NAND 3D dan QLC: kapasitas lebih besar tetapi siklus tulis lebih terbatas.
Enkripsi Bawaan: beberapa SD card modern memiliki enkripsi otomatis, menyulitkan recovery tanpa kunci.
Kecepatan Tinggi: standar baru seperti UHS-II membuat pemrosesan data lebih rumit.
Kesimpulan
Recovery data pada flashdisk dan SD card membutuhkan pemahaman mendalam tentang arsitektur NAND flash dan peran controller. Jika hanya kerusakan logis, software recovery masih bisa diandalkan. Namun, jika terjadi kerusakan fisik atau controller rusak, diperlukan metode lanjutan seperti chip-off recovery.
Dengan semakin berkembangnya media portable, tantangan recovery juga meningkat. Oleh karena itu, kombinasi pengetahuan teknis, software canggih, dan peralatan khusus menjadi kunci keberhasilan dalam menyelamatkan data dari perangkat portable.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI