Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Peran ROM dalam Komputer dan Laptop serta Hubungannya dengan Sistem dan Recovery Data

26 September 2025   22:42 Diperbarui: 26 September 2025   10:12 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: https://i.pinimg.com/736x/e2/ca/ed/e2caedbe77034b68a4116ec0710d8a21.jpg)

ROM atau Read Only Memory adalah komponen penting dalam arsitektur komputer maupun laptop. Berbeda dengan RAM (Random Access Memory) yang bersifat volatil dan akan menghapus data ketika perangkat dimatikan, ROM bersifat non-volatile sehingga instruksi di dalamnya tetap tersimpan walau tidak mendapat suplai daya. Peran utama ROM adalah menyediakan instruksi dasar agar komputer dapat melakukan proses booting hingga menjalankan sistem operasi.

Fungsi Utama ROM

ROM bukan sekadar chip penyimpanan pasif, melainkan bagian dari fondasi sistem komputer. Fungsinya antara lain:

  1. Menyimpan Firmware
    Firmware adalah perangkat lunak tingkat rendah yang langsung berhubungan dengan hardware. Di komputer, firmware umumnya berupa BIOS atau UEFI yang tersimpan di ROM. Tanpa firmware ini, sistem tidak bisa mengenali perangkat keras yang terpasang.

  2. Proses Booting
    Ketika komputer dinyalakan, instruksi pertama yang dijalankan berasal dari ROM. Instruksi ini akan melakukan Power-On Self Test (POST), memeriksa kondisi memori, prosesor, serta perangkat penyimpanan sebelum sistem operasi di-load.

  3. Instruksi Permanen
    ROM menyimpan instruksi yang jarang berubah. Walau beberapa jenis ROM modern memungkinkan update (seperti Flash ROM), secara konsep ROM digunakan untuk menyimpan kode yang sifatnya tetap.

  4. Interaksi Perangkat Keras
    ROM berperan sebagai penghubung antara perangkat keras (keyboard, VGA, storage) dan sistem operasi dengan menyediakan instruksi dasar untuk komunikasi awal.

Jenis-Jenis ROM

Perkembangan teknologi menghasilkan beberapa varian ROM dengan karakteristik berbeda:

  1. Mask ROM
    ROM jenis paling awal yang diprogram langsung pada pabrik dan tidak bisa diubah. Digunakan pada perangkat lama seperti konsol video game klasik.

  2. PROM (Programmable ROM)
    Dapat diprogram sekali oleh pengguna menggunakan alat khusus, tetapi setelah itu bersifat permanen.

  3. EPROM (Erasable Programmable ROM)
    Dapat diprogram ulang dan dihapus menggunakan sinar ultraviolet. Chip ini memiliki jendela kaca kecil di atasnya untuk penyinaran.

  4. EEPROM (Electrically Erasable Programmable ROM)
    Bisa diprogram dan dihapus dengan sinyal listrik. Lebih fleksibel dan banyak digunakan sebelum flash memory populer.

  5. Flash ROM
    Jenis ROM modern yang mendominasi saat ini. Mudah di-update menggunakan software, misalnya untuk update BIOS atau UEFI.

Peran ROM pada Komputer dan Laptop Modern

Pada sistem komputer dan laptop masa kini, ROM biasanya berbentuk chip flash yang berisi UEFI (Unified Extensible Firmware Interface). Beberapa peran spesifiknya meliputi:

  • Manajemen Hardware Modern: Mengatur booting dari berbagai media (HDD, SSD, USB, jaringan).

  • Keamanan Boot: Mengimplementasikan fitur Secure Boot untuk mencegah malware memodifikasi proses booting.

  • Recovery Sistem: Banyak laptop menyimpan recovery mode dasar dalam ROM agar bisa memulihkan sistem operasi jika terjadi kerusakan pada media penyimpanan utama.

ROM dan Hubungannya dengan Recovery Data

ROM tidak menyimpan file pengguna, melainkan instruksi sistem. Namun, ROM memiliki peran penting dalam konteks recovery data:

  1. Firmware Controller pada HDD/SSD
    Di dalam HDD maupun SSD terdapat ROM kecil yang menyimpan firmware pengendali. Jika firmware ini rusak, perangkat tidak akan terbaca meski data fisiknya masih ada. Perbaikan sering memerlukan reprogramming ROM agar media penyimpanan bisa diakses kembali.

  2. Update BIOS/UEFI untuk Dukungan Storage
    Pada beberapa kasus, update ROM BIOS diperlukan agar komputer dapat mengenali jenis penyimpanan baru, misalnya NVMe SSD. Hal ini relevan dalam data recovery ketika media baru dipasang untuk proses cloning.

  3. Boot ke Recovery Mode
    Sebagian produsen laptop menanamkan recovery environment dasar ke dalam ROM. Misalnya, tombol khusus pada booting yang memanggil recovery tool meskipun HDD kosong.

  4. Proteksi dari Malware
    ROM modern dengan Secure Boot mencegah malware mengubah instruksi boot. Jika malware berhasil masuk ke bootloader, recovery data bisa lebih sulit dilakukan.

Masalah yang Bisa Terjadi pada ROM

Walaupun ROM dirancang tahan lama, beberapa masalah bisa muncul:

  • Korupsi Firmware: Proses update BIOS yang gagal dapat membuat laptop tidak bisa menyala sama sekali.

  • ROM Chip Failure: Kerusakan fisik pada chip ROM dapat membuat motherboard tidak berfungsi.

  • Inkompatibilitas Firmware: Update firmware yang salah bisa membuat hardware tidak dikenali.

Masalah ini secara langsung tidak menghapus data pengguna, namun membuat sistem tidak bisa berjalan. Data di HDD atau SSD tetap ada, hanya saja perlu metode khusus untuk diakses.

Teknik Pemulihan Berkaitan dengan ROM

  1. Reflash BIOS/UEFI
    Jika ROM korup, solusi umum adalah melakukan flashing ulang menggunakan programmer khusus atau metode USB recovery.

  2. Firmware Recovery pada HDD/SSD
    Teknisi data recovery sering menggunakan alat khusus untuk menulis ulang firmware ROM di dalam storage device. Tanpa langkah ini, sektor data tidak bisa diakses.

  3. Chip-Off Recovery
    Jika chip ROM benar-benar rusak, teknisi dapat melepas chip, membaca isinya dengan programmer, lalu menulis ulang ke chip baru.

  4. Fallback Recovery Mode
    Beberapa laptop memiliki dual BIOS, di mana ROM cadangan akan aktif jika ROM utama rusak. Hal ini sangat membantu dalam proses perbaikan tanpa kehilangan data.

Pentingnya Pemahaman ROM dalam Konteks Data Recovery

Bagi pengguna awam, ROM mungkin hanya terdengar sebagai istilah teknis. Namun bagi praktisi IT dan spesialis recovery data, pemahaman mendalam tentang ROM sangat penting. Sering kali kegagalan sistem tidak hanya terjadi di level software atau media penyimpanan, tetapi juga di level firmware.

Jika ROM bermasalah, perangkat tidak bisa booting dan akses ke data menjadi terhambat. Dengan teknik yang tepat, ROM dapat diperbaiki sehingga perangkat kembali berfungsi dan data bisa diselamatkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun