Aspek lingkungan menjadi salah satu faktor tempat tinggal baik kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Pencemaran yang terjadi di Kali Gajawong menjadi daya tarik sendiri untuk ditelusuri. Tindak lanjut sendiri masih kurang dirasakan dari beberapa warga yang tinggal di bantaran kali Gajawong.
[Awal Latar Belakang]
Pelaku wisata Bendhung Lempeng di Dam Mrican, Giwangan, Umbulharjo, Kota Jogjakarta mengeluhkan limbah air di sepanjang Kali Gajawong (20/9).
Berdasarkan penulusuran dari warta Radar Jogja ditempat terbukti adanya busa air hampir menutupi permukaan yang berada di DAM Mrican. Hal ini dari pengelola wisata Bendhung Lempeng sendiri terkadang mencium adanya bau di wisatanya.
Andi Nur Hirdayanto selaku koordinator Wisata Bendhung Lempeng menceritakan busa yang menutupi seluruh permukaan air di bendungan terjadi saat selepas magrib dari Kamis, Malam Kemarin(19/8).
Pihaknya yang hidup disekitaran cukup terganggu akan bau yang tidak sedap dari bantaran kali. "Itu ya Kemarin selepas magrib, busanya itu menutupi seluruh permukaan di bawah bantaran air dam, kadang juga bau mas dari sungai itu"Ujarnya saat ditemui warta (20/9).
Penyebab busa dari kadar air di Kali belum dapat dipastikan dari pihaknya, tetapi dalam dugaannya memastikan kadar air tersebut sudah tercemari dengan indikasi dari busa yang menutupi permukaan.
Akibatnya pihaknya menceritakan berdampak pada budidaya ikan di tambak bandar kecil yang dikelolanya. Surya andianto sebagai pengelola dari perikanan di wisata tersebut, mengungkapkan setidaknya ada satu dua ekor ikan mati dalam seharinya.
"Selalu ada ikan yang mati, mungkin penyebabnya limbah yang membuat ikan tersebut mati" Ungkapnya saat diwawancarai.
Andi sendiri menuturkan sudah adanya tindak lanjut dari beberapa Mahasiswa yang melakukan research tentang kadar air di tempatnya. Akan tetapi hasil research yang dilakukan belum mereka terima jumlah kadar air yang tercemar.