Mohon tunggu...
Imroah
Imroah Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup dalam ketenangan

Seneng Ghibahahahaha

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menadaburi Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2021   11:29 Diperbarui: 2 Mei 2021   22:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap bait-bait adalah meaning of knowledge , dalam puisi tersebut dibuka dengan kalimat cintalah yang membuat betah untuk sesekali bertahan. Bagaimana mungkin kita sanggup bertahan mencari makna tanpa ada rasa cinta. Maka karna cintalah yang akan mebuat bertahan ditengah gelisah kehidupan. 

Baiknya kita memaknai perjalanan pendidikan dari Tuhan dengan mengenal suara-suara sendiri dari pada suara-suara diluar diri kita. Maka harus waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan suara yang ditunjukkan Tuhan untuk tetap berjaga atau pergi.

Kesetiaanlah maka jinak mata dan hati pengembara. Baik dalam hal apapun ketika setia pada makna kehidupan maka akan bertanggungjawab terhadap keputusan yang telah diambil. Dan hikmah adalah pelipur damai merujuk pada kepasrahan terhadap apa yang telah ditetapkan Tuhan atas diri. 

Dan terakhir di tutup dengan bait "rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana, di ruang kecil papa,tapi bergelora hidup kehidupan dan berjiwa,kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian, yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan". Maka yang membuat kita bisa merasakan manis, bahagia adalah proses memaknai atau meaning of knowledge diri sendiri. 

Semua meaning harus tetap teguh dan mengakar pada setiap pribadi dilambangkan dengan urat biru di dahi dan kedua tangan untuk tetap dan terus diperjuangkan demi memperoleh knowledge dari yang maha merajai knowladge.

Lalu bagaimana meaning of knowledge diterapkan untuk diri sendiri maupun orang lain ? Menerapkan meaning of knowledge dapat dikatakan gampang-susah. Namun cara yang sederhana seperti pembiasaan pengkaitan apapun dengan Dzat yang maha. Sebagai sumber dari segala maha adalah puncak dari pendidikan (meaning of knowledge).


Kita sebagai manusia yang dianugerahi akal-budi patutnya selalu dalam keadaan power on untuk meaning. Ibarat lampu, ketika kita sebagai pribadi selalu on maka sekitar kita akan merasakan sinar. Maka pembelajar dalam mencapai meaning of knowledge bukan dengan menuntut orang menyalakan lampu. 

Namun secara sadar harus menyalakan lampu kita sendiri, minimal untuk penerang diri sendiri dan jika memang ada kelebihan penerangan bisa panggil PLN agar tidak menugi dan merugi. Seperti laporan keuangan  semester I tahun 2020 tercatat bahwa  kerugian PLN mencapai 10.4 triliun lebih. hehehe


Jadi patutnya momentum hari pendidikan ini bisa kita tadaburi bersama untuk menjadi penerang diri sendiri dengan jalan memaknai setiap peristiwa yang kita alami. Syukur-syukur bisa kita tuangkan dengan karya yang bisa dinikmati dan dimaknai oleh orang lain. Selamat mentadaburi Hari Pendidikan Nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun