Mohon tunggu...
REDEMPTUS UKAT
REDEMPTUS UKAT Mohon Tunggu... Relawan Literasi

Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih (1kor. 16:14)

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Piche Kota: Kontestan Indonesian Idol dari Atambua

11 Maret 2025   22:07 Diperbarui: 11 Maret 2025   22:07 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piche Kota (Sumber: Kilat.com)

Semalam Piche Kota berhasil memukau para juri dan penonton Indonesian Idol dengan penampilannya yang mengesankan. Ia membawakan lagu berjudul Kenangan Terindah yang dipopulerkan oleh Grup Band Samsons. Lagu yang biasanya dinyanyikan dengan irama lambat itu di tangan  Piche dan Eka Gustiwana digubah menjadi lagu yang lebih hidup dan enak dijogetin. Tak heran penonton di studio dan para juri khususnya Jackson Wang dibuat bergoyang ria. Dengan penampilan apiknya itu Piche Kota melaju ke babak berikutnya.

Lalu siapakah Piche Kota? Piche Kota  adalah kontestan Indonesian Idol musim 13 yang berasal dari Atambua, Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Nama lengkapnya Petrus Yohanes Debrito Armando Djaga Kota. Piche merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak Antonius Chr. Djaga Kota dan Mama Elfrida Martha Mau Luan.

Sejak kecil Piche memang sudah suka bernyanyi. Salah satu lagu yang menginspirasinya adalah Yellow dari band Coldplay. Baginya lagu ini memberikan semangat untuk terus maju dan mengembangkan kemampuan bernyanyinya.

Hobinya kemudian berkembang menjadi tekad untuk menjadi seorang penyanyi profesional. Setelah tamat SMA, ia tidak ingin melanjutkan kuliah. Hal  ini ternyata bertentangan keinginan kedua orang tuanya. Sang ayah menawarkan dua pilihan kepadanya yakni lanjut kuliah atau tes polisi. Namun kedua tawaran itu ditolak oleh Piche. Ia lebih memilih untuk mengembangkan potensi bernyanyinya. Sang ibu juga menasihatinya:

"Piche sebenarnya kamu nyanyi itu sampingan, intinya kamu itu sekolah, sapa tau dapat pekerjaan yang bagus baru sambil nyanyi."

Nasihat itu pun ternyata tidak digubris oleh Piche. Tekadnya sudah bulat untuk menjadi seorang penyanyi profesional. Nah, cara mengembangkan potensinya itu, pria berusia 22 tahun itu bernyanyi di kafe -- kafe dan di pesta -- pesta di seputaran kota Atambua. Sampai suatu hari lagu Terus yang dinyanyikannya di salah satu kafe viral di media sosial. Kafe itu menjadi ramai dan laris manis.

Lalu ketika mengetahui ada audisi Indonesian idol di Kupang, beberapa temannya memaksanya untuk mengikuti ajang bakat bernyanyi tersebut. Awalnya ia enggan. Namun Piche akhirnya sadar bahwa ini merupakan kesempatan baginya untuk menjadi penglaris dirinya sendiri. Ia ingin potensi yang sudah Tuhan berikan kepadanya membawa perubahan untuk hidupnya.

"Selama ini saya sudah menjadi penglaris kafe. Kini saatnya saya menjadi penglaris diri saya sendiri". Katanya suatu hari.

Tekad ini menghantar Piche ke Kupang bersama empat teman sesama penyanyi kafe untuk mengikuti audisi Indonesian Idol pertamanya. Ternyata dari mereka berlima hanya Piche yang diundang untuk mengikuti audisi secara langsung di studio RCTI di Jakarta. Kabar itu segera disampaikan kepada ibunya dengan rasa yang bahagia tanpa diketahui oleh ayahnya.

Di Jakarta Piche sukses memukau para juri dengan membawakan lagu Superman dari Ronan Keating. Penampilannya yang luar biasa membuatnya mendapatkan golden tiket dan banjir pujian dari para juri. Golden tiket itu dibawanya ke rumah dan diberikan kepada ayahnya dengan bangga. Namun sang ayah menanggapinya dengan dingin.

"Ini apa ini. Saya kira ini kertas biasa yang dicetak." Kenang sang ayah.

Seperti biasa Piche tidak berputus asa. Terinspirasi oleh moto "Jangan pernah berhenti berusaha. Gagal, harus coba lagi." Piche didorong untuk terus mencoba dan membuktikan kepada orang tuanya meskipun menghadapi tantangan di setiap langkahnya.

Jalan pembuktiannya berjalan mulus. Dari waktu ke waktu Piche melalui audisi demi audisi dengan sangat baik. Ia mendapat banyak pujian dari juri, semakin dicintai penonton dari berbagai daerah di Indonesia dan akhirnya disambut dengan rasa bangga oleh kedua orangtuanya.

Salah satu penampilan Piche yang berhasil mencuri perhatian yakni saat ia menyanyikan lagu Let it be dari The Beatles. Suaranya yang merdu berhasil membuat para juri merinding dan terpesona. Bersama lagu itu Piche berhasil lolos babak eliminasi 2, kemudian melaju ke babak eliminasi 3. Saat itu dari 53 peserta di babak eliminasi 2 hanya 31 peserta yang dinyatakan lolos ke babak eliminasi 3 termasuk Piche.

Perjuangan tidak berhenti di situ. Piche terus melaju hingga babak Spektakuler Show. Selama proses ini penampilan Piche sempat mendapatkan banyak masukan dan kritik dari para juri. Para haters pun bermunculan di media sosial. Mereka menyuarakan kekesalan dan tak jarang umpatan ke Piche. Namun, rasa cinta kepada Piche ternyata jauh lebih besar terutama cinta Picheverse yang tersebar di seluruh pelosok nusantara.

Selama babak Spektakuler Show Piche melenggang dengan mulus dari Top 15 hingga Top 7 tanpa ada kendala yang berarti. Vote demi vote terus berdatangan. Banjir dukungan seperti tak bisa dibendung apalagi Piche merupakan satu -- satunya kontenstan dari Indonesia Timur. Kita berdoa semoga Indonesian Idol season ini Piche-lah juaranya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun