3. Pastikan Pendinginan yang Optimal
Panas adalah musuh utama semua perangkat elektronik, termasuk hard disk. Semakin tinggi suhu kerja sebuah hard disk, semakin besar risiko kerusakan sektor, penurunan kinerja, hingga gagal total. Hal ini berlaku baik untuk HDD (hard disk drive) konvensional maupun SSD (solid state drive).
Pastikan komputer memiliki ventilasi udara yang baik. Bersihkan kipas dan heatsink dari debu secara berkala. Untuk pengguna hard disk eksternal, jangan letakkan perangkat di atas permukaan yang menyerap panas seperti kain, kasur, atau karpet. Beberapa casing hard disk eksternal premium sudah dilengkapi sistem pendingin aktif atau heatsink aluminium untuk membantu pelepasan panas.
Pengguna PC rakitan bisa mempertimbangkan untuk menambahkan kipas casing ekstra atau mengganti thermal paste CPU jika suhu dalam casing sudah terlalu tinggi. Jangan pernah menganggap remeh kenaikan suhu beberapa derajat---dalam jangka panjang, hal ini bisa merusak semua komponen, termasuk hard disk.
4. Lakukan Backup Secara Rutin dan Berkala
Sebagus apapun perawatan yang Anda lakukan, tidak ada jaminan bahwa hard disk akan bertahan selamanya. Oleh karena itu, prinsip paling penting dalam menjaga data tetap aman adalah: selalu punya salinan cadangan. Backup adalah satu-satunya jaring pengaman terbaik saat kerusakan tidak bisa dihindari.
Buatlah jadwal backup rutin mingguan atau bulanan, tergantung seberapa sering data Anda berubah. Gunakan media penyimpanan terpisah seperti external hard drive, NAS (Network Attached Storage), atau layanan cloud seperti Google Drive, OneDrive, dan Dropbox. Untuk data yang sangat krusial, gunakan metode backup 3-2-1: tiga salinan, dua media berbeda, satu di luar lokasi.
Backup juga menjadi penyelamat utama saat komputer terinfeksi virus, terkena ransomware, atau mengalami kerusakan sistem. Jangan menunggu sampai data benar-benar hilang untuk mulai backup.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!