Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan Naik Motor dari Jogja ke Kalimantan

30 Desember 2022   19:50 Diperbarui: 30 Desember 2022   19:59 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto di atas adalah kenangan 8 September 2014, sudah delapan tahun berlalu tak terasa.  Itu adalah sore di atas kapal, kala perjalanan diam-diam tanpa sepengetahuan orang-orang rumah.  Ceritanya saat itu mau mengirimkan motor di Jogja ke Banjarbaru, tapi setelah dihitung-hitung, kok ya ongkos kirimnya sama aja jika saya bawa sendiri itu motor langsung pakai kapal, tentu saja via pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.  Sekalian sekali-kali kasih surprise pulang tanpa rencana.

Rencana dadakan itu pun dijalankan, sekalian kasih pesan sama teman kos, nanti kalau istri nelpon nanyain bilang saja sedang pergi, dan nyatanya kan emang pergi, pake supra Fit yang langsung saja dibawa melaju ke arah timur.

Perjalanan Jogja-Surabaya sepanjang  kurang lebih 425 kilometer menempuh waktu sekitar 8 jam, saya lupa persisnya kapan berangkat dan kapan sampai kota Surabaya, yang jelas langsung menuju rumah kontrakan seorang kawan yang sedang berjuang menyelesaikan disertasinya.  Tapi tentu saja tak sampai menginap karena dia juga tinggal bersama keluarganya yang diboyong selama kuliah.

Setelah puas mengobrol lalu pamit berangkat lah ke pelabuhan Tanjung Perak, sebelumnya menyempatkan diri menengok kampus Unair tempat kuliah di circa 2003-2005, sekalian numpang sholat dan rebahan sebentar di masjid kampus. Eh, tiba-tiba istri nelpon nanyain sedang dimana, saya jawab saja sedang di masjid kampus, toh saya tak berbohong, walaupun sebenarnya adanya di kampus kota lain.

Setelah sampai area pelabuhan, langsung mencari kantor kapal Dharma Lautan Utama, memesan tiket untuk motor dan saya sendiri.  Kebetulan jadwalnya tepat hari itu juga, sesampai area kapal berlabuh, ternyata harus menunggu lama, sampai besok hari, jadi terpaksa menginap di pelabuhan yang nyamuknya super ganas dan benar-benar bikin super gatal.

Kapal yang seharusnya berangkat saat itu padahal sudah sandar di pelabuhan, tapi katanya keberangkatan ditunda gara-gara muatan berupa kapal truk belum cukup untuk memenuhi target, tapi tak apalah memang begitu soal jadwal keberangkatan kapal di pelabuhan memang suka terlalu fleksibel.

Saat akhirnya waktu berangkat tiba, supra fit pun pelan-pelan naik ke dalam perut kapal, parkir di area yang telah disediakan.  Saya sendiri menuju dek atas untuk beristirahat.  Untungnya cuaca sedang bersahabat jadi tak ada gelombang besar.  Sampai akhirnya setelah 20 jam berlalu, kapal pun memasuki muara Sungai Barito dan bersandar di pelabuhan Trisakti yang berada di Kota Banjarmasin.

Itulah uniknya pelabuhan Trisakti, posisinya ada di pinggir sungai, bukan berada di pinggir laut seperti pelabuhan-pelabuhan lainnya, akibatnya sekarang memang tak semua kapal bisa masuk pelabuhan, hanyar kapal-kapal berukuran kecil dan sedang yang bisa masuk dan sandar di pelabuhan.  Kapal-kapal Pelni pun sudah tak bisa lagi sandar, konon karena endapan sungai yang semakin menumpuk dan meninggi sehingga tak sedalam dulu lagi.

Padahal dulu sewaktu tahun 1997, pernah naik kapal Kelimutu yang ukurannya cukup besar, tapi sekarang tak memungkinkan lagi untuk mengarungi sungai Barito. 

Setelah kapal sandar, saya pun bersiap-siap turun ke dek paling bawah tempat parkir motor, mengambil supra fit dan turun ke pelabuhan untuk menuju Banjarbaru yang masih sekitar 36 kilometer.

Sesampai rumah, ternyata surprise gagal, karena teman satu kos rupanya tak tega saat istri saya menelpon menanyakan keberadaan saya yang tak bisa dihubungi.  Itulah gara-gara sepanjang 20 jam nyaris tak ada sinyal saat di tengah laut, sungguh hal yang tak diperhitungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun