Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang Edukasi Siswa/i di SDN 03 Kemantren Jabung
Jabung, Malang -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang melalui divisi pendidikan melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tema Stop Bullying: Kita Teman Bukan Lawan di SDN 03 Kemantren Jabung, Senin (15/ Sept/ 2025). Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh siswa, guru-guru, dan kepala sekolah.
Bullying atau perundungan menjadi salah satu isu yang sering muncul di lingkungan sekolah, baik berupa kekerasan fisik, verbal, sosial maupun melalui media digital (cyberbullying). Tidak hanya melukai secara fisik, bullying memiliki dampak psikologis yang bisa merusak kepercayaan diri siswa, prestasi belajar, bahkan hubungan sosial mereka. Oleh sebab itu, sosialisasi seperti ini dianggap sangat penting agar siswa menyadari bahwa setiap tindakan yang melecehkan atau menyakiti teman sebaya tidak bisa dianggap ringan.
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN menyampaikan materi tentang apa itu bullying, jenis-jenisnya, contoh perilaku bullying di sekolah, serta dampak yang ditimbulkannya --- baik korbannya maupun pelakunya. Selain itu, disediakan sesi diskusi dan role play agar siswa bisa mengalami simulasi dan memahami bagaimana cara merespon ketika menghadapi atau menyaksikan bullying. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak hanya pasif atau takut melapor, tetapi juga menjadi teman yang peduli.
Kepala SDN 03 Kemantren Jabung, Ibu Yermia Kristiana, menyampaikan bahwa:
"Sosialisasi Stop Bullying: Kita Teman Bukan Lawan adalah kegiatan positif yang sangat dibutuhkan. Banyak siswa yang belum memahami bagaimana merespons jika mereka atau teman mereka mendapat perlakuan bullying. Saya berharap kegiatan ini tidak hanya dilaksanakan di satu atau dua kelas saja, tetapi di seluruh tingkat kelas --- dari kelas 1 sampai kelas 6 agar seluruh siswa mendapat edukasi yang sama dan merata. Dengan pemahaman ini, mereka bisa lebih menghargai teman, berkembang dengan mental yang sehat, dan lingkungan sekolah menjadi lebih aman dan nyaman."
Respon dari siswa cukup antusias. Banyak yang mengungkapkan bahwa mereka jadi tahu bahwa ejekan kecil pun bisa termasuk bullying jika berulang dan menyakitkan. Ada juga siswa yang sebelumnya takut melapor kini menjadi lebih yakin karena memahami bahwa melapor bukanlah sesuatu yang memalukan, melainkan bagian dari perlindungan terhadap diri sendiri dan teman.
Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang konsisten. Tidak hanya sebagai kegiatan sesaat, tetapi diteruskan secara rutin di sekolah. Dengan begitu, budaya toleransi, empati, saling menghargai dapat lebih tumbuh di antara siswa-siswa. Karena teman bukan lawan.