SSD (Solid State Drive) kini menjadi pilihan utama pengguna laptop maupun PC karena kecepatannya yang jauh lebih unggul dibandingkan harddisk tradisional (HDD). Namun, di balik performa tinggi SSD, terdapat sebuah fitur kecil yang sering kali tidak diperhatikan oleh banyak pengguna, yaitu TRIM. Meski terdengar sederhana, fitur ini memiliki peran besar dalam menjaga kinerja, umur panjang, dan keandalan SSD.
Artikel ini akan membahas apa itu TRIM, bagaimana cara kerjanya, manfaat yang diberikannya, serta dampaknya jika fitur ini tidak aktif pada perangkat Anda.
1. Apa Itu TRIM?
TRIM adalah sebuah perintah (command) yang dikembangkan khusus untuk SSD. Perintah ini memungkinkan sistem operasi memberi tahu SSD blok data mana yang sudah tidak digunakan lagi dan dapat dihapus secara internal.
Berbeda dengan HDD yang bisa langsung menimpa data lama dengan data baru, SSD harus terlebih dahulu menghapus blok memori sebelum menuliskan data baru. Tanpa TRIM, SSD akan mengalami perlambatan performa karena proses penulisan menjadi lebih lambat akibat adanya data "sampah" yang menumpuk.
Dengan kata lain, TRIM membantu SSD tetap "rapi" dengan menyingkirkan data yang tidak lagi dibutuhkan, sehingga penulisan data baru bisa berlangsung lebih cepat dan efisien.
2. Bagaimana TRIM Bekerja?
Saat Anda menghapus file di komputer, biasanya data tersebut tidak langsung hilang sepenuhnya. Sistem operasi hanya menandai ruang penyimpanan tersebut sebagai "kosong" agar bisa ditimpa dengan data baru. Pada HDD, ini bukan masalah besar. Namun pada SSD, blok memori masih menyimpan data lama meskipun sudah ditandai kosong.
Di sinilah perintah TRIM bekerja. Begitu file dihapus, sistem operasi mengirimkan perintah TRIM ke SSD agar blok memori yang bersangkutan segera dibersihkan. Dengan begitu, ketika ada data baru, SSD sudah siap menuliskannya tanpa harus melalui proses penghapusan terlebih dahulu.
3. Manfaat Utama TRIM
Fitur TRIM pada SSD memberikan sejumlah manfaat penting: