Mohon tunggu...
Raihanna Nur Inah D.l
Raihanna Nur Inah D.l Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya tertarik tentang sesuatu yang berkaitan dengan isu - isu politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dari Catatan Mahasiswa Lahir Tanggapan

23 September 2025   23:30 Diperbarui: 23 September 2025   23:30 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melahirkan suatu tanggapan dari catatan mahasiswa, tentang menanggapi karya tulis atau artikel yang dibuat oleh bapak dosen, dalam bidang mata kuliah pendidikan pancasila. beliau bernama Bapak Study Rizal L. salah satu artikelnya, yang berjudul "Kerusuhan sebagai bahasa yang putus: membaca tragedi arogan elite, dan solusi komunikasi kritis"

Menarik sekali untuk saya sebagai mahasiswa yang diberi tugas mencatat dan memberi tanggapan terkait karya-karya tulisnya. dalam catatan yang telah saya buat, akan ada pembahasan terkait isi artikel dari karya tulis bapak dosen. beliau mengatakan dalam artikelnya bahwa "Demostrasi adalah bahasa rakyat", menjadi ruang aspirasi yang tak didengar, namun semakin berubah menjadi penjarahan rumah anggota dewan, pembakaran gedung DPRD, perusakan fasilitas publik seperti halte transjakarta. menjelma kerusuhan, menjadi tanda bahwa komunikasi antara rakyat dan negara telah runtuh.

Demonstrasi yang semakin menjelma kerusuhan, terjadi karena adanya akumulasi kekecewaan rakyat, menjadi tak terkelola. rakyat selalu di beri ruang sempit untuk mengaspirasikan haknya, komunikasi politik buntu, akibat dari sekelompok orang yang memiliki kekuasaan politik, mereka mempunyai wewenang, mengelola, mengendalikan, menata, menjalankan berbagai pelayanan publik, tetapi tidak dilakukan dengan baik.

Diskusi publik jarang sekali dilibatkan, selalu mengabaikan kepentingan rakyat. terkhusus kritik untuk para anggota dewan perwakilan rakyat, pada dasarnya perekrutan anggota  dewan, seharusnya seorang anggota yang telah dipilih, tentu keahliannya akan sesuai dalam bidangnya, sehingga pekerjannya akan dilakukan dengan efektif, semestinya bukan orang-orang seperti influencer ataupun seorang yang tidak ahli dalam bidangnya sebagai anggota DPR, yang direkrut menjadi dewan perwakilan rakyat, hal ini akan menimbulkan konflik karena rakyat keresahan dan merasa tidak adil, sebab hak suara rakyat untuk memilih anggota dewan, mungkin hanya sebagai formalitas bahkan tak memadai, tetap saja adanya kekuatan untuk berbuat curang selalu mendominasi dalam pemilihan perekrutan para anggota DPR. alhasil permasalahan tersebut juga berkaitan dengan konflik demonstrasi saat ini.

Sebagai rakyat indonesia, sudah semestinya mendapatkan hak-hak yang terpenuhi. padahal kalau saja para pemerintah yang memiliki kekuasaan untuk mengelola negara ini, bisa menjalankan tugasnya dengan tegas, sigap, jujur, jelas, berdampak untuk rakyat, mereka akan merasakan dampak yang baik juga. bahkan dampaknya lebih luar biasa dari pada rakyatnya, yang dimana pemerintah adalah seorang pemegang jabatan tinggi, maka itu akan  membuat hidupnya lebih sejahtera.

Rakyat akan senantiasa menilai dengan sikap positif terhadap etos kerja pemerintah yang jujur, selain itu juga di pandang baik oleh masyarakat dan dapat dipercaya, bila itu bisa dilakukan oleh pemerintah yang mau adanya suatu perubahan di negeri ini, maka akan berpengaruh pada kedudukan jabatannya, meningkatnya pangkat suatu jabatan, yang membuat kehidupan para pemerintah semakin makmur.

Berbagai kritik yang disampaikan oleh rakyat untuk pemerintah, sepatutnya pemerintah mengambil langkah-langkah baru untuk saling bekerja sama yang kompeten, disaat pemerintah melakukan evaluasi dalam rapat kerja, berikanlah hasil perubahan yang berdampak untuk seluruh rakyatnya.

Terperdaya pada kekuasaan yang buruk hanyalah sebuah nikmat buruk yang membuat hidup semakin terperosot kedalam lingkaran tak berujung, seperti halnya siklus setan. untuk itu para pemegang kekuasaan, yang memiliki jabatan tinggi, dan telah berususah payah mendapatkan jabatan tersebut dengan melewati pelantikan, mengucapkan sumpah jabatan dalam badan keagamaan, bersungguh - sungguhlah dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pemerintah, menepati  janji-janji yang sebelumnya di sampaikan kepada rakyat. tak sampai disitu saja, sebagai seorang pemerintah, berikanlah akses komunikasi atau ruang diskusi publik agar masyarakat bisa mengetahui informasi, memperhatikan, memantau terhadap pekerjaan pemerintah, apakah kebijakan yang telah dibuat pemerintah akan berdampak baik untuk masa depan bangsa atau malah sebaliknya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun