Mohon tunggu...
Recha Musyarrova
Recha Musyarrova Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bukan kesabaran jika masih mempunyai batas. Bukan keikhlasan jika masih merasakan sakit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembangunan Sejarah Ekonomi Islam

30 Juli 2021   07:35 Diperbarui: 30 Juli 2021   07:57 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Nah disini Pada masa Rasulullah tidak ada tentara formal. Semua muslim yang mampu boleh menjadi tentara, mereka tidak mendapatkan gaji tetap, tetapi mereka diperbolehkan mendapatkan bagian dari rampasan perang. Jadi mereka hanya digaji dengan rampasan perang gitu. Rampasan perang tersebut meliputi sejata, kuda, unta, barang-barang bergerak lain yang didapatkan dalam perang itu. 

Nah disini dari masa ke masa  Situasi pun  berubah setelah turunnya surat Al-Anfal (rampasan perang) waktu turunnya surat ini adalah antara Perang Badar dan pembagian rampasan perang, pada tahun kedua setelah hijriyah  yang bunyinya: Seperlima bagian adalah untuk Allah dan rasulnya dan untuk kerabat rasul, anak yatim, orang yang membutuhkan, dan orang yang sedang dalam perjalanan.

Nah pasti bertanya-tanya kan apa perang badar itu, dan kapan terjadinya?

Perang badar adalah pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan 2 H (13 Maret 624). Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Kurang lebihnya seperti itu

Nah disini saya akan mejelaskan isi dari surat Al-Anfal Dalam bahasa Arab, bagian seperlima itu dikenal dengan khums. Rasulullah biasanya membagi khums menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk dirinya dan keluarganya, bagian kedua untuk kerabatnya, dan bagian ketiga untuk anak-anak yatim piatu, orang yang membutuhkan dan orang yang sedang dalam perjalanan. Empat perlima bagian yang lain dibagi diantara para prajurit yang ikut dalam perang. Penunggang kuda mendapat dua bagian, bagian untuk prajurit, wanita yang hadir dalam perang untuk membantu beberapa hal tidak mendapat bagian dari rampasan perang. 

 Mungkin hanya itu yang bisa saya paparkan tentang Sejarah Pembangun Ekonomi Pada Masa Rasullullah. Jika ada yang kurang atau tidak semenarik dengan yang lain, bahkan juga ada kata-kata yang kurang saya mohon maaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun