Selain itu, mungkin kebijakan ini akan menguntungkan petani Indonesia terutama petani jagung, singkong dan tebu karena etanol berasal dari bahan-bahan tersebut. Pandangan kedua ini mungkin menjadi pandangan negatif penulis. Karena masih banyak juga pengguna serta penghobi kendaraan lawas keluaran 2010 kebawah, bahkan kendaraan tahun 80 dan 90 an juga masih banyak berseliweran di jalanan kampung. Inilah yang mungkin ditakutkan oleh pengguna kendaraan lawas.
Pengguna kendaraan keluaran terbaru pun juga masih ragu akan kebijakan ini, karena memang ini masih hal baru di negara kita. Banyak yang mungkin takut akan berkurangnya kinerja mesin hingga ketakutan akan rusaknya mesin kendaraan akibat campuran etanol ini.
Akhirnya, penulis berkesimpulan bahwa  kebijakan pemerintah pasti ada plus minusnya. Namun, seorang Presiden tidak mungkin menyetujui kebijakan tanpa berkoordinasi oleh para pakar di bidangnya terutama pakar otomotif. Jadi selagi kebijakan tersebut dinilai banyak banyak memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun perekonomian, apa salahnya kita mendukung?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI