Mohon tunggu...
Renafa Ardella Efendi
Renafa Ardella Efendi Mohon Tunggu... Al-muftaqiroh ilallah

Belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Nativisme

19 Desember 2021   12:46 Diperbarui: 19 Desember 2021   12:49 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

PENDAHULUAN

 Filsafat dalam bahasa Arab yakni falsafah menurut bahasa Yunani Philosophia. Philo yang berarti cinta, sedangkan kata Sophia berarti pengetahuan.(Muhammad Kristiawan, 2016) Berfilsafat merupakan tindakan berpikir atau mengolah pikiran, namun tidak semua kegiatan berpikir termasuk berfilsafat. Filsafat merupakan berfikir secara sungguh-sungguh dan mendalam. Filsafat merupakan hasil akal seorang manusia secara mendalam untuk mencari dan memikirkan sebuah kebenaran. Objek material filsafat segala sesuatu, sedangkan subjek dengan mencari hakekat. Oleh karena itu berfilsafat adalah mempertanyakan segala asal usul dasar serta mencari orientasi dasar kehidupan manusia.

Pada Zaman modern saat ini, pada umumnya filsafat terbagi menjadi dua cara, yakni dengan mempelajari lapangan atau isi pembahasan di dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis), kedua dengan mempelajari sejarah zaman dulu tinggal zaman sekarang (metode historis). Berfilsafat tidak hanya sekedar berpikir namun juga berpikir dengan mengikuti pedoman kaidah-kaidah tertentu secara mendalam dan disiplin. Manfaat filsafat dapat dijadikan sebagai dasar bertindak mengambil keputusan mengurangi kesalahpahaman persiapan menghadapi perubahan serta menjawab keraguan. (Muhammad Kristiawan, 2016)

Makna filsafat Pendidikan merupakan  filsafat yang digunakan di dalam menangani masalah-masalah pendidikan.  Setiap negara memiliki pandangan filsafat yang berbeda-beda, falsafah yang dianut suatu negara dapat mewarnai tujuan pendidikan di negara tersebut.  Pada awalnya filsafat mempersoalkan tentang manusia, namun seiring berjalannya waktu filsafat menelaah tiga persoalan pokok tentang benar-salah, hakikat baik-buruk, hakikat indah-tidak indah. Dalam pandangan tersebut filsafat sangat diperlukan terutama di dalam pendidikan untuk menentukan tujuan dan arah pendidikan. Filsafat sangat menentukan tujuan pendidikan yang ingin dicapai terlebih untuk anak sekolah dasar

Muhammad kristiawati :10

PEMBAHASAN

1. Pemikiran Filsafat Nativisme

Filsafat nativisme berpandangan bahwasanya kepribadian manusia merupakan bawaan sejak lahir.(Toenlio, 2016) Tokoh yang terkenal dari aliran ini yakni Arthur schopenhauer, ia merupakan seorang filsuf Jerman.(Remiswal, 2018) pada hakikatnya aliran nativisme bersumber dari Lebnitzian tradition dengan menekankan kemampuan dalam diri anak.(Muhammad Kristiawan, 2016) Setiap anak dilahirkan dengan memiliki bakat dan bawaan. Nativisme merupakan pandangan yang pesimistis, sehingga dalam pandangan nativisme pendidikan tidak berdaya dalam pembentukan pribadi manusia karena pribadi manusia telah terbentuk ketika dalam kandungan (Toenlio, 2016)

Filsafat nativisme dalam Pendidikan dapat diperoleh melalui lingkungan, terdapat sebuah contoh gimana ketika seorang ibu melahirkan anak di hutan Ibu tersebut meninggal dunia maka anak tersebut diasuh oleh seekor serigala dalam memberi makan mengurus dan lain-lain sehingga pengurusan ini termasuk dalam pendidikan lingkungan yang dapat mempengaruhi anak. Menurut aliran nativisme manusia tidak perlu diberikan pendidikan karena pendidikan ditentukan oleh pembawaan sejak lahir. Karakteristik yang diperlihatkan seorang bersifat intrinsik sehingga termasuk dalam pandangan aliran nativisme.(Remiswal, 2018)

Menurut aliran nativisme keberhasilan pendidikan anak ditentukan oleh anak itu sendiri, aliran nativisme menekankan kemampuan pada diri anak. Lingkungan dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, sehingga  lingkungan sekitar yang direkayasa oleh orang dewasa disebut sebagai pendidikan. Perkembangan individu ditentukan atas dasar keturunan semisal jikalau ibu anak tersebut pintar maka kemungkinan besar anaknya juga pintar. Aliran ini menekankan bahwa  "yang baik akan menjadi baik, sedangkan yang jahat akan menjadi jahat." Sehingga sesuai bakat dan bawaan pendidikan tidak berguna dalam proses pembelajaran. (Amos Neolaka, 2017)

2. Implementasi Filsafat Nativisme di Jenjang Pendidikan Dasar

Implementasi aliran nativisme pada jenjang sekolah dasar, contoh: "seorang anak sekolah dasar berbakat dalam mainkan musik, sehingga ketika orang tuanya sering menasehati untuk lebih giat dalam belajar , namun di dalam fikiran anak tersebut tetap tertuju pada kesenian musik sehingga dia berbakat menjadi pemusik." Dalam hal ini implementasi aliran nativisme pada anak tersebut yakni ia memiliki bakat dan bawaan sejak lahir berupa pandai dalam memainkan music, hal ini bisa terjadi karena faktor keturunan dari orang tua atau dari nenek moyang, sehingga ketika anak tersebut diperintahkan oleh orang tuanya untuk belajar lebih giat ia lebih memilih untuk memperdalam belajar musik.

Contoh kedua: "ketika seorang anak lebih condong bakatnya mengarah kepada kesenian kerajinan kerajinan tangan, ketika diperintahkan orang tuanya untuk belajar anak tersebut malah membuat hiasan dinding untuk kamarnya, pikirannya tertuju kepada pembuatan sebuah karya seni." Dari contoh tersebut, anak sekolah dasar yang pandai dalam pembuatan sebuah karya seni lebih tertarik untuk memperdalam seni kerajinan tangan, sehingga ketika orang tuanya memerintahkan untuk belajar, pikirannya lebih tertuju kepada pembuatan kerajinan tangan. Hal ini bisa disebabkan dari bakat dan bawaan dari lahir atau keturunan dari orang tua maupun nenek moyang. (Sutari Imam Barnadib, 1989)

PENUTUP

 

Kesimpulan

Makna filsafat Pendidikan merupakan  filsafat yang digunakan di dalam menangani masalah-masalah pendidikan. Dalam pandangan tersebut filsafat sangat diperlukan terutama di dalam pendidikan untuk menentukan tujuan dan arah pendidikan. Nativisme merupakan pandangan yang pesimistis, sehingga dalam pandangan nativisme pendidikan tidak berdaya dalam pembentukan pribadi manusia karena pribadi manusia telah terbentuk ketika dalam kandungan. Menurut aliran nativisme keberhasilan pendidikan anak ditentukan oleh anak itu sendiri, aliran nativisme menekankan kemampuan pada diri anak.

Implementasi Filsafat Nativisme di Jenjang Pendidikan contoh: "seorang anak sekolah dasar berbakat dalam mainkan musik, sehingga ketika orang tuanya sering menasehati untuk lebih giat dalam belajar , namun di dalam fikiran anak tersebut tetap tertuju pada kesenian musik sehingga dia berbakat menjadi pemusik."  Anak tersebut sudah mempunyai bakat dan bawaan sejak lahir, sehingga ketika ibunya memerintahkan belajae anak tersebut lebih tertarik untuk bermain musik

Saran

Semoga dengan adanya Filsafat Nativisme lebih membuka pengetahuan kita tentang pendidikan lingkungan, dan bakat sejak lahir namun tetap tidak meninggalkan pendidikan sekolah sebagai tempat mengenyam pendidikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun