Tahun ini adalah tahun penuh tantangan bagi saya sendiri, dikarenakan tahun ini adalah awal saya sebagai mahasiswa ditambah lagi adanya covid-19 yang kian hari semakin parah.
Tahun ini seharusnya waktu bagi saya untuk beradaptasi dalam dunia perkuliahan, meskipun saya telah meelwati satu semester tapi itu belum cukup bagi saya untuk terbiasa.
Banyaknya dampak yang ditimbulkan karena adanya pandemi ini membuat apa yang saya rencanakan harus di rombak ulang. Meskipun bukan Cuma saya saja yang merasakan kesulitan ini. Banyak kalangan lain yang juga merasakannya, harus mampu beradaptasi dengan situasi sekarang.
Momen tersulit ramadhan tahun ini yaitu tidak bisa merasakan tarawih berjamaah di masjid, dimana sholat tarawih berjamaah di mesjid merupakan ritual malam yang tak lepas saya lakukan jika datang bulan ramadhan dan kegiatan ini yang sangat saya nantikan setiap ramadhannya mungkin bukan hanya saya tapi semua orang. Keadaan saat ini tidak bersahabat untuk melakukan kegiatan tersebut sehingga penantian ini harus disimpan dalam hati untuk tahun depan.
Selain itu seluruh aktivitas terutama belajar  harus dilakuakn dirumah, belajar jarak jauh, yang bahkan tidak semua orang mampu memahaminya, jujur saja saya salah satu orang yang dalam menangkap materi sangat sulit jika tidak berinteraksi langsung. Akan tetapi situasi sekarang ini membuat saya kesulitan dalam belajar sehingga saya harus mampu memaksakan  otak saya agar dapat memahami materi yang diberikan oleh dosen yang mengajar.
Karena pembalajaran daring (online) menimbulkan kesulitan bagi saya sendiri, mulai dari terkendala karena sinyal di daerah saya kurang bagus yang tentunya menghambat saya dalam perkuliahan.
Ditambah lagi kekurangan literatur hal itu dikarenakan karena banyak buku-buku dan penunjang lainnya yang saya lupa bawa dari perantauan karena tidak menduga covid-19 ini akan berlajut lama, sehingga saya hanya membawa pulang buku seadanya saja.
Selain itu selama di rumah saja saya merasa biaya pengeluaran saya akhir-akhir ini bertambah, bukan karena biaya makan melainkan biaya untuk membeli kuota internet.
Setiap hari harus kuliah online yang tentunya menggunakan kuota yang tak sedikit, ditambah lagi karena di rumah saja banyak waktu luang yang digunakan hanya untuk bergelut dengan gadget guna mengusir kebosanan yang tentunya menambah penggunaan kuota setiap harinya.
Banyak waktu yang saya gunakan untuk bersosial media baik itu karena tuntutan dunia perkuliahan maupun karena sebagai penghiburan semata, sehingga saya terkadang lupa diri dan imbasnya penggunaan kuota saya setiap harinya bisa sampai 3 GB, bahkan sampai 5 GB setiap harinya.Â