Apa Itu Format JPEG dan Mengapa Digunakan?
JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar digital yang menggunakan teknik kompresi lossy, artinya sebagian data gambar dibuang untuk mengurangi ukuran file. Meski demikian, kompresi ini tetap mempertahankan kualitas visual yang dapat diterima untuk penggunaan umum seperti fotografi, media sosial, dan penyimpanan perangkat digital.
Format ini memungkinkan rasio kompresi hingga 10:1, sehingga ideal untuk perangkat dengan keterbatasan ruang penyimpanan. Sejak diperkenalkan secara luas pada tahun 1992, JPEG menjadi standar industri, dengan miliaran file dihasilkan setiap harinya.
Bagaimana File JPEG Dikompresi?
Proses kompresi JPEG mengikuti tiga tahap utama:
1. Transformasi Warna
Gambar diubah dari format RGB ke luminansi dan krominansi, karena mata manusia lebih sensitif terhadap terang (luminansi) daripada warna (krominansi).
2. Downsampling
Komponen warna dikurangi resolusinya---biasanya hanya pada sumbu horizontal. Hal ini dilakukan untuk menghemat ruang tanpa mengorbankan kualitas visual secara signifikan.
3. Pengorganisasian Blok
Gambar dipecah menjadi blok-blok 8x8 piksel yang kemudian dikompresi secara terpisah. Jika dimensi gambar bukan kelipatan delapan, sistem menambahkan piksel tiruan agar proses tetap berjalan.
Penyebab Umum Kerusakan File JPEG
File JPEG dapat menjadi rusak karena banyak faktor, baik dari sisi perangkat lunak maupun perangkat keras, antara lain:
Header file korup akibat proses penyimpanan tidak sempurna.
Infeksi malware atau virus yang mengubah struktur file.
Bad sector pada media penyimpanan seperti hard disk atau kartu memori.
Kesalahan sistem file atau boot sector yang mengacaukan alokasi data.
Pengeditan file tidak selesai, seperti saat program crash sebelum file disimpan sempurna.
Jenis-Jenis Kerusakan File JPEG
- Invalid Registry Value
Umumnya terjadi setelah upgrade sistem operasi. Sistem tidak lagi mengenali jenis file dengan benar.
- Kerusakan Sistem Operasi
Menurunnya performa komputer dapat berpengaruh pada kemampuan membuka atau membaca file gambar.
- Invalid Marker
Biasanya disebabkan oleh proses pengunduhan yang terputus. File terlihat utuh, tapi tidak bisa dibaca.
- Invalid JPEG File
Terjadi ketika gambar dari format lain (misalnya BMP) disimpan sebagai JPEG tanpa konversi yang benar.
- Struktur Internal Tidak Valid
Struktur internal seperti header, footer, atau marker JPEG terganggu, menyebabkan file tidak bisa ditampilkan.
9 Teknik untuk Memperbaiki File JPEG yang Rusak
Berikut berbagai pendekatan untuk memperbaiki file JPEG berdasarkan tingkat kerusakan:
1. Menggunakan Perangkat Lunak Pemulihan
Beberapa aplikasi khusus mampu memperbaiki header, struktur internal, hingga metadata file JPEG secara otomatis. Metode ini efektif untuk berbagai jenis kerusakan teknis.
2. Mengubah Format File
Coba buka file dan simpan ulang dalam format lain seperti PNG atau BMP. Kadang file JPEG yang rusak bisa dibuka di format lain.
3. Perintah sfc /scannow
Gunakan Command Prompt (CMD) untuk menjalankan perintah sistem yang memeriksa integritas file sistem Windows. Cocok jika kerusakan terkait registry atau file sistem.
4. Pulihkan dari Backup
Jika Anda memiliki salinan file di tempat lain (hard disk eksternal, cloud, dll.), salin ulang file tersebut ke komputer.
5. Edit Menggunakan Software Foto
Buka file dalam editor gambar seperti Photoshop. Teknik seperti crop, rotate, atau penghapusan artefak bisa menyelamatkan gambar sebagian.
6. Ubah Nama File
Kadang file JPEG tidak dapat dikenali sistem karena nama file error. Ubah namanya tanpa mengubah ekstensi.
7. Gunakan Fitur "Error Checking" di Windows
Klik kanan pada drive tempat file berada Properties Tools Error Checking. Ini akan memindai sistem file dan memperbaiki kesalahan.
8. Unduh Ulang File
Jika file berasal dari internet dan terjadi error saat pengunduhan, solusinya adalah menghapus dan mengunduh ulang dari sumber yang terpercaya.
9. Jalankan CHKDSK
Melalui CMD, jalankan chkdsk [drive]: /r untuk memperbaiki bad sector yang mungkin menjadi penyebab kerusakan file.
Kerusakan file JPEG bisa berasal dari berbagai faktor, dan tidak selalu berarti file tersebut tidak bisa diselamatkan. Dengan kombinasi metode manual dan perangkat lunak, sebagian besar file masih dapat dipulihkan---baik secara utuh maupun sebagian. Namun, pencegahan tetap menjadi strategi terbaik: lakukan backup rutin, hindari gangguan saat menyimpan file, dan waspadai perangkat penyimpanan yang mulai menua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI