Mohon tunggu...
Regita A. Herabare
Regita A. Herabare Mohon Tunggu... Mahasiswa

Selalu punya dunia sendiri, tidak konsisten dengan minat bakat karena sering bergonta-ganti. Serta selalu berharap hidupnya hidup.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mencipta Peran Pramuka sebagai Pelopor Pengguna Obat Bijak

4 Oktober 2025   16:04 Diperbarui: 4 Oktober 2025   16:22 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyampaian Materi Edukasi Antibiotik, Swamedikasi, dan Peran Pramuka (Sumber: dokumentasi pribadi)

 

Kamis, 17 Juli 2025, bertempat di SMK Kasatrian Solo, Racana Ki/Nyi Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta mengadakan pengabdian masyarakat dengan topik "Edukasi Antibiotik, Swamedikasi, dan Peran Pramuka SMK Kasatrian Solo sebagai Pelopor Pengguna Bijak". 

Program pengabdian yang didukung oleh Biro Kemahasiswaan ini, beranggotakan 10 orang anggota aktif Racana. Peserta yang hadir merupakan siswa-siswi SMK Kasatrian Solo.

Pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk edukasi partisipatif. Materi yang diberikan berupa edukasi penggunaan antibiotik yang benar, bahayanya resistensi antibiotik, prinsip pengguna bijak, peran Pramuka sebagai pengguna bijak, serta swamedikasi untuk penyakit yang umum diderita oleh pelajar SMA/sederajat.

Pemilihan topik dan materi tersebut didasari oleh pentingnya penggunaan obat antibiotik yang benar, karena jika salah dalam menggunakan dapat menyebabkan terjadinya resistensi bakteri. Resistensi bakteri adalah kebalnya bakteri terhadap antibiotik di mana kemampuan bakteri untuk menahan efek dari obat meningkat. Sehingga mengakibatkan bakteri tidak mati setelah terpapar obat.

Edukasi masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang rasional/benar diperlukan sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat terkait bahaya resistensi antibiotik.

Mengapa edukasi antibiotik penting?

Antibiotik merupakan salah satu penemuan paling berpengaruh dalam sejarah medis modern. Namun, penggunaan antibiotik yang tidak tepat telah menjadi ancaman global dalam bentuk resistensi antibiotik, yaitu kondisi di mana bakteri menjadi kebal sehingga sulit diobati. Fenomena ini terjadi karena tekanan seleksi yang sangat berhubungan dengan penggunaan antibiotik yang kurang tepat. 

Sebagian besar resistensi antibiotik disebabkan oleh pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai penggunaan antibiotik yang benar, konsumsi yang tidak sesuai durasi anjuran atau tidak teratur, serta kebiasaan mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter. Tidak sedikit juga siswa dan masyarakat yang masih mengira antibiotik adalah obat serba guna yang bisa diminum saat sakit flu atau batuk biasa. 

Padahal, antibiotik hanya efektif untuk melawan infeksi bakteri, bukan virus. Penggunaan yang salah tersebut justru mempercepat terjadinya resistensi.

Bagaimana cara pencegahannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun