Mohon tunggu...
Regina Clareta
Regina Clareta Mohon Tunggu... -

mantan mahasiswa arsitektur, sekarang bekerja di Habitat for Humanity, sebuah NGO di bidang perumahan rakyat sederhana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bapa dengan Tongkat..

3 September 2012   16:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:57 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Anakku….

Selangkah semi selangkah kupijak bumi ini..

Beban yang kupikul memang berat, seakan tak ada habisnya…

Di tengah dinginnya malam…

Di antara manusia dengan aktifitas yang tak henti..

Aku tetap di sini anakku..

Memandang penuh arti..

Meski badan berontak ingin melawan..

Meski mata tak kuat lagi bersinar..

Kekosongan jasmani yang ada..

Usia yang tak lagi bergairah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun