra
Lalu Putri berjalan,dan dia kaget mama nya ada di depan rumah dia salam kepada mama nya. Dan Ibra pun langsung menemui mama nya.
"Assalamualaikum,maaf tante ini saya tadi nganterin Putri pulang karena dia gak ada yang jemput". Kata Ibra
"Waalaikumsalam,makasih ya nak. Yuk masuk dulu ngobrol bentar". Ajakan mama Putri.
"Gak apa-apa tante,saya langsung pulang aja karena mau pergi juga lagi". Jawab Ibra sambil salam pamit ke mama nya Putri.
"Yaudah,hati-hati ya nak". Kata mama Putri.
"Iya tante. Put,aku duluan ya". Kata Ibra.
"Ehh,iya makasih ya Bra. Hati-hati!" Jawab Putri.
Setelah pamit,Ibra langsung pulang dan tak kemana-mana lagi.
Malam telah datang...
Mama dan Papa menunggu Putri dimeja makan,untuk makan malam bersama.
Setelah selesai makan malam bersama Mama dan Papa, Putri pun izin untuk masuk ke kamar dengan alasan ingin mengerjakan tugas yang sedang menumpuk.
"Ma Pa, putri masuk kamar dulu ya, tugas numpuk banget" ujar Putri
"Iya nak!" Sahut Mama dan Papanya di ruang tamu.
Sesampainya di kamar bukan nya mengerjakan tugas Putri kembali memikirkan hal yang mengganggu pikiran nya sejak beberapa hari ini.
Tak lama ia melamun,hp nya pun berbunyi tanda line masuk. Ternyata pesan dari Ibra.
"Sorry,tadi aku maksa kamu biar aku anterin kamu sampe depan rumah!" Begitu lah isi pesan chat itu.
"Yaa Bra,gapapa makasih ya. Aku mau tidur dulu" Balas Putri.
Tak lama membalas chat dari Ibra,Putri berniat langsung tidur. Tetapi,lagi-lagi hp nya bunyi line.
"Siapa lagi sih,gatau mau tidur chat malam-malam"Ujar kesal Putri sambil membuka hp.
Ternyata pesan itu dari Gerald cowok yang dia suka.
"HAH! INI BENERAN ?" Teriak Putri dalam hati.
"Kalo gak sibuk kapan-kapan ketemu lagi." Begitu singkat chat itu,tapi membuat Putri bahagia.
"Oke Ger!" Balas Putri.
Setelah itu,tidak pakai basa basi dia langsung tidur tanpa memikirkan apa-apa.

Keesokan hari nya...
Putri membuka hp berharap ada pesan chat lagi dari Gerald.Tetapi, yang ia dapat adalah sakit hati dipagi hari. Putri melihat Gerald memposting fotonya dengan cewek lain. Putri langsung badmood dan bergegas ingin keluar kamar.
Mama dan Papa Putri telah menunggu di meja makan untuk segera sarapan, tak lama Putri pun datang..
"Gimana semalam nyenyak tidur nya nak? Tanya Papa "ini langsung makan sarapan nya hari ini kamu diantar Papa ya put"
"Iya oke Ma" jawab Putri dengan lemas
" loh loh pertanyaan Papa kenapa ga dijawab put? Kamu kenapa lemas-lemas gitu? Kamu sakit? Tanya Papa yang sangat khawatir.
" SAKIT PAPA, SAKIT HATI!!!" ceplos Putri dibarengi dengan Mama dan Papa yang saling berpandangan dengan wajah yang menahan tawa.
" Sudah besar ternyata kamu put" ucap Papa sambil mengelus kepala Putri anak semata wayang nya itu.

Dan tak lama selesai sarapan Putri langsung berpamitan ke Mama nya dan pergi ke sekolah di antar oleh Papa. Sepanjang jalan Putri diam dan memasang muka yang sangat kesal.
Sesampainya di Sekolah Putri bertemu dengan Elzan yang sedang menunggu Ibra, Putra, dan Ical
" Kusut bgt tu muka, masih pagi putt. Senyum dong nih kayak aku biar keluar aura positif nya" Ucap Elzan yang mengagetkan Putri.
" Eh Elzan kaget aku!, aku mah begini aja cantik " balas Putri dengan PD nya
" Iyaya pantes kamu yang paling cantik di mata Ibra" ceplos Elzan " eh mksd aku ga gitu hahahah" ledek nya lagi
" Heh El aku tu paling cantik emg diantar kita ber5, ga cuman dimata Ibra aja. kan cuman aku yang cewek, siapa lagi emang yang cantik selain aku hah? Balas Putri dengan wajah yang kesal
"Iyadeh iya put,yuk masuk!" ucap el "ngehindar aja terus put" gumam Elzan didalam hati.
Bel masuk pun berbunyi , Ibra yang duduk sebangku dengan Putri langsung bertanya
" Tidur cepet ya semalem Put?" Tanya Ibra.
" Hah ? Iya aku capek banget soalnya" jawab putri dengan senyuman yang tak tulus
Sepanjang pelajaran dimulai Putri merasa tidak nyaman, Kenapa? Karena Ibra yang terus curi-curi pandang ke Putri.
"Apasih bra, gak usah liatin kekgitu ?" ketus putri
Tanpa menjawab ketusan Putri, Ibra langsung menatap kearah lain.
Sebenarnya Putri sudah lama merasakan perlakuan Ibra yang sangat berbeda dibandingkan dengan teman-teman nya yang lain, untuk beberapa waktu Putri dapat meyangkal bahwa pemikiran nya salah tetapi semakin kesini baik Ibra maupun teman-teman nya yang lain sering menunjukan kepada Putri secara langsung bahwa Ibra menyukai nya. Sejujurnya itu adalah hal yang membuat Putri menjadi merasa tidak nyaman terhadap teman-teman nya terutama Ibra. Sampai saat ini pun Putri masih berusaha untuk menyangkal fakta bahwa Ibra menyukai nya, karena Putri tau hal ini bisa menjadi sedikit dampak untuk pertemanan mereka. Putri bertekat apapun yang terjadi dia tidak akan membiarkan Ibra menyukai nya. Lagian sekarang putri sedang menyukai si cowok misterius itu yaitu Gerald heheh!
Tak lama itu bel Pulang sekolah pun berbunyi tanda siswa siswi harus pulang
Ibra yang tidak pernah menawarkan tumpangan pulang kepada Putri melainkan sahabatnya Ibra lah yang menawarkan tumpangan.Putri berpikiran hari ini Ibra menawarkannya untuk pulang bersama,tapi sepertinya harapan tidak sesuai dengan ekspetasi nya.
" Put, nungguin Papa kamu ?" tawar Ibra
Dengan halus Putri menjawab "Oh iya Bra,ini Papa aku mau jemput lagian aku sekalian mau temenin Papa ketemu client nya di mall gitu."
" Oh, nanti malam sibuk? Anak-anak mau ngumpul nih. Aku jemput ya " Tanya Ibra.
" Oh anak-anak mau ngumpul? Kok gada yang blg ke aku? Ujar putri dengan curiga
" Mereka suruh aku bilang ke kamu aja, soalnya tadi mereka ngira kamu pulang sama aku biar sekalian gitu " ujar Ibra
" Liat nanti deh Bra, aku kabarin digrup aja aku bisa apa engga"Tolak Putri
Tak lama dari mereka berbincang,mobil Papa putri memasuki perkarangan halaman depan pos sekolah Putri.
"Duluan ya Bra. Hati-hati di jalan pulang!" Kata Putri sambil meninggalkan Ibra di parkiran motor.
"Hai,Assalamualaikum Pa!" Kata Putri sambil bersalam ke Papa.
"Sama siapa tadi kamu di parkiran ?" Tanya Papa.
"Oh itu,temen aku Pa baik kok dia. Mama udah liat kok kemarin waktu dia anterin aku pulang" Kata Putri yang tak sadar ia memuji secara halus Ibra.
"Iya,Papa juga liat dia baik kok!" Jawab Papa dan di balas senyum dengan Putri sambil main hp.
" Kamu jadikan temenin Papa ketemu client?" Tanya Papa.
" Iya Papa jadi, tapi Putri pake baju sekolah gapapa?
"Gapapa, kalo gak salah Papa juga ada anak client Papa yang ikut" jawab Papa.
" Ooh oke" Jawab Putri dengan singkat
Selama didalam perjalanan putri memilih untuk menikmati lagu yang sedang ia dengar menggunakan headset ungu nya.
Sesampainya di mall Papa dan putri langsung menuju tempat makan siang yang sudah di pesan oleh Papa nya untuk bertemu client nya hari ini, hal ini bukanlah sesuatu yang istimewa ini memang selalu terjadi jika Papa ingin melakukan meeting atau hanya sekedar bertemu dengan rekan, kerabat, bahkan client nya sendiri.
Kelihatan dari jauh bahwa teman Papa tidak duduk sendirian ia ditemani oleh pria yang memakai seragam SMA
 "Oh mungkin anaknya sama dengan aku ? Atau mungkin juga diatas aku? Oh atau bahkan dibawah aku?" Tanya Putri dalam hati.
" Silahkan duduk pak fikri" ujar client Papa sambil berjabat tangan.
"Oh iya iya pak ,terimakasih. Silahkan duduk kembali " sambil menoleh kearah si anak remaja itu dan Papa bertanya lagi " Ini anak bapak ?"
"Haha iya pak ini anak saya paling besar, nama nya Gerald"
" Selamat siang om,saya Gerald " ucap Gerald dengan senyuman ramah
Dimana putri?  
Jangan ditanya dia sudah terdiam kehabisan kata-kata sejak ia melihat cowok yang didepan nya sekarang...
"MIMPI BUKAN YA? KOK ADA DIA DISINI? AKU KETEMU DIA LAGI? ASTAGAAAAAAA " ia se akan berteriak kesenangan didalam hati nya atas keadaan yang sekarang ada didepan mata nya.
" Ini anak saya satu-satu nya pak, Putri nama nya" ucap Papa kepada 2 pria yang sekarang kini menatap nya
Hening sepersekian detik...
"Put kamu gamau memperkenal kan diri? Ini client papa ini anak nya client Papa nama nya geraldi. Kamu kok bengong ?" Ucap kebingungan sambil mencolek pipi anak semata wayang nya ini.
"Hah? Iya yah iya ini mau kenalan, halo om aku Putri" Ucap Putri gagap " h..aa..i ger aku " ucapan putri terhenti karena di potong oleh Gerald " iya udah kenal, kan kita udah kenalan" ucap gerald dengan lantang.
"Loh kalian sudah saling kenal ?" Tanya Papa Gerald dan Papa Putri secara bersamaan.
"Udah pah, om kemarin Gerald ketemu putri di seminar sekolah. Putri perwakilan sekolah nya aku perwakilan sekolah ku" jelas Gerald sambil melihat ke arah Putri yang sudah kehabisan kata-kata.
"Oh begitu yasudah duduk biar saya pesan makan'
Selama makan siang itu Papa Gerald dan Papa putri sibuk membicarakan soal kerja sama yang akan mereka jalani. Gerald dan putri? Sudah jelas mereka tidak berkutik sama sekali. Bahkan putri beberapa kali permisi ke toilet hanya untuk sekedar membuang rasa gugup nya.  Gerald termasuk orang yang cukup santai jika menghadapi hal-hal tak terduga seperti yang barusan di lalui nya, atau mungkin kejadian barusan adalah hal yang tak terduga bagi Putri saja. Hehe
Diperjalanan pulang putri memilih untuk tidur karena ia merasa, ia harus mengistirahatkan jantung nya yang sedari tadi sudah berkerja terlalu keras sehingga menghasilkan keringat yang berlebihan di seluruh badan nya. Sesampainya dirumah putri langsung masuk kamar lalu bergegas mandi agar segar pikir nya.
Setelah selesai sholat magrib Putri keluar ke balkon kamar nya dan duduk sambil menyeruput coklat panas yang dibuatkan ibu nya tadi sambil bergumam sendiri
"Kok bisa ya ketemu lagi ? Apa jangan-jangan Gerald tau hari ini bakalan ketemu jadi dia bilang semalem di chat itu? Dia kok bisa biasa aja sih ketemu sama aku? Apa aku chat dia aja ya duluan? Ah gausa deh kan aku cewe harga diri harus tinggi dong. Kan tadi ketemu lagi masa dia ga penasaran sih sama aku? IHHH GIMANA SII" itulah yang terjadi selama ia duduk di balkon sampai coklat panas nya habis dan memilih untuk masuk ke kamar karena jam sudah menunjukan pukul 22:56
Alih-alih memilih tidur, putri tiba-tiba kepikiran terhadap Ibra. Ia bahkan sempat berencana untuk mengatakan kepada Ibran agar tidak menyukai nya lagi. Tetapi ia langsung menepis pikiran itu dan memilih untuk tidur.  
Keesokan hari nya Putri terlambat bangun ia bangun dan segera turun dari tempat tidur dengan melompat
"MAMAA KOK GA BANGUNIN AKU SIHH IHHH!" Teriak Putri dengan lantang dari lantai atas kamar nya.
Dengan tergesa-gesa Putri keluar kamar dengan jilbab yang tidak beraturan tas ditenteng sebelah tangan serta tali sepatu yang belum di ikat.
" ASTAGFIRULLAH PUTRIII, kamu ini ya liat jilbab kamu sepatu kamu berantakan semua, gak malu apa diliat temen nya kekgitu bentuk nya kamu ini"Oceh Mama
Seketika pergerakan Putri terhenti setelah Mama mengeluarkan kata-kata "gak malu apa diliatin temen nya" Putri berusaha kalem agar tidak seperti orang bodoh. Ia pun memutar badan nya ke arah ruang tamu yang memiliki jarak selangkah dari dapur. Betapa terkejut nya Putri dengan yang ia lihat
"Wah parah ni, apa karena semalam aku terlalu mikirin Gerald jadi begini dehh ahh!" Ujar kesal Putri sambil membetulkan jilbabnya itu.
Tiba-tiba Mama memanggil Putri agar cepat dan tidak terlambat kesekolah. Dan lagi-lagi ada yang mengejutkan Putri,yaitu Gerald.
 " Astagfirullah Gerald kamu ngapain disini?"Sambil sibuk memakai sepatu dan merapihkan roknya.
" Jemput kamu!" Ucap Gerald dengan cepat yang membuat jantung Putri kembali bekerja dengan keras
" Ha ngapain aku biasa diantar Papa kok, lagian kamu kenapa ga kabarin aku dulu kalo..." ucapan putri terhenti karena Mama nya menyadarkan Putri bahwa ia sudah terlambat sekolah
"Ma,Putri berangkat dulu ya, ayok Ger " ajak Putri
" Pergi dulu tante" ucap Gerald permisi
Hening didalam mobil, tidak ada yang memulai percakapan dan yang lebih parah nya keadaan jalan sekarang sangat macet.. hm sepertinya jalanan pun tau keinginan Putri ingin berlama-lama didalam mobil dengan Gerald.
"Aku bole nanya ga Ger ?" ucap Putri hati-hati
"Boleh, nanya apa put? Jawabb Gerald dengan santai..  iya santai padahal ia tidak tau jantung Putri hampir copot pagi ini.
" Kamu ngapain jemput aku? Maksud aku ya kenapa? Sepertinya kita ga cukup dekat untuk antar jemput seperti ini? Apalagi kan kamu beda sekolah sama aku, menurut ku agak aneh ajasih Ger"Jelas putri dengan panjang
Gerald diam tidak menjwab pertanyaan Putri
"Apa aku salah kasi pertanyaan ya? Tapi kan aku cuma mau tau, aduh gimana si Put baru juga semobil sama Gerald udah buat suasana ga enak aja begoo Putri begoo" keluh Putri dalam hati
"Ger gapapa kok kalo gamau dijawab,sorry ya aku salah kasih pertanyaan deh keknya. Fokus aja nyetir Ger"Ucap Putri dengan hati-hati takut salah ngomong lagi.
Diam sejenak
"Gak kok,pertanyaan kamu ga salah, aku tadi lagi mikir jawaban yang ga bikin kamu kaget aja haha" jawab Gerald dengen menyertai kekehan yang sama sekali tidak membantu Putri untuk tetap tenang.
" kemarin aku ga hubungin kamu karena aku lagi jaga kakek ku put di rumah sakit jadi aku jarang pegang hp, terus Papa ngajakin aku buat ketemu sama client nya tadi aku gamau sih tapi pas tau ternyata kamu ikut sama ayah kamu makanya aku jadi ikut, heheh " jelas Gerald.
"Kamu nyariin aku ga selama aku ga hubungin kamu?"Pertanyan yang keluar begitu saja dari mulut gerlad yang membuat Putri ingin melompat dari pintu mobil ini HAHAHA
"Kok kamu nanya gitu? Kenapa? " Tanya putri dengan tenang untuk menutupi semua gugupnya.
"Loh ini udh sampe Put" ucap Gerald tiba-tiba
Tanpa sadar ternyata mereka sudah sampai, terlalu asik dengan keadaan yang sedang terjadi. Putri menoleh ke kaca dan menghela nafas dengan wajah yang tidak tampak senang
"Oh udh sampe ya, ga kerasa Ger" ucap nya dengan wajah memelas
" Jangan gitu dong muka nya, nanti kan bisa aku jemput lagi" tawar Gerald yang membuat Putri mendadakk semangat menjalani hari.
"Kamu mau jemput aku nnt?"Tanya putri memastikan
"Iya,kalo kamu mau dijemput" Jawab Gerald
" UDAH PASTI MAU DONG GER NGAPAIN DITANYA LAGI SIHHH" berteriak dalam hati
"Oh gapapa sih kalo kamu mau,asal ga ngerepotin ger" jawab putri dengan kalem padahal asli nya tidak ada kalem-kalem nya sama sekali hehe
"Yaudah nanti aku jemput ya, semangat belajar nya cantik" ucap Gerald.
Putri yang tidak siap dengan yang terjadi secara tiba-tiba hanya mengangguk kan kepala sambil tersenyum. Hanya begini cara Putri untuk menutupi rasa senang nya terhadap yang sudah terjadi pagi ini.
Putri keluar mobil dengan wajah sumbringah, hingga ia tidak sadar ada seseorang yang selalu memperhatikan ia sedari tadi, ya tak lain dan tak bukan pasti Ibra.
"Diantar siapa Put tadi?" Tanya Ibra.
"Hah oh tadi itu diantar Gerald " entah kenapa Putri memilih untuk jujur kepada Ibra, ia sendiri pun tidak tau kenapa ia tiba-tiba jujur begini kepada Ibran.
" Gerald siapa ? Cowo yg kamu blg jumpa di seminar itu ya?" Tanya Ibra penasaran
"Iya bra, ternyata dia itu anak nya client Papa ku. Kami jumpa lagi kemarin waktu aku temenin Papa jumpa client nya nah Gerald ini anak nya dari client Papa itu " Jelas putri dengan wajah berseri-seri.
Ibra diam tak menjawan penjelasan Putri, ia bingung harus seperti apa. Di satu sisi ia senang jika Putri senang tapi di sisi lain ia sedih Karena perasaan nya tak terbalaskan oleh putri.
Mereka menjalani hari tak seperti biasanya,masing-masing melakukan kesibukan,benar-benar tak biasanya.
Bel pulang sekolah berbunyi, tentu saja yang paling semangat untuk pulang adalah Putri karena ia akan dijemput oleh pujaan hati nya Gerald
Ia segera bergegas keluar kelas dengan langkah yang besar menuju pos satpam, tak lama menunggu mobil Gerald memasukii gerbang sekolah Putri dan berhenti tepat didepan Putri berdiri. Putri pun masuk kedalam mobil Gerald dengan perasaan campur aduk.
Sedangkan di tempat yang berbeda, Ibra sedang menuju tempat yang sangat ia benci, ya Rumah sakit.
" Mas Ibra silahkan masuk" panggil suster itu
Ibra masuk dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan, ia harus menutupi semua ini dari orang-orang yang ia sayang apa lagi sahabatnya. Kenapa ? Karena ia tidak ingin menambah pikiran atau pun membuat sedih orang-orang yang ia sayang. Ibra menanggung semua penyakit ini tanpa dukungan dari siapa pun.
"Kita mulai kemo nya ya Ibra, berdoa semua akan baik-baik saja " Tak lama setelah dokter mengucapkan itu Mata Ibra tertutup untuk melakukan kemoterapi.
Sementara itu...
"Kamu mau makan apa put? Laper gak ?"Tanya Gerald.
"Terserah kamu aja mau makan dimana"
"Kenapa sih cewe kalo ditanya jawaban nya terserah hahaha"Canda Gerald
Putri diam dan ikut tertawa
Setelah selesai makan...
"Put aku boleh nanya sama kamu? " ucap Gerald secara tiba-tiba yang membuat jantung Putri berdetak dengan cepat.
"Boleh Ger, nanya apa ?" Jawab putri gugup
"Kamu keknya bakal kaget sih aku nanya ini, tapi aku harus sampein ini ke kamu supaya hati aku juga tenang." Diam sejenak " kamu mau jadi pacar aku put? Kamu ga hrs jawab sekarang kok put aku tau ini kecepetan ngomong nya" ucap Gerald salting
Mendengar omongan Gerald membuat putri terkena serangan jantung btiba-tiba...
"ka..kamu serius nanya itu ke aku? " Tanya putri gugup
"iya putri" jawab Gerald tegas
Hanya suara nafas kedua nya yang terdengar.
"aku kan udah bilang kamu gapapa kalo gamau jawab sekarang put, jgn jadi canggung gini dong" jelas gerlad sambil mengeluarkan kekehan agar tidak terlalu canggung.
"kalo aku jawab mau, aku keliatan gampangan ga ger?"Tanya putri polos
Mendengar pertanyaan keluar dari mulut Putri itu,membuat Gerald ketawa.
"Kenapa sih kamu ketawa ?"Tanya Putri kesal.
"Bukannya kamu kemarin ada deket sama cewe ya ?"Tanya Putri lagi
"Oohh itu mah sepupu aku,kangen banget sama dia jadi aku post foto sama dia,bukan aku deket sama cewe lain!" Jelas Gerald sambbil tertawa melihat Putri
Mendengar pertanyaan putri membuat Gerald tertawa
"Ketawa lagi kenapa sih ?" Lagi-lagi ujar kesal Putri
"Lucu kamu soalnya,gak salah pilih juga aku haha!" Ujar Gerald yang menggegarkan jiwa Putri.
"Jadi,jawabannya mau dikasi tau sekarang apa nanti-nanti tentang pertanyaan aku?"Tanya Gerald.
"Hm aku mau Ger."Ujar Putri dengan gugup.
Jangan Tanya bagaimana putri sekarang, sudah sangat jelas bahwa dia ingin berteriak sekeras mungkin sekarang.
"Makasih ya put, jadi sekarang kamu pacar aku ya!" Jelas Gerald
Putri yang masih malu dengan keadaan yang ia rasakan sekarang hanya mengangguk sambil tersenyum, putri tidak meyangka bahwa hal ini secepat ini terjadi. Ternyata selama ini Gerald mempunyai rasa yang sama dengan nya. Kekhawatiran nya selama ini tidak akan menjadi bahan overthinking nya lagi, karena sekarang Gerald milik nya! Milik nya!  
Sudah sangat jelas bahwa hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi putri, sudah sangat jelas kejadian yang  beberapa jam lalu terjadi membuat mood nya sangat bagus. Sudah sedari pulang ia senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi yang membuat Mama dan Papa nya kebingungan sendiri.
"kamu kenapa kok mesem-mesem sendiri terus sih nak" Tanya Mama sambil menyeruput teh hangat nya
"Mamaaa, Putri seneng banget tauu" Ucap Putri excited
"Seneng kenapa? Cerita dong sama Mama" Tanya Mama yang penasaran
"Mama tau ga cowo yang jemput Putri tadi pagi? Putri tu sukaaaa banget sama dia. Terus tadi pulang sekolah dia jemput putri lagi Ma,Mama tau dia ngapain? Ucap putri yang sengaja memotong cerita nya agar Mama nya penasaran
"Ngapain? Kamu jangan aneh-aneh ya put kamu anak cewek loh!" Tegas Mama.
"Mama ih Putri kan belum selesai cerita kok Mama malah mikir aneh-aneh sih... Putri ditembak Ma sama diaaaaa!!!" Jawab Putri sambil melompat kegirangan
" wahhhh anak Mama udah punya pacar sekarang!!"Tambah Mama yang tak kalah excited
"tapi kamu harus ingat ya putri, pacaran harus pacaran yang sehat tidak boleh aneh-aneh, kamu anak cewe ayah sama mama satu-satu nya, mama gamau kamu salah pilih jalan. Mama dan Papa mungkin mengizinkan kamu pacaran karena kami percaya sama kamu ya put. Tetap berdoa insyaAllah semua nya baik-baik aja ya nak" jelas mama sambil memegang tangan Putri nya itu
"Mamaa Putri sayang bangett sama Papa dan Mama, makasih sudah jadi orangtua yang membebaskan Putri mengambil keputusan apapun, terimakasih karena masih percaya sama putri. Putri janji pasti akan jaga kepercayaan mama dan papa"Jawab putri sambil memeluk Mama nya.
Setelah putri menceritakan kebahagian nya membuat mama nya tersadar bahwa anak gadisnya bukan lagi Putri yang akan menangis karena tidak dibelikan mainan, Putri akan merasakan tangisan karena seorang pria. Mama merasa ia harus selalu berada di sisi putri agar ia dapat selalu memantau keadaan Putri...
Yaaa begitulah kekhawatiran seorang ibu.
ke esokan pagi nya...
"Eh Ger,kamu udah datang"Ucap Putri yang kaget ada Gerald di meja tamu.
"Cantik banget kamu!" Gombal Gerald
"Pacar siapa cantik-cantik gini haha" balas putri yang membuat Gerald gemas sendiri.
"Dah,yuk berangkat sekolah" Ajak Gerald menimbang takut telat ke sekolah.
"Bentar pamit ke mama dulu" Ucap Putri.
"Ma,Putri sama Gerald pamit ya takut telat" Ucap Putri sambil bersalaman dan juga Gerald.
"Hati-hati yaa,rapihin tuh jilbab kamu jangan miring-miring,ntar Gerald lari loh haha"  Gurau mama.
Mereka tertawa dan langsung menuju ke mobil.
Biasa gais masih anget-anget nya HAHAH
Sesampainya di sekolah...
"Itu muka ceria amat put pasti lagi seneng ya" Tanya Ical penasaran
"Hahaha engga ah biasa aja, perasaan abang Ical aja kali" jawab Putri lucu
" kalo lagi bahagia tu ceritaiin sama temen-temen nya, bahagia itu harus dibagi mana tau kami ikut bahagia" balas Putra lagi
"tau tu neng Putri pelit, gamau berbagi" tambah Elzan lagi
" aku kasih tau deh tapi kalian jangan heboh yaa" diam sejenakk.. "AKU UDAH PUNYA PACAR DONGG??!!!" jawab Putri teriakk
Tidak ada yang menyaut pemberitahuan putri, secara tiba-tiba semua menatap Ibra yang sedari tadi hanya diam dengan wajah pucat nya.
"Kenapa pada kalian ngeliatin aku?" Tanya Ibra bingung
"bagus dong Putri udah punya pacar, jadi kita ga perlu ribet-ribet ngejagaiin dia mulu sampe kita ga punya pacar hahahah"Canda Ibra yang sebenarnya tidak lucu.
Namun tidak ada yang tertawa termasuk Putri
"Garing ya lawakan aku? Parah banget gada yang ketawa hargai dong gaiss elah gaseru dahh" protes Ibra
"HAHAHAHAH IYA LUCU BANGETTTTT GILAKK"Teriak Putra agar suasana tidak canggung
Lalu yang lain ikut tertawa, walaupun Putri sadar mereka tidak senang dengan tulus.
"Udah ah yuk masuk kelas" Ajak Ical yang beriringan dengan Ibra.
Saat sedang perjalanan menuju kelas, tiba-tiba Ibra jatuh pingsan denga darah mengalir dari hidung nya.  Semua pun panik...
"Eeh bawa bawa ke UKS cepatt" Teriak Putri yang sangat panik
Ical, Putra, Elzan pun membopong Ibran ke UKS
Didalam uks...
"Ibra kamu kenapa kok bisa pingsan gini sih" Tanya Putri bermonolog sendiri
"Aneh banget dah si Ibra padahal dia ga pernah kekgini, dia kan yang paling kuat fisik nya diantara kita semua" Ucap Elzan kebingungan
Jangan Tanya bagaimana panic nya mereka semua, karena mereka tidak pernah melihat Ibra seperti ini. Dia adalah terkenal dengan sebutan "SI TAHAN BANTING" sangking tidak pernah nya sakit.
Ibra tidak sadar-sadar hingga pihak sekolah memutuskan Ibra untuk dibawa ke rumah sakit,  sudah pasti Putra, Elzan, Ical, dan Putri ikut ke rumah sakit. Pihak keluarga pun sudah dihubungi oleh pihak sekolah untuk segera ke rumah sakit.
"Ibra kenapa sih aku takut banget dia kenapa-kennapa, perasaan aku ga enak" Tanya putri sesegukan
"Tenang put, berdoa Ibra bakal baik-baik aja" jawab Putra yang berusaha menenangkan Putri
Putra, Ical, Elzan sangat tau pasti bahwa Putri sangat menyanyangi Ibra. Walaupun mungkin Putri tidak bisa membalas perasaan Ibra, tapi ketiga teman nya tau pasti bahwa Putri sangat menyayangi Ibra.
Tak henti-henti nya Putri menangis, ia merasakan firasat buruk. Ia takut akan mendengar hal buruk hari ini.
"Keluarga saudara Ibra " panggil dokter
"kami dok" jawab Ibu Ibra beseta teman-teman nya
"Saya tidak tau kalo pihak keluarga mengetahui ini atau tidak, tetap saudara Ibran mengidap penyakit mematikan... kanker otak stadium terakhir" ucap dokter dengan hati-hati
Seketika diam sejenak semua sibuk dengan pikiran masing-masing.
 Tak lama...
"IBRAAA KAMU KENAPA NAKK?" Tangis ibu nya sambil memeluk ayah ibran
"Ibu tenang bu, Ibu jangan seperti ini kita harus memberi semangat ke Ibra ibu jangan seperti ini ada Ayah bu" Ucap ayah berusaha menenangkan ibu ibran
Putri yang mendengar penjelasan dokter merasa disambar petir, Putri terduduk, seketika semua muncul di pikiran nya. Rasa penyesalan, rasa bersalah, ia terus menangis senggegukan tanpa berkata apapun. Ketiga teman nya yang sadar akan keadaan pun tidak tau harus berbuat apa. Mereka sama kaget nya dengan putri bahkan Ibran tidak pernah memnujukan kalo ia sedang sakit. Putra, Ical, Elzan, merasa bukan sahabat yang sangat tidak berguna.
Hari sudah mulai gelap, namun...
"Put kamu ga pulang? Biar aku anterin aja" Tawar Ical
"Enggak Cal, aku mau disini nungguin Ibra. Aku percaya dia laki-laki kuat, dia pasti sehat" jawab Putri dengan penuh harapan.
"kamu istirahat aja dulu nak, biar tante sama om yang jagaiin Ibra disini, nanti kalo Ibran sudah sadar pasti tante kabarin ke kamu" jawab ibu tulus
"Engga tante, Putri harus disini. Putri gamau pulang" Jelas putri dengan air mata yang menggenang di pelupuk mata nya.
Ical yang merasa usaha nya sia-sia mengajak Putri pulang pun akhirnya menyerah dan Ical kembali keluat menunggu Ibra sadar bersama Putra dan Elzan.
Tak lama,hp Putri berbunyi menandakan ada telfon. Ternyata itu mama nya.
"Hallo ma" Jawab Putri.
"Kamu kenapa nak ? Gak apa-apa kan ? Kamu kok belum pulang ?" Begitu banyak bukan pertanyaan yang dilontarkan ke Putri.
"Ma,Putri dirumah sakit nungguin Ibra sadar ma"Makin menjadi tangisan Putri
"Ibra ? Yang kemarin nganterin kamu ? Kenapa dia nak ? Mama sama Papa nyusul kesana ya"Jawab mama Putri yang amat panic.
"Iya ma,aku dirumah sakit Kasih Ibu ma"Sahut Putri.
"Iya nak tunggu mama ya nak!"Jawab panik mama Putri.
Mamanya pun mengajak Papa nya langsung bergegas pergi.
"Bra kamu harus sadar, aku gamau kamu ninggalin aku bra. Kamu kuat kok aku tau itu. Aku mohon jangan tinggalin aku bra." Ucap Putri yang sudah sesegukan.
"Aku minta maaf Bra gabisa balas perasaan kamu,Ibraa.. aku plis sadar.. jangan tinggalkan kami. Ayok bra kamu bisa aku percaya. Kalo kamu sadar aku janji ga akan cuekin ketusin kamu lagi. Aku bakal ada di sisi kamu terus bra... aku mohon sadar"Ucap Putri dengan tangisan
Melihat pemandangan yang ada didepan nya, membuat Ibu Ibra semakin mengeluarkan tangisan yang sangat kuat,ntah mengapa Ibu Ibra sangatlah menyayangi Putri,dan Ibunya sangat senang melihat Ibra yang biasanya sangat bahagia dengan Putrid an teman-temannya.
Tiba-tiba mama dan papa Putri datang melihat keadaan Ibra,anak yang sangat baik menurut mama nya.
"Putri"Panggil mama kepada Putri yang sangat pelan.
"Mama! Papa!"Putri pun langsung memeluk mama dan papa nya.
"Tante,Om. Ini mama papa Putri dating buat ngeliat Ibra juga" Ucap Putri sambil mengenalkan kepada Ayah dan Ibu Ibra.
Mereka pun saling bersalaman juga begitu dengan teman-teman Ibra.
Mama Papa dan juga Ayah Ibu bercerita tentang Ibra,sedangkan Putri  dan teman-temannya tetap berada disamping Ibra
Secara tiba-tiba mata Ibra perlahan terbukadan tangannyaS bergerak...
"Ayah...Ibu..."Panggil Ibra dengan suara yang pelan
"Tante Om! Ibra udah sadar!" Teriak Elzan yang memanggil Ayah dan Ibu Ibra. Dan diikuti mama dam papa Putri.
"Ibra.. Apa nak kamu mau apa? Apa yang sakit na? bilang ibu kamu harus sehat ya saying jangan tinggalkan ibu" Tangis ibu semakin kencang
"Ayah jaga ibu ya, terimakasih sudah menjadi orangtua yang hebat untuk Ibra. Maaf Ibra ngga ngasi tau ayah sama ibu. Ibra percaya ibra dimaafin kok iyakan bu" jawab Ibra dengan sangat pelan.
"Tante,Om. Saya minta maaf jika saya suka iseng ke Putri dan kemarin nganterin Putri pulang kerumah tanpa izin" Ucap pelan Ibra.
"Iyaa gak apa-apa,tante dan om percaya kalau kamu anak baik,anak kuat!" Ucap mama Putri menahan air mata yang keluar.
Seketika Ibra melihat  kearah samping nya lalu tersenyum...
"Kenapa nangis put?" Tanya Ibra
"Bra kamu jahat bangett"Tangis Putri kencang
"Dia bilang aku jahat gais, parah banget" jwb Ibra ke Ical, Putra, dan Elzan sambil terkekeh yang membuat ia batuk sesekali
"Elza,Ical,Putra, jagaiin tuan Putri yang satu ini ya. Ya walaupun dia udah punya pacar bukan berarti kita bisa lepas tangan dong. Iyakan put?" jwb Ibra pelan dgn nafas satu-satu
"Engga dong, kita harus jaga putri sama-sama dengan kamu Bra"Tentang Elzan.
"hahah... Put makasih ada di sisi ku untuk yang terakhir kali nya, ini sangat berharga buat aku. Sekarang aku bisa pergi dengan tenang. Aku sayang sama kamu Put..." ucap Ibra untuk terakhir kali nya sambil tersenyum.
Belum sempat Putri menjawab ucapan Ibra sambil menggenggam tangannya. Semua diam karena suara...
Titt..tit..titt...
Tiba-tiba suara pasien monitor berbunyi dan dokter mengumumkan jam Ibra dipanggil yang maha kuasa.
Tak lain lagi,semuanya menangis tak tertahan begitu juga Putri yang benar-benar tidak menyangka dan menyesal akan  perlakuannya kepada Ibra. Putri ditenangi oleh mama nya,dan Ibu Ibra juga menenangkan Putri dan teman-teman Ibra.
Setelah kejadian ini membuat Putri sekarang sering berdiam diri, melamun. Tak jarang  Ical, Putra, dan juga Elzan berkunjung hanya sekedar melihat keadaan putri. Karena teman-temannya benar-benar menjaga Putri sesuai apa yang dibilang oleh Ibra. Bahkan Gerald pun sudah jarang dihubungi oleh Putri, tetapi untung nya Gerald mengerti apa yang dirasakan Putri dan membiarkan dia untuk sendiri.
"Tante Putri nya ada" Tanya Gerald yang baru datang untuk melihat keadaan Putri
"Oh Gerald, ada nak di taman belakang. Kamu mau jumpa dia? Tanya ibu Putri
"Dia baik-baik aja kan tan? Gerald cmn mau tau keadaan dia aja tante, sepertinya putri belum mau dijumpa sama aku dulu" jawab Gerald
"Siapa bilang aku gamau jumpa, aku mau keliling-keliling sama kamu. Boleh? Jawab seseorang yang tiba-tiba muncul yang tak lain dan bukan adala Putri
"Sayang boleh lah, masa gaboleh. Ayokk!!" jawab Gerald dengan semangat
Didalam mobill...
"Are u okey now? Tanya Gerald hatihati
Putri menatap Gerald lalu sambil menggenggam telapak tangan Gerald
"Aku bersyukur sama yang aku jalani Ger. Kamu, Putra, Ical, Elzan, bahkan Ibran. Kalian semua orang-orang penting di hidup aku. Aku gamau lagi kehilangan salah satu diantara kalian." Diam sejenak
"Cukup Ibra yang buat aku sedih karena dia pergi tanpa aba-aba apa pun. Aku juga bersyukur ada di sisi Ibra saat itu, aku bersyukur karena dia masih bisa bilang kalo dia sayang sama aku, walaupun aku gabisa balas perasaan dia tapi aku percaya dia di atas sana pasti bahagia liat aku bahagia sama kamu Ger. Dia pasti tau aku bakal bahagia sama kamu. Sekarang aku ga perlu sedih-sedih lagi. Aku harus bahagia biar Ibra senang liat aku bahagia dari atas sana. Makasih ya Ger udah jadi pacar yang baik. Aku sayang banget sama kamu Ger"Jelas Putri panjang dengan tangan yang tetap menggenggam tangan Gibran erat tentu nya sambil menahan air mata yang sebantar lagi akan tumpah
"Sama-sama sayang, aku juga sayang banget sama kamu" jawab Gerald dengan tulus.
Putra,Elzan,dan Ical menjadi teman yang saling protektif sekarang Karena mereka tidak ingin ada yang hilang lagi setelah Ibra. Gerald juga menjadi bagian dari persahabatan mereka,dan tetap tidak ada yang bisa menggantikan posisi Ibra di mata Elzan,Putra,Ical,bahkan Putri pacarnya.
Akhirnya mereka bahagia bersama,tetap ada Ibra di persahabatan itu meskipun tidak ada wujudnya,sungguh sesayang itu mereka ke Ibra.

TAMAT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun