Mohon tunggu...
Regina Clareta
Regina Clareta Mohon Tunggu... -

mantan mahasiswa arsitektur, sekarang bekerja di Habitat for Humanity, sebuah NGO di bidang perumahan rakyat sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Angin

16 Oktober 2012   02:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:48 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin kembali mulai bergerak perlahan,

Meninggalkan bintang,

Memastikan bintang yang telah kuat,

Bersinar kembali

Berat angin bertiup

Di dalamnya kabut air menjadi bagian hidupnya

Awan gelap pun memaksanya untuk bergerak

Angin pun harus melawan semuanya itu

Angin terus berjalan perlahan, tinggalkan bintang

Biar bintang lebih bersinar

Biarkan angin membawa semua duka lara

Angin terus bertiup lembut,

Tersenyum pada bintang..

Angin telah menyadari,

Tugasnya telah selesai..

Saatnya berjalan kembali dengan keyakinan

Menyingkirkan kabut air

Kembali menjadi angin yang ringan dan lembut

Menghadapi tantangan cakrawala..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun