Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Recovery Data Setelah Blue Screen: Apakah Masih Bisa Diselamatkan

24 September 2025   08:40 Diperbarui: 23 September 2025   11:27 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Sumber:https://www.dell.com/support/contents/en-us/article/product-support/self-support-knowledgebase/fix-common-issues/blue-screen)

Blue Screen of Death (BSOD) adalah salah satu mimpi buruk bagi pengguna komputer. Saat layar mendadak berubah biru dengan tulisan error, banyak orang langsung panik---terutama jika data penting tersimpan di dalamnya. Namun, munculnya BSOD bukan berarti data Anda otomatis hilang. Dalam banyak kasus, data masih utuh dan bisa direcovery.

Artikel ini akan membahas penyebab BSOD, peluang penyelamatan data, serta langkah-langkah recovery yang bisa Anda lakukan sebelum memutuskan instal ulang atau mengganti perangkat.

1. Apa Itu Blue Screen of Death (BSOD)?

BSOD adalah tanda bahwa sistem operasi Windows mengalami error fatal dan tidak dapat berjalan dengan normal. Biasanya disebabkan oleh:

  • Kerusakan hardware (RAM, harddisk, motherboard)

  • Driver rusak atau tidak kompatibel

  • File sistem corrupt

  • Malware atau infeksi virus

  • Overheating atau power failure

Pesan error seperti "CRITICAL_PROCESS_DIED", "UNMOUNTABLE_BOOT_VOLUME", atau "INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE" adalah contoh khas BSOD yang mengindikasikan potensi kerusakan pada sistem penyimpanan.

2. Apakah Data Saya Hilang?

Jawabannya tergantung. Dalam kebanyakan kasus, data di dalam harddisk atau SSD tidak hilang, hanya sistem operasi yang gagal berjalan. Artinya, Anda masih memiliki peluang besar untuk menyelamatkan file, dokumen, foto, dan data lainnya, selama tidak ada kerusakan fisik pada drive.

Namun jika penyebab BSOD adalah kerusakan pada sektor harddisk atau partisi, maka tingkat keberhasilan recovery tergantung dari kondisi teknis media penyimpanan.

3. Langkah Pertama: Jangan Panik dan Jangan Langsung Instal Ulang

Banyak orang terburu-buru melakukan instal ulang Windows setelah BSOD, padahal langkah ini bisa menimpa data lama dan membuat recovery lebih sulit. Sebelum melakukan hal drastis, ikuti langkah-langkah berikut untuk menyelamatkan data Anda.

4. Opsi Recovery Data Setelah Blue Screen

a. Gunakan Live CD atau Live USB Linux

Salah satu cara aman untuk mengakses data dari sistem yang gagal boot adalah menggunakan Live CD/USB, seperti Ubuntu.

Langkah-langkah:

  1. Download file ISO Ubuntu dan buat bootable USB dengan aplikasi seperti Rufus.

  2. Boot komputer dari USB tersebut.

  3. Pilih opsi "Try Ubuntu" tanpa instalasi.

  4. Setelah masuk desktop Ubuntu, buka File Explorer.

  5. Akses partisi harddisk Anda dan salin data penting ke flashdisk atau harddisk eksternal.

Keuntungan metode ini:

  • Tidak mengubah isi drive utama

  • Aman dari overwrite sistem

  • Bisa digunakan meski Windows rusak

b. Lepas Harddisk dan Gunakan di Komputer Lain

Jika Live USB tidak berhasil, Anda bisa melepas harddisk dari laptop/PC dan menghubungkannya ke komputer lain sebagai secondary drive (menggunakan kabel SATA atau casing eksternal). Dari sana, Anda bisa mengakses file dan menyalin ke lokasi aman.

c. Gunakan Software Recovery via Bootable Tool

Beberapa software memiliki versi bootable yang memungkinkan Anda mengakses partisi bahkan saat Windows tidak bisa dijalankan.

Contoh tools:

  • EaseUS Data Recovery Bootable

  • MiniTool Power Data Recovery Bootable Disk

  • Hiren's Boot CD PE Edition

Langkah-langkah:

  1. Buat USB bootable dari software recovery.

  2. Boot PC dari USB tersebut.

  3. Gunakan tool yang tersedia untuk scan dan recover file.

5. Tanda-tanda BSOD Disebabkan oleh Harddisk Rusak

Jika Anda mendengar bunyi aneh dari harddisk seperti klik atau dengung, atau sistem gagal mendeteksi drive, maka kemungkinan terjadi kerusakan fisik. Dalam kasus seperti ini:

  • Jangan terus mencoba menghidupkan sistem karena bisa memperparah kerusakan.

  • Segera konsultasikan dengan jasa recovery profesional.

  • Recovery dari kerusakan fisik memerlukan peralatan khusus (cleanroom, imaging drive, dll).

6. Apakah Bisa Recovery Setelah Instal Ulang?

Jika Anda sudah terlanjur menginstal ulang Windows, peluang recovery masih ada---selama partisi lama belum sepenuhnya ditimpa. Gunakan software seperti:

  • Recuva

  • R-Studio

  • Stellar Data Recovery

Namun, tingkat keberhasilan berkurang jika partisi sudah diformat dan file baru ditulis. Itulah sebabnya mengapa recovery lebih disarankan dilakukan sebelum instal ulang.

7. Tips Mencegah BSOD dan Data Hilang

  • Backup berkala ke cloud atau harddisk eksternal

  • Gunakan UPS untuk menghindari shutdown mendadak

  • Hindari instal driver tidak resmi atau bajakan

  • Periksa harddisk secara berkala dengan SMART tools

  • Gunakan antivirus terpercaya untuk mencegah malware

8. Kapan Harus Menghubungi Jasa Recovery Data?

Segera pertimbangkan jasa recovery jika:

  • Drive tidak terdeteksi sama sekali

  • Drive mengeluarkan suara aneh

  • Ada data sangat penting dan tak tergantikan

  • Software recovery tidak berhasil mendeteksi partisi

Layanan profesional memiliki kemampuan untuk membuka harddisk dalam ruang bebas debu dan mengekstrak data dari platter secara manual jika diperlukan.

Penutup

Blue Screen memang bisa menakutkan, tetapi belum tentu berarti kehilangan data. Dalam banyak kasus, data masih bisa diselamatkan dengan langkah tepat dan hati-hati. Hindari tindakan impulsif seperti langsung format atau instal ulang, dan prioritaskan backup serta pemeriksaan drive secara berkala.

Jika Anda menghadapi BSOD dan tidak yakin langkah terbaik, lebih baik konsultasi dengan teknisi atau ahli recovery data sebelum mengambil risiko kehilangan permanen.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun