Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup, Haruskan Pergi Jauh dan Bertualang?

21 Desember 2022   13:50 Diperbarui: 21 Desember 2022   13:56 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dari adventures.com

Lagi-lagi kepikiran satu hal, tentang bagaimana manusia bepergian jauh, entah merantau tanpa menengok tempat dan waktu untuk kembali, atau sekedar berjalan ke sisi lain bumi dalam jangka waktu yang tak begitu lama untuk kembali pulang.  Jadi ingat kalimat yang dilontarkan bubin Lantang di novel Kisah Langit Merah, bahwa katanya:

Petualangan bukanlah sekadar pergi dari satu tempat ke tempat lain, mengunjungi tempat-tempat jauh dan menyaksikan hal-hal baru. Petualangan bukan sekadar mengajak derap langkahmu menuju tempat-tempat asing yang kau idamkan. Petualangan adalah pergi tanpa titik tujuan, membiarkan dirimu tersesat, mencari, dan memilih; dan kamu tak tahu kapan harus pulang.

Seringkali manusia, dengan alasan apapun selalu punya cara untuk keluar melangkah menjauh dari pintu rumah, mencari jawaban atas kegelisahan dalam pikirannya.   Mengelilingi planet ini tanpa ada tujuan yang benar-benar pasti, sangat eksprimentalis.  Makanya saya pun terpikir kenapa ada keinginan untuk bepergian jauh dan mengenal hal-hal baru serta asing, sementara seringkali lingkungan sekitar saja belum dikenal dengan baik.

Tanya saya yang sederhana itu, dijawab dengan cukup lugas, lagi-lagi oleh kawan yang kemarin abstrak proposal penelitiannya sampai saya baca sebanyak tiga kali, dan tetap berhasil membuat kepala cukup pengar.  Katanya kurang lebih bahwa: 

..niat untuk pergi jauh-jauh karena ada  perasaan bahwa lingkungan sekitar akan di situ-situ saja, tidak akan kemana-mana, dan akan tetap di situ sampai kita kembali lagi. padahal belum tentu demikian, dan belum tentu juga kita bisa kembali...

Seseorang yang berani memutuskan pergi jauh, mungkin karena yakin tempat yang ditinggalkan, orang-orang yang ditinggalkan, seakan-akan statis dan tak berubah selama perjalanan tanpa batas waktu yang jelas itu dilakukan, seakan-akan tak ada kata bernama rumah dan kampung halaman.

Mungkin memang lebih baik seperti apa yang dinyatakan oleh, lagi-lagi bubin LantanG, bahwa 

..jangan bertualang. Cukupkan dirimu pada pelesir ke tempat-tempat indah yang belum pernah kau kunjungi, dan tetapkan sebelum pergi kapan kamu harus pulang..

Karena sejauh apapun berjalan, nanti akan sampai pada titik lelah, dan memutuskan untuk pulang, untuk kemudian menikmati hari-hari yang menyenangkan, cukup dari teras rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun