Dua negara yang paling umum menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa nasionalnya atau bahasa resmi adalah negara Malaysia dan Indonesia. Sejak abad yang ke-7, bahasa Melayu adalah bahasa lingua franca dalam aktiviti perdagangan dan keagamaan di Nusantara. Kemudian diperluaskan permakaian ke negara-negara lain, misalnya di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga ke Papua Nugini.Â
Bahasa Melayu ini juga dituturkan di Australia oleh penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos. Masalah sebenarnya disini adalah, apa bedanya bahasa melayu di kedua negara tersebut.
Jadi, bahasa Melayu di Malysia berbeda dengan bahasa Melayu di Indonesia karena bahasa Malaysia memiliki lebih banyak perkataan dari bahasa Inggris, khususnya banyak istilah saintifik dan teknologi. Sebagai contohnya, perkataan "bas" dari bahasa Inggeris "bus". Sedangkan untuk bahasa Indonesia kebanyakan berasal dari dua bahasa ini, yaitu bahasa Belanda dan bahasa Jawa. Misalnya, perkataan "es" dari bahasa Belanda "Ijs" dan bahasa Jawa pula, perkataan "diwasa" digunakan dalam bahasa Indonesia adalah "dewasa".
Perbedaan yang paling sederhana adalah ejaannya. Contohnya, di semenanjung Malaya (kini Malaysia), perkataan "wang" di Indonesia adalah "uang". Di Malaysia sebelum tahun 1972, bunyi "ch" dieja dengan "ch" dan bahasa Indonesia menggunakan "tj". Oleh itulah, perkataan "cap" telah dieja sebagai "chap" di Semenanjung Malaya dan "tjap" dalam bahasa Indonesia. Setelah "Ejaan Yang Disempurnakan" diperkenalkan pada tahun 1972, kedua bahasa itu menggunakan ejaan yang sama, yaitu "cap". Contoh ejaan lain yaitu "dj" (Indonesia) diganti dengan "j" seperti di Malaysia.
Berikutnya adalah tentang bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia yang memiliki kata yang sama tapi berbeda artinya. Sebagai Contoh adalah "jawatan". Dalam Bahasa Melaysia artinya, kedudukan resmi atau pangkat dan bahasa Indonesia pula adalah kantor pemerintahan atau jabatan.Â
Kata lain adalah, "kacak" bahasa Malaysia ialah tampan (bagi lelaki) dan arti dalam bahasa Indonesia ialah memegang kiri kanan pinggang dengan kedua-dua belah tangan (berkacak pinggang. Perkataan "percuma" di Malaysia disebut  tapi di Indonesia adalah tidak berguna atau sia-sia.
Di samping itu, perbedaan kosa kata adalah perbedaan penting antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia.
Misalnya perkataan yang umum digunakkan :
- Bahasa Malaysia: Televisyen   Bahasa Indonesia: Televisi
- Bahasa Malaysia: Universiti    Bahasa Indonesia: Universitas
- Bahasa Malaysia: Ibu pejabat   Bahasa Indonesia: Kantor pusat
- Bahasa Malaysia: Pengerusi    Bahasa Indonesia: Ketua
- Bahasa Malaysia: Oren         Bahasa Indonesia: Jeruk
- Bahasa Malaysia: Kerusi       Bahasa Indoneisa: Kursi
Yang terakhir adalah kata yang sama tetapi huruf yang berbeda. "Trak" di bahasa Malysia dan "Truk" di bahasa Indonesia. Selain itu, kata lain digunakkan dalam bahasa Malaysia adalah "Iaitu" dan di Bhasa Indonesia adalah "Yaitu".
Ini hanya perbedaan paling umum antara bahasa Malaysia dan bahasa indonesia. Namun, masih banyak perbedaan yang belum ternyata. Meski berbeda, Malaysia dan Indonesia adalah satu rumpun.