Setelah kurikulum dirancang dan disiapkan, langkah selanjutnya adalah implementasi. Ini melibatkan pengenalan kurikulum baru di sekolah-sekolah serta penyesuaian program pembelajaran oleh guru di kelas. Implementasi kurikulum harus terencana dengan baik meliputi berbagai cara seperti  Â
1) Sosialisasi kepada guru, siswa, dan orang tua mengenai perubahan atau inovasi dalam kurikulum;Â
2) Mendukung guru dengan bahan ajar, alat peraga, dan teknologi yang memadai;Â
3) Monitoring dan supervisi oleh pihak terkait, seperti dinas pendidikan atau pengawas sekolah, untuk memastikan implementasi berjalan sesuai dengan rencana.
Menurut Lovat dan Smith dalam Ismail (Ismail, 2015) evaluasi adalah konsep menyeluruh yang bergantung pada pengukuran dan penilaian untuk membuat penilaian atau keputusan gabungan. Jadi, evaluasi adalah kegiatan sistematis yang mencakup pengukuran dan penilaian dengan standar atau kriteria untuk membuat penilaian atau keputusan.Â
Evaluasi kurikulum bertujuan untuk mengukur efektivitas kurikulum dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, serta menilai dampak kurikulum terhadap proses dan hasil belajar peserta didik. Ada dua jenis dalam evaluasi kurikulum yakni evaluasi formatif dan sumatif.
1) Evaluasi Formatif, dilakukan selama proses implementasi untuk memperbaiki kekurangan atau menyesuaikan kurikulum;
2) Evaluasi Sumatif, dilakukan setelah implementasi kurikulum untuk menilai keseluruhan efektivitas kurikulum.
Tindak lanjut dalam perencanaan pendidikan adalah proses lanjutan yang dilakukan setelah perencanaan pendidikan disusun dan diimplementasikan. Tujuan utama dari tindak lanjut adalah memastikan bahwa rencana yang telah disusun dilaksanakan sesuai dengan tujuan, serta memberikan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan.Â
Ada beberapa langkah dalam tindak lanjut pada perencaaan pendidikan, sebagai berikut :