Mohon tunggu...
Remaja Tampubolon
Remaja Tampubolon Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer, Public Speaker, Motivator

Memiliki passion pada pengembangan SDM Indonesia, khususnya membangun mentalitas dan motivasi diri dalam bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gairah Setelah Wabah

2 April 2020   12:52 Diperbarui: 2 April 2020   12:59 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi thebuzzmagazines.com

3. Sapa client atau customer anda, tanyakan kondisi mereka. Jangan jualan atau cerita tentang produk, cukup sapa saja. Berikan empati pada mereka, ingatkan untuk tetap menjaga kesehatan dan saling menguatkan. Ini akan menjadi mood yang positi bagi client/ customer anda.

4. Lakukan hal baru yang belum pernah anda lakukan. Mulai deh asah minat anda dibidang lain, misalnya memasak, atau menjahit. Lho jangan salah, menjahit itu profesi yang mampu mendatangkan uang, karena tidak banyak orang yang mampu melakukannya.

5. Kolaborasi dengan tetangga/ saudara anda. Banyak ide kreatif yang berkembang belakang, para pemusik berkolaborasi dengan sesama pemusik membuat #konserdarirumah, para pembicara mulai membangun dan saling menguatkan masyarakat melalui sharing gratis di IG Live. 

Di lingkungan kami, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) membuat ide bagus dengan membuat lumbung persediaan, mereka menjadi agen/ supplier warga bagi perumahan kami, memasok sembako bagi warga. Hal ini sangat membantu warga yang kesulitan berbelanja dan keluar rumah.

Intinya jangan hanya rebahan, bangun lakukan sesuatu yang bermanfaat buat anda. 

Rebahan memang asyik, tapi jangan jadikan rebahan sebagai kebiasaan yang justru membuat anda malas melakukan apapun. Kelamaan rebahan anda akan mager, anda ijinkan tubuh anda dikendalikan rasa malas dan ngantuk, otak anda akan kalah dengan kemalasan.

Ah Pak Jaja mah enak ngomong doang..
Pak Jaja kan finansialnya kuat, jadi gak akan merasakan stress seperti kami..

Situasi yang anda alami, dialami semua orang, tanpa pandang status sosial termasuk saya.

Saya sama seperti anda, ada cicilan dan kewajiban yang harus saya selesaikan. Ada karyawan yang harus digaji sedangkan usaha tidak beroperasional sama sekali. Usaha kami stop hampir 1 bulan. Tapi saya berusaha menerima kenyataan, saya lakukan kewajiban saya untuk karyawan dan pihak lain. Saya tidak mau menjadikan diri saya sebagai korban dari situasi.

saya pun seperti anda, harus berdiam diri di rumah. Tapi saya tidak sepanjang hari hanya rebahan, nonton TV atau stalking Instagram. Saya lakukan apa yang bisa mendatangkan manfaat bagi mental saya. Saya jauhkan pikiran saya dari segala hal yang membuat saya lemah. Saya buka materi, saya review youtube channel, saya baca buku, saya lakukan apapun hal yang positif bagi mental saya.

Saya tidak mau menjadi lemah karena situasi krisis ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun