Waktu itu aku janji mau update cerita kalau program Link Women sudah berjalan. Nah, ini dia ceritanya.
Kalau di tulisan sebelumnya aku cerita tentang kenapa program seperti Link Women itu penting dan harus ada, sekarang aku mau bawa kamu ikut flashback ke perjalananku selama beberapa minggu ini. Bukan hanya tentang kelas dan materi, tapi juga tentang hal-hal yang bikin aku bilang ke diri sendiri, "Raya, this is so worth it."
Women Course oleh UN Women Asia and the Pacific bersama Markoding dan LinkedIn ini bukan pelatihan biasa. Dari awal, aku sudah punya ekspektasi tinggi karena aku percaya isu pemberdayaan perempuan dan dunia kerja itu nggak bisa cuma berhenti di wacana.
Ternyata, semua yang aku alami di sini lebih dari yang aku bayangin. Empat materi besar yang aku jalani benar-benar membuka mata dan membuatku merasa naik level, baik secara pribadi maupun profesional.
Belajar Digital Marketing: Relevan Hari Ini, Vital untuk Masa Depan
Materi pertama yang aku pelajari adalah Digital Marketing. Buat aku pribadi, ini bukan cuma topik tren, tapi keterampilan yang jadi kebutuhan mendesak di era sekarang. Kenapa? Karena hampir semua bisnis, dari skala UMKM sampai perusahaan global, butuh strategi pemasaran digital yang efektif.
Di kelas ini, aku belajar hal-hal yang sebelumnya cuma aku dengar sekilas: apa itu digital marketing, bagaimana saluran-saluran digital bekerja, sampai bagaimana menyusun strategi marketing yang tepat. Bagian yang paling seru? Saat kami diminta bikin mini project berupa merancang kampanye digital yang sesuai target audiens.
Dulu aku pikir digital marketing cuma soal unggah konten di social media. Ternyata jauh lebih luas: ada SEO, ada ads, ada analisis data, dan ada storytelling. Aku jadi tahu bahwa punya keterampilan ini membuka peluang besar, baik untuk peluang di skala nasional maupun global.
Data dari LinkedIn Jobs Report 2024Â bahkan menempatkan digital marketing sebagai salah satu dari 10 keterampilan paling dicari secara global. Rasanya punya bekal ini bikin aku lebih percaya diri.