Mohon tunggu...
Rionanda Dhamma Putra
Rionanda Dhamma Putra Mohon Tunggu... Penulis - Ingin tahu banyak hal.

Seorang pembelajar yang ingin tahu Website: https://rdp168.video.blog/ Qureta: https://www.qureta.com/profile/RDP Instagram: @rionandadhamma

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Hari Gini Masih Pakai Kertas?

3 Agustus 2019   07:05 Diperbarui: 3 Agustus 2019   07:22 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain lebih teliti, ia juga membuat kita menulis lebih cepat dengan kalimat yang lebih utuh. Bahkan, penulis-penulis terkemuka seperti Susan Sontag dan Truman Capote menuliskan draf pertama mereka di atas kertas.

Pengalaman yang penulis alami mengonfirmasi fakta ini. Kebanyakan tulisan yang berawal dari goresan pena memiliki kualitas yang lebih baik. 

Hampir seluruh fraseologi yang digunakan sesuai dengan keinginan penulis. Hubungan antar kalimat dan paragrafnya juga lebih koheren dibandingkan tulisan yang diketik semata. Tetapi, prosesnya jelas lebih lama dibandingkan tulisan yang diketik di Word.

Tanpa kertas, tulisan yang dibuat sebagai tugas selama SMP dan SMA pasti tidak akan mencapai nilai yang memuaskan. Mengapa? Sebab penulis tidak terpancing untuk melakukan revisi-revisi yang "kejam". Scrutinizing one's own writing. Konsekuensinya, Hasil proses kreatif kepenulisan pun menjadi kurang sempurna.

Setelahnya, menulis dengan gaya pen and paper tidak memiliki plug-in yang bisa mengganggu kita. Mana bisa muncul games atau notifikasi media di atas kertas? 

Sementara, menulis dengan smartphone atau PC melibatkan hal tersebut. Banyak godaan yang bisa membuat kita menjauh dari proses kreatif yang sedang kita lakukan.

Contoh saja ketika penulis membuat artikel ini. Terkadang, muncul notifikasi dari YouTube di tengah-tengah proses pengetikan. Masih bisa dihiraukan kalau notifikasi itu dari channel yang tidak penulis minati. 

Tetapi, kalau dari channel-channel favorit? Proses kreatif menulis pasti dilewatkan dulu, demi menonton konten dari channel kesukaan.

Coba kalau pen and paper. Penulis bisa fokus menuangkan ide lewat tarian pena selama setengah jam. Lalu istirahat sebentar. Setelah itu lanjut lagi hingga tulisan selesai. 

Maka, proses kreatif dalam menulis menjadi lebih efisien dan konsisten. Tidak diganggu dan dihalangi oleh plug-in smartphone atau PC.

Terakhir, penajaman otak terjadi karena menulis melibatkan kemampuan motorik, ingatan, dan lain sebagainya. Terlibatnya kemampuan-kemampuan ini membuat pen and paper writing menjadi latihan kognitif yang bagus. Dampaknya, menulis di atas kertas menjaga kinerja otak manusia seiring bertambahnya usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun