Mohon tunggu...
Recia KurniaRachman
Recia KurniaRachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi UNJ

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Georg Simmel (1958-1918): Ruang Sosial

24 September 2022   09:51 Diperbarui: 24 September 2022   09:59 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
search: sosiologi79.com 

Biografi Georg Simmel (1858-1918)

Dalam mempelajari sosiologi tentu kita sudah tidak asing dengan salah satu tokoh sosiolog yang berasal dari Jerman siapa lagi kalau bukan Georg Simmel yang terkenal dengan kontribusinya dalam sosiologi mengenai ruang sosial. Simmel lahir di Berlin pada 1 Maret 1858. Ia menempuh pendidikan di Universitas Berlin tahun 1876 dan gemar sekali mempelajari berbagai macam bidang ilmu pengetahuan mulai dari sosiologi, psikologi, sejarah, filsafat, dll. Simmel juga mempunyai hasil karnyanya yang sangat terkenal mengenai uang yaitu The Philosophy of Money tahun 1900 .

Ruang Sosial dalam kacamata Simmel

Ruang sosial merupakan tempat yang terdapat berbagai macam proses produksi dan reproduksi dari dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Ruang yang dimaksud bukan  ruang yang berbentuk persegi tetapi ruang sosial yang didalamnya terdiri dari berbagai macam individu yang melakukan interaksi berdasarkan pengalaman dan terus mengalami perubahan (dinamika). Simmel menjelaskan bahwa aspek relasi atau hubungan menjadi ciri dari masyarakat. Kajian sosiologi dalam pandangan Simmel yaitu interaksi dan bentuk asosiasi. Apa itu asosiasi ? Asosiasi dalam KBBI adalah perkumpulan orang yang memiliki kepentingan bersama. sedangkan menurut Simmel, asosiasi merupakan proses interaksi yang terjadi antar individu sehingga menjadi anggota masyarakat. Jadi singkatnya anggota masyarakat dapat menyatu, melebur, melakukan kontak sosial dengan anggota masyarakat lain melalui proses asosiasi sehingga anggota masyarakat (aktor) dapat diterima sebagai bagian dari masyarakat. 

Bentuk nyata dari reproduksi ruang sosial yang diciptakan masyarakat dan menjadi ciri dari masyrakat menurut Simmel yaitu berupa kegiatan seperti tradisi, selametan, 7 bulanan, dll. Ciri ini terlihat dalam proses membangun ruang sosial.  Lebih lanjut Simmel menjelaskan hal yang mendasari proses asosiasi yaitu kebudayaan dan uang. Kebudayaan adalah tradisi dan setiap masyarakat membunyai tradisi yang sudah pasti berbeda. Uang adalah sesuatu yang membentuk asosiasi. Contoh dizaman modern ini sebagian besar orang lebih memilih untuk membanyar orang lain (security) dari pada harus melakukan siskamling. Jadi disinilah uang menjadi nilai transaksi dari proses interaksi antar individu dalam proses ruang sosial dan uang juga yang membentuk asosiasi dalam masyarakat. Kesimpulannya kebudayaan dan uang adalah bagian yang melekat dalam asosiasi. 

Ruang dan Waktu dalam kacamata Simmel

Menurut Simmel masyarakat bekaktifitas dalam konsep ruang dan waktu. Dalam konteks ruang, individu dapat berasosiasi dan beraktifitas disuatu daerah yang berbeda. Ruang ini berkaitan dengan wilayah atau daerah yang menjadi ciri dari masyarakat. Contoh individu yang terbiasa dengan lingkungan pesantren kemudian ia merantau ke daerah yang bertolak belakang dari kebiasaanya, sering minum miras, dll. Keputusan ia akan beradaptasi (minum miras) sesuai lingkungan barunya atau tidak itu ada di tangan individu tersebut. Jadi proses adaptasi Individu itu bagian dari diri dia sendiri menyesuaikan interaksi dalam ruang atau tidak. Sedankan dalam konteks waktu berkaitan dengan perioderisasi (zaman, generasi), proses individu menyesuaikan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan waktu (zaman) yang terjadi dalam hidupnya. Jadi dalam hal ini menurut Simmel individu harus beradaptasi dan memahami ruang dan waktu dimana ia hidup/ tinggal.

Masyarakat dalam kacamata Simmel

Masyarakat merupakan bagian yang melekat dalam totalitas, asosiasi, objek, estetika, dan aktifitas yang berpengalaman dan berpengetahuan dari aktor masyarakat. Aspek ruang dan waktu bersifat konstitutif (aturan). Jadi pengalaman individu atau tindakan sosial yang dilakukan akan disesuaikan dengan kondisi dan situasi ruang dan waktu di temapt ia tinggal. Individu akan menyesuaikan tindakanya sesuai dengan aturan yang ada dalam masyarakat. Tindakan kumulatif terjadi dalam konteks ruang, artinya individu akan melakukan suatu tindakan berdasarkan pengalaman yang ia miliki dan memilih akan bertindak seperti apa berdasarkan situasi dan kondisi ruang masyarakat. Jadi tindakan kumulatif ini mengkalkulasikan mana tindakan yang perlu dan tidak perlu dilakukan. 

Hal yang terpenting dalam melakukan tindakan yaitu pengalaman. Pengalaman dipengaruhi oleh faktor eksternal. Artinya dalam berinteraksi, beradaptasi dengan lingkungan, hal-hal yang pernah dialami dijadikan pertimbangan dalam bertindak. Adapun 5 aspek dari ruang yaitu : pertama eksklusifitas ruang -> setiap ruang bersifat unik dan mempunyai ciri khas yang berbeda karena proses asosiasi yang berbeda. Proses reproduksi ruang sosial berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu dalam ruang terdapat eksklusifitas. kedua batasan ruang -> menghasilkan unit dalam ruang. Jadi dalam ruang sosial terdapat unit-unit ruang lain. Satu ruang sosial yang terbentuk akan terbagi menjadi ruang sosial yang lain karena adanya keinginan aktor untuk membentuk ruang sosial lain. Contoh RW akan terbagi menjadi RT dan didalam RT akan terbagi lagi menjadi uni-unit ruang lainnya. ketiga ketetapan dari bentuk bentuk sosial didalam ruang-> adanya aturan, tujuan, hal yang ingin dibagun dalam ruang sosial. sehingga ruang sosial menjadi dinamis keempat kedekatan dan jarak dengan ruang -> tiap aktor didalamnya memiliki kedekatan dan berjarak dengan ruang sosialnya. Jadi kalau individu tidak memahami ruang sosialnya maka akan berjarak, namun jika individu dapat beradaptasi maka akan berdekatan dengan ruang sosialnya, keterimaan individu dalam ruang sosialnya pun akan tinggi. dan yang terakhir mobilitas ruang -> Setiap ruang sosial punya situasi dan kondisi yang dimanis, tidak bersifat stagnan. Dinamis seiring ciri khas dari aktor yang membangunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun