Giripurno, 9 Januari 2025 -- Dalam upaya menciptakan solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 19 Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) mengembangkan inovasi dalam pemanfaatan limbah rumah tangga dan ternak sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair (POC).
Inisiatif ini tidak hanya membantu mengurangi limbah domestik, tetapi juga meningkatkan produktivitas pertanian secara alami. Mahasiswa memberikan penjelasan kepada kelompok tani warga Giripurno mengenai proses pembuatan Pupuk Organik Cair, bahan- bahan yang digunakan serta cara penerapannya pada tanaman agar dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa ketergantungan pada pupuk kimia.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Giripurno, Bapak Sigit, beserta perangkat desa dan Ketua Gapoktan. Beliau mengapresiasi inisiatif mahasiswa yang telah berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan masyarakat di bidang pertanian. Dukungan juga datang dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Hartini, S.Sn., M.Pd., yang turut mendampingi mahasiswa selama pelaksanaan kegiatan. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat yang diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan serta mendorong kemandirian para petani di Desa Giripurno.
Kami para mahasiswa mengharapkan warga desa giripurno dapat mengembangkan solusi inovatif yang ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah rumah tangga dan ternak melalui pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) agar masyarakat tidak terus bergantung pada pupuk kimia.
Limbah sebagai Sumber Nutrisi Tanaman
Limbah rumah tangga, seperti sisa air cucian beras, cucian beras memiliki banyak manfaat untuk tanaman karena mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, protein, dan mineral. Sementara itu, kotoran ternak seperti sapi dan ayam kaya akan mikroorganisme pengurai yang dapat membantu proses fermentasi pupuk organik cair.
Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair
Pembuatan POC dari limbah rumah tangga dan ternak melalui proses fermentasi anaerob yang melibatkan bakteri pengurai. Proses ini memerlukan waktu sekitar 10-14 hari hingga pupuk siap digunakan. Beberapa bahan yang umum digunakan antara lain:
- Sisa air cucian beras
- Kotoran ternak (sapi, ayam, kambing)
- Molase atau gula merah sebagai sumber energi mikroba
- EM4 (Effective Microorganisms) untuk mempercepat fermentasi
Setelah proses fermentasi selesai, cairan yang dihasilkan dapat disaring dan digunakan sebagai pupuk semprot atau dicampur dengan air irigasi untuk meningkatkan kesuburan tanah.
