Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Format JPEG dan Teknik Memperbaiki File Gambar yang Rusak

8 Juli 2025   13:38 Diperbarui: 8 Juli 2025   13:36 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Format JPEG dan Mengapa Digunakan?

JPEG (Joint Photographic Experts Group) adalah format gambar digital yang menggunakan teknik kompresi lossy, artinya sebagian data gambar dibuang untuk mengurangi ukuran file. Meski demikian, kompresi ini tetap mempertahankan kualitas visual yang dapat diterima untuk penggunaan umum seperti fotografi, media sosial, dan penyimpanan perangkat digital.

Format ini memungkinkan rasio kompresi hingga 10:1, sehingga ideal untuk perangkat dengan keterbatasan ruang penyimpanan. Sejak diperkenalkan secara luas pada tahun 1992, JPEG menjadi standar industri, dengan miliaran file dihasilkan setiap harinya.

Bagaimana File JPEG Dikompresi?

Proses kompresi JPEG mengikuti tiga tahap utama:

1. Transformasi Warna

Gambar diubah dari format RGB ke luminansi dan krominansi, karena mata manusia lebih sensitif terhadap terang (luminansi) daripada warna (krominansi).

2. Downsampling

Komponen warna dikurangi resolusinya---biasanya hanya pada sumbu horizontal. Hal ini dilakukan untuk menghemat ruang tanpa mengorbankan kualitas visual secara signifikan.

3. Pengorganisasian Blok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun