Mohon tunggu...
Reiska Apriliani
Reiska Apriliani Mohon Tunggu... Akuntan - Tugas penulisan karya ilmiah

Ketahanan pangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Studi Literatur: Pengaruh Karakteristik Organisasi, Sistem Reward dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan Casadienta Dental Klinik

16 Mei 2024   20:50 Diperbarui: 16 Mei 2024   20:54 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pengertian Karakteristik Organisasi

  • Karakteristik organisasi pertama kali dikembangkan oleh Hackman dan Oldham (2016) melalui model karakteristik pekerjaan, yang memberikan sebuah penjelasan bagaimana struktur kerja mempengaruhi perilaku karyawan dan sikap mereka terhadap kondisi kerja.
  • Menurut Stoner (2012:51) karakteristik organisasi atau (job characteristic) adalah atribut dari tugas pegawai dan meliputi besarnya tanggung jawab, variasi tugas dan sejauh mana pekerjaan itu sendiri memberikan kepuasan. Pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan timbal balik yang baik juga dari pimpinan. Pegawai yang tidak memahami jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya akan memperlambat kemajuan organisasi. Pegawai dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola karakteristik pekerjaan sebagai perwujudan tanggung jawab sesuai bidang pekerjaannya masing masing.
  • Menurut Panggabean (2014:66) karakteristik organisasi berkaitan dengan bagaimana cara karyawan menilai tugas-tugas yang ada dalam pekerjaannya. Karakteristik organisasi akan mempengaruhi perilaku seorang karyawan yaitu karyawan akan merasakan ke berartian mengenai aspek pekerjaan yang dihadapinya, kemudian karyawan tersebut akan merasa bertanggung jawab terhadap hasil dari suatu pekerjaan dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya serta peningkatan mutu karyawan yang selanjutnya akan memperoleh hasil akhir yaitu kinerja yang berkualitas. Karakteristik organisasi yang berbeda memerlukan persyaratan yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik yang melekat pada pekerjaan akan memerlukan tipe-tipe pekerjaan yang tepat sesuai dengan spesifikasi kerja yang ada. Berdasarkan pendapat ahli, dapat saya simpulkan bahwa karakteristik organisasi adalah sikap pegawai dalam menyikapi tugas tugas dalam pekerjaannya yang dapat mempengaruhi tindakannya.

Indikator-Indikator Karakteristik Organisasi

  • Ada tiga indikator untuk mengukur karakteristik organisasi (organizational practices) menurut Widanarni, D. (2015),
  • Komitmen terhadap tujuan organisasi, yang berkaitan dengan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi, bersedia untuk berusaha mencapai tujuan organisasi dan kepercayaan serta menerima tujuan nilai-nilai organisasi.
  • Hubungan dengan teman sekerja, yang berkaitan dengan hubungan persahabatan dengan rekan sekerja dan saling mendukung antar rekan kerja tersebut.

Hubungan dengan atasan, yang menyangkut bantuan teknis, bimbingan dan perhatian atasan terhadap pegawainya

Pengertian Penghargaan (Reward)

  •  Reward adalah suatu bentuk penghargaan atau pemberian balas jasa yang diberikan kepada seseorang atau kelompok karena telah berperilaku baik, melakukan suatu keunggulan atau prestasi, memberikan suatu sumbangsih, atau berhasil melaksanakan tugas yang diberikan sesuai target yang ditetapkan. Istilah reward berasal dari bahasa Inggris yang artinya hadiah, penghargaan atau imbalan., jika seorang karyawan mendapatkan reward yang di harapkan Perusahaan yaitu dapat meningkat kan motivasi dan kinerja karyawan serta membuat hubungan baik antara atasan dan bawahan dengan demikian iklim kerja yang positif akan mendorong karyawan untuk tetap loyal pada Perusahaan. Reward juga bertujuan untuk mempertahankan pegawai dari incaran organisasi lain, sistem reward yang baik dan menarik mampu meminimalkan jumlah pegawai yang keluar, pada akhirnya hal tersebut juga dapat meningkatkan retensi karyawan dan branding Perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan menghargai kinerja karyawan.

Tujuan Penghargaan (Reward)

  • Menurut Tresia Karli Kawulur (2018) tujuan utama dari program Reward ini adalah:
  • Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi.
  • Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
  • Bersifat Universal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penghargaan (Reward)

  • Menurut Winda Sri Astuti dkk (2018) Terdapat empat faktor yang harus dijadikan dasar dalam mempertimbangkan kebijakan penghargaan (reward), yaitu:
  • Konsistensi internal merupakan penetapan pemberian penghargaan (reward) yang didasarkan pada perbandingan jenis-jenis pekerjaan didalam perusahaan.
  • Kompetensi eksternal adalah penetapan besarnya penghargaan pada tingkatan dimana perusahaan masih memiliki keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang memiliki keunggulan/berkualitas untuk tetap bekerja diperusahaan.
  • Kontribusi karyawan merupakan penetapan besarnya penghargaan yang merujuk kepada kontribusi yang telah diberikan karyawan kepada perusahaan.
  • Administrasi merupakan faktor keempat yang dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam menetapkan kebijaksanaan pemberian penghargaan, antara lain aspek perencanaan, anggaran yang tersedia, komunikasi dan evaluasi.


Indikator-Indikator Penghargaan (Reward)

  • Jika tidak adanya penghargaan atau reward dalam Perusahaan akan berdampak pada kinerja karyawan, karyawan akan menjadi tidak semangat dalam pencapaian target Perusahaan, karyawan yang kurang semangat dalam bekerja di sebabkan kurang nya apresiasi atau pernghargaan dari pimpinan.  Dicky Saputra (2017)
  • Penghargaan finansial:
  • Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukanya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan atau dapat dikatakan sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari sebuah perusahaan.
  • Tunjangan karyawan seperti dana pensiun, perawatan di rumah sakit dan liburan. Pada umumnya merupakan hal yang tidak berhubungan dengan kinerja karyawan, akan tetapi didasarkan pada senioritas atau catatan kehadiran.
  • Bonus/insentif adalah tambahan-tambahan imbalan di atas atau di luar gaji/upah yang diberikan organisasi.
  • Penghargaan non finansial:
  • Penghargaan interpersonal
  • Penghargaan Interpersonal atau biasa yang disebut dengan penghargaan antar pribadi, manajer memiliki sejumlah kekuasaan untuk mendistribusikan penghargaan interpersonal, seperti status dan pengakuan.
  • Promosi
  • Manajer menjadikan penghargaan promosi sebagai usaha untuk menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat. Kinerja jika diukur dengan akurat, sering kali memberikan pertimbangan yang signifikan dalam alokasi penghargaan promosi.
  • Penghargaan intrinsik (intrinsic rewards)
  • Penghargaan intrinsik adalah suatu penghargaan yang diatur oleh diri sendiri yang yang terdiri.
  • Penyelesaian (completion)
  • Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau proyek merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian orang. Orang-orang seperti ini menilai apa yang mereka sebut sebagai penyelesaian tugas. Beberapa orang memiliki kebutuhan untuk menyelesaiakan tugas dan efek dari menyelesaiakan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk penghargaan pada dirinya sendiri.
  • Pencapaian (achievement)
  • Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul dalam diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih suatu tujuan yang menantang.
  • Otonomi (autonomy)

Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja tanpa diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan dari kebebasan melakukan apa yang terbaik oleh karyawan dalam situasi tertentu

Pengertian Hukuman (Punishment)

  • Sebuah penghukum hukuman (punishment) adalah konsekuensi langsung yang diberikan kepada perilaku operan yang menyebabkan perilaku tersebut menurun frekuensinya. Hukuman (punishment) kadang disebut stimuli avertif, atau ringkasan 'penentang' (avertives). Sekali saja sebuah kejadian ditetapkan untuk berfungsi sebagai hukuman (punishment) bagi perilaku tertentu seorang individu di situasi tertentu, maka kejadian tersebut bisa untuk menurunkan perilaku operan individu tersebut disituasi-situasi lain. Prinsip hukuman (punishment) adalah yang berkaitan dengan konsep hukuman (punishment), jika situasi tertentu seseorang melakukan sesuatu yang langsung diikuti sebuah hukuman (punishment), maka perilaku akan berkurang kecenderungannya untuk melakukan hal yang sama saat di kemudian hari menjumpai situasi yang sama (Martin, 2015: 329)
  • Punishment adalah sebuah cara untuk mengarahkan sebuah tingkah laku agar sesuai dengan tingkah laku yang berlaku secara umum. Hukuman diberikan ketika sebuah tingkah laku yang tidak diharapkan ditampilkan oleh orang yang bersangkutan tidak memberikan respons atau tidak menampilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan. Berikut definisi dan pengertian punishment dari beberapa sumber buku:
  •  Menurut Sardiman (2011), punishment adalah salah satu bentuk reinforcement negatif yang menjadi alat motivasi jika diberikan secara tepat dan bijak sesuai dengan prinsipprinsip pemberian hukuman.
  • Menurut Abu dan Supriyono (2013), punishment adalah prosedur yang dilakukan untuk memperbaiki tingkah laku yang tak diinginkan dalam waktu singkat dan dilakukan dengan bijaksana.
  •  Menurut Purwanto (2006), punishment adalah penderitaan yang diberikan atau ditimbulkan dengan sengaja oleh seseorang (orang tua, guru, dan sebagainya) sesudah terjadi suatu pelanggaran,kejahatan atau kesalahan.
  • Menurut Sadulloh (2011), punishment adalah sesuatu yang diberikan karena anak berbuat kesalahan, anak melanggar suatu aturan yang berlaku, sehingga dengan diberikannya hukuman, anak tidak akan mengulangi kesalahan tersebut, dan hukuman diberikan sebagai suatu pembinaan bagi anak untuk menjadi pribadi susila.
  •  Menurut Sabri (1999), punishment adalah tindakan pendidik yang sengaja dan secara sadar diberikan kepada anak didik yang melakukan suatu kesalahan, agar anak didik tersebut menyadari kesalahannya dan berjanji dalam hatinya untuk tidak mengulanginya.

Tujuan Hukuman (Punishment)

  • Tujuan punishment adalah untuk mencegah, mengoreksi, dan memberikan kesadaran kepada seseorang agar mereka memahami kesalahannya sekaligus memperbaikinya dan tidak mengulanginya di kemudian hari. Menurut Suparmi dkk (2019), Punishment merupakan ancaman hukuman yang bertujuan untuk memperbaiki karyawan pelanggar, memelihara peraturan yang berlaku dan memberikan pelajaran kepada pelanggar. Sedangkan menurut Purwanto (2006), tujuan pemberian punishment antara lain adalah sebagai berikut:
  • Teori Pembalasan. Teori ini yang tertua. Menurut teori ini, punishment diadakan sebagai pembalasan dendam terhadap terhadap pelanggaran yang telah dilakukan seseorang. Tentu saja teori ini tidak boleh dipakai dalam pendidikan di sekolah.
  • Teori Perbaikan. Menurut teori ini, punishment diadakan untuk membasmi kejahatan. Jadi asumsi ini ialah untuk memperbaiki si pelanggar agar jangan berbuat kesalahan semacam itu lagi.
  • Teori Perlindungan. Menurut teori ini, punishment diadakan untuk melindungi masyarakat dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Dengan adanya hukuman ini, masyarakat dapat dilindungi dari kejahatan-kejahatan yang telah dilakukan oleh si pelanggar.
  • Teori Ganti Kerugian. Menurut teori ini, punishment diadakan untuk menggantikan kerugian yang telah diderita akibat kejahatan-kejahatan atau pelanggaran itu. Punishment ini banyak dilakukan dalam masyarakat atau pemerintahan. Dalam proses pendidikan, teori ini masih belum cukup, sebab dengan punishment semacam itu anak mungkin menjadi tidak merasa bersalah atau berdosa karena kesalahannya itu telah terbayar dengan punishment. 5. Teori Menakut-nakuti. Menurut teori ini, punishment diadakan untuk menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akan akibat perbuatannya yang melanggar itu sehingga ia akan selalu takut melakukan perbuatan itu dan mau meninggalkannya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hukuman (Punishment)

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi hukuman menurut Winda Sri Astuti dkk (2018), dijelaskan beberapa tingkat pelanggaran karyawan dan sanksi yang diterima atas tingkat pelanggarannya yaitu:
  • Pelanggaran Tingkat I:
  • Datang terlambat tanpa pemberitahuan.
  • Mengganggu kinerja kantor dalam bentuk apapun.
  • Pulang sebelum jam yang telah ditentukan.
  • Pelanggaran Tingkat II:
  • Tidak masuk kerja selama 3 (tiga) hari atau lebih tanpa izin, baik secara tertulis maupun lisan.
  • Sering datang terlambat dan pulang lebih awal tanpa alasan jelas.
  • Menggunakan fasilitas kantor untuk keperluan pribadi.
  • Pelanggaran Tingkat III:
  • Tidak dapat menjalankan pekerjaannya dengan baik.
  • Merusak fasilitas kantor dengan sengaja.
  • Melecehkan pihak yang masih berhubungan dengan Punishment.
  • Mencuri asset perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun