Selain itu, sistem operasi juga menyediakan enkripsi disk (seperti BitLocker di Windows atau FileVault di macOS) yang membantu menjaga keamanan data bahkan jika HDD/SSD jatuh ke tangan orang lain.
4. Pencegahan Kerusakan Melalui SMART Monitoring
Sebagian besar OS modern dapat membaca informasi dari fitur S.M.A.R.T. (Self-Monitoring, Analysis and Reporting Technology) yang tertanam pada HDD dan SSD. Ini memungkinkan sistem untuk memperingatkan pengguna jika media penyimpanan menunjukkan gejala kerusakan.
Beberapa OS bahkan menawarkan notifikasi otomatis atau integrasi dengan software pemantau kondisi disk, sehingga pengguna bisa melakukan backup sebelum kerusakan total terjadi.
5. Peran Update Sistem Operasi
Pembaruan sistem operasi sering kali mengandung patch keamanan dan peningkatan manajemen sistem file atau pengendalian perangkat keras. Mengabaikan update bisa membuat sistem rentan terhadap malware, bug, atau kerentanan lain yang bisa menyebabkan kehilangan data.
Sebaliknya, update rutin menjaga kestabilan driver penyimpanan dan memperbarui kernel agar kompatibel dengan teknologi SSD dan HDD terbaru.
6. Backup Terintegrasi dengan Sistem Operasi
Banyak OS sudah menyertakan fitur backup otomatis, seperti File History di Windows, Time Machine di macOS, atau rsync/script cron di Linux. Ketika diaktifkan, fitur ini memungkinkan pengguna memiliki salinan data di lokasi terpisah, seperti drive eksternal atau cloud.
Memanfaatkan fitur ini jauh lebih baik dibanding mengandalkan backup manual.
7. Proteksi Terhadap Malware dan Ransomware