Â
Solid State Drive (SSD) dikenal cepat dan andal, namun bukan berarti bebas masalah. Salah satu kasus paling meresahkan adalah ketika SSD mendadak tidak terbaca oleh komputer, baik internal maupun eksternal. Masalah ini bisa menimbulkan kepanikan, apalagi jika di dalamnya tersimpan data penting.
Tapi sebelum langsung mencoba recovery atau malah format ulang, penting untuk memahami terlebih dahulu penyebab dan langkah diagnosis. Dengan langkah yang tepat, peluang menyelamatkan data bisa jauh lebih besar.
Mengapa SSD Bisa Tidak Terbaca?
Berbeda dari HDD, SSD tidak memiliki bagian mekanis. Namun, kerusakan bisa terjadi akibat:
Kerusakan pada koneksi atau port (loose connection).
Gangguan pada sistem file (file system error).
Overheating atau power surge.
Firmware SSD yang rusak.
Kerusakan pada kontroler SSD.
Usia NAND Flash yang sudah terlalu tinggi (write cycle habis).
Kerusakan logis akibat software atau malware.
Diagnosis awal sangat penting untuk mengetahui akar masalah dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada data.
Langkah Diagnosis Awal: Apakah SSD Benar-Benar Tidak Terbaca?
1. Cek Koneksi Fisik
Untuk SSD eksternal:
Coba ganti kabel USB atau port.
Colokkan ke komputer lain untuk verifikasi.
Untuk SSD internal:
Buka casing (jika memungkinkan).
Periksa konektor SATA atau NVMe, pastikan tidak longgar.
Gunakan SATA/USB converter jika ingin menguji SSD di komputer lain.
2. Cek di BIOS/UEFI
Masuk ke BIOS saat booting (biasanya tekan Del, F2, atau Esc) dan lihat apakah SSD dikenali oleh sistem.
Jika terbaca di BIOS, kemungkinan besar kerusakan bersifat logis (software).
Jika tidak terbaca sama sekali, bisa jadi ada kerusakan hardware.
3. Cek di Disk Management (Windows)
Tekan Windows + X lalu pilih Disk Management.
Jika SSD muncul tanpa partisi atau berstatus "unallocated", berarti file system rusak namun perangkat masih terbaca.
4. Gunakan Device Manager
Tekan Windows + X > Device Manager.
Lihat di bagian "Disk Drives". Jika SSD muncul tapi disertai tanda seru kuning, kemungkinan ada konflik driver.
Langkah Pemulihan Data Berdasarkan Hasil Diagnosis
A. Jika SSD Terbaca tapi Tidak Bisa Diakses
Biasanya disebabkan file system corrupt atau partisi hilang.
Solusi:
Gunakan software recovery seperti:
EaseUS Data Recovery Wizard
Recuva
R-Studio
Pilih pemindaian menyeluruh (deep scan) untuk memulihkan data yang tersembunyi atau hilang.
Simpan hasil recovery di media penyimpanan berbeda (bukan di SSD yang sama).
B. Jika SSD Tidak Terbaca Sama Sekali di OS Tapi Muncul di BIOS
Kemungkinan:
File system rusak berat.
SSD bermasalah tapi belum mati total.
Solusi:
Gunakan Live CD seperti Ubuntu Live USB.
Boot komputer dari Live USB, lalu cek apakah SSD muncul.
Gunakan tools seperti GParted untuk melihat partisi.
Jika terdeteksi, copy data penting ke harddisk eksternal.
Bila tidak bisa diakses sama sekali, lanjutkan dengan software recovery.
C. Jika SSD Tidak Terdeteksi Sama Sekali di BIOS
Kemungkinan besar kerusakan fisik pada:
Kontroler SSD
Chip NAND
PCB SSD
Solusi:
Coba SSD di komputer lain sebagai verifikasi.
Gunakan enclosure atau dock SSD berbeda.
Jika tetap tidak terdeteksi, jangan bongkar SSD sendiri.
Hubungi jasa recovery data profesional yang memiliki perangkat khusus untuk membaca langsung chip NAND (chip-off recovery).
Kesalahan yang Harus Dihindari
Memaksa memformat SSD saat tidak terbaca. Ini akan menimpa struktur file dan menyulitkan recovery.
Menginstal software recovery ke SSD yang bermasalah. Lakukan pemindaian dari komputer lain atau drive eksternal.
Mengabaikan tanda-tanda awal kerusakan. Seperti boot lambat, crash tiba-tiba, atau file rusak.
Langkah Pencegahan ke Depan
Selalu backup rutin, terutama data penting. Gunakan pola 3-2-1 (3 salinan, 2 media, 1 offsite).
Gunakan UPS atau stabilizer untuk mencegah kerusakan akibat listrik.
Update firmware SSD secara berkala jika tersedia dari produsen.
Jangan gunakan SSD hingga penuh 100%, sisakan ruang agar kinerjanya stabil.
Kapan Harus Membawa ke Jasa Recovery Profesional?
Segera cari bantuan profesional jika:
SSD tidak terdeteksi di BIOS dan sistem lain.
Terdapat data bisnis, proyek, atau dokumen hukum yang sangat penting.
Anda tidak punya cukup pengalaman menangani hardware storage.
Telah mencoba software recovery namun gagal mendapatkan data.
Penyedia recovery profesional biasanya memiliki alat seperti NAND reader, microscope soldering, dan software analisis data mentah (raw hex) yang tidak dimiliki pengguna umum.
Penutup
SSD memang andal dan cepat, tapi bukan tanpa risiko. Saat SSD tidak terbaca, diagnosis awal adalah kunci: periksa koneksi, cek sistem, dan pahami gejalanya sebelum bertindak. Langkah yang tepat di awal bisa menentukan apakah data Anda bisa diselamatkan atau hilang selamanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI