Mohon tunggu...
Rayandra Damar Sinathrya
Rayandra Damar Sinathrya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SMAN 2 Surabaya

hobi saya membuat cerita pendek

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pahlawan di Balik Kemudi

23 November 2023   14:02 Diperbarui: 23 November 2023   14:08 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di kota Jayakencana yang damai dan sepi, ada seorang pahlawan tak dikenal yang tak lelah bekerja di balik kemudi ambulans. Namanya Ezra, seorang sopir ambulans yang memiliki hati yang penuh kasih dan tekad yang kuat untuk membantu sesama. Kisahnya mengajarkan kita bahwa pahlawan sejati bisa ditemukan dimana pun. Terkadang, di tempat-tempat yang tak terduga.

Ezra bukanlah pahlawan dalam arti konvensional. Tidak ada seragam militer atau kostum pahlawan super yang melekat padanya. Hanya seragam ambulans dan senyuman ramah yang selalu menemani wajahnya. Namun, di balik kesederhanaannya, Ezra hanya memiliki kekuatan luar biasa untuk meredakan penderitaan orang lain. Setiap hari, Ezra menghadapi panggilan darurat dan kecelakaan. Tidak ada hari yang sama, tetapi satu hal yang konstan adalah dedikasinya untuk membantu orang lain. Suara sirene dari ambulansnya menjadi simbol harapan bagi yang membutuhkan pertolongan.

Salah satu pengalaman paling mengesankan Ezra adalah ketika ia dikejar waktu menuju rumah seorang wanita yang sedang mengandung di desa terpencil. Hujan deras dan jalan berlumpur mempersulit perjalanannya, membuat ambulansnya sering kali terjebak. Namun, Ezra tidak menyerah. Ia melawan segala rintangan demi menyelamatkan dua nyawa yang tengah bersiap-siap memasuki dunia. Sesampainya di desa, Ezra tidak hanya membawa perlengkapan medis. Ia juga membawa ketenangan dan keberanian di dalam dirinya. Ibu yang sedang mengandung itu menatap Ezra dengan penuh rasa takut dan mendapat dukungan dan harapan dari Ezra yang optimis. Meskipun bukan bidangnya, Ezra tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana memberikan dukungan emosional untuk sang ibu yang akan melahirkan.

"Bu, Saya ada disini untuk membantu anda melalui ini. Kita akan melalui ini bersama-sama yaa," ucap Ezra dengan lembut, seperti seseorang yang sedang menguatkan sahabatnya. Dalam situasi darurat, Ezra bertindak dengan cepat dan efektif. Ia menjadi tulang punggung bagi para petugas medis di ambulans. Tidak hanya sekadar mengemudi, Ezra juga memberikan pertolongan pertama untuk mengatur pernapasan buatan, dan melakukan segala tindakan yang diperlukan untuk menjaga nyawa sang ibu dan buah hati.

Namun, kisah pahlawan tidak selalu tentang keberhasilan. Ada saat-saat di mana Ezra harus menghadapi kegagalan. Akan tetapi, dari kegagalan itu, Ezra selalu belajar dan menjadi lebih kuat. Ia tidak menyalahkan dirinya sendiri, melainkan melihatnya sebagai pelajaran untuk tindakan lebih baik di masa depan. Ketika tidak dalam situasi darurat, Ezra masih tetap terlibat dalam komunitasnya. Ezra mengadakan sesi tanya jawab mengenai kesehatan. Juga, mengajarkan cara melakukan pertolongan pertama kepada para warga, dan menjadi panutan bagi anak-anak di desa itu. Ezra membuktikan bahwa menjadi pahlawan tidak selalu membutuhkan keberanian di medan perang. Terkadang, itu memerlukan ketekunan serta dedikasi dalam melakukan tugas harian. Tidak selalu ada cahaya sorotan untuk Ezra. Akan tetapi, ia tetap setia pada panggilannya. Ezra adalah pahlawan di balik layar, yang menciptakan perbedaan besar di kehidupan orang-orang di sekitarnya tanpa pamrih. Baginya, menjadi pahlawan adalah panggilan hati yang diterimanya dengan tulus dan lapang dada. Ketika ditanya tentang pekerjaannya, Ezra selalu menjawab dengan rendah hati, "Saya hanya melakukan pekerjaan saya. Membantu sesama adalah tugas sekaligus kebahagiaan bagi saya." Namun, bagi mereka yang pernah menerima pertolongannya, Ezra adalah lebih dari sekadar sopir ambulans. ia adalah pelita di saat kegelapan sedang menimpa orang-orang di sekitarnya.

Tidak lama setelah itu, ketika Ezra sedang istirahat di lorong rumah sakit, Ezra bertemu dengan seorang ibu yang anaknya baru saja diselamatkan dari ambulansnya. Ibu itu menangis, Akan tetapi, itu bukan tangisan kesedihan. Namun, tangis kebahagiaan dan melambangkan rasa terima kasih. Ibu itu memeluk Ezra erat-erat, sembari menangis dan tak mampu berkata-kata. "Saya tidak tahu bagaimana membayar bantuan Anda. Terima kasih, Mas Ezra!!" ucap ibu itu sambil menangis. Ezra hanya tersenyum dan berkata, "Tidak perlu membayar apa-apa, Bu. Yang terpenting bagi Saya adalah Ibu dan anak Ibu selamat." Seiring berjalannya waktu, Ezra menjadi dikenal di seluruh kota. Ia menerima penghargaan atas jasanya, tetapi bagi Ezra, penghargaan terbesar datang dari kebahagiaan dan terima kasih yang terpancar dari wajah-wajah yang pernah ia bantu.

Ezra adalah sang pahlawan tak terlihat di balik kemudi ambulans. Ia mengajarkan kita bahwa setiap tindakan kecil dapat memiliki dampak besar di lingkungan. Ia membuktikan bahwa menjadi pahlawan tidak selalu memerlukan kehebatan fisik atau kekuatan super. Kadang-kadang, menjadi pahlawan hanya memerlukan hati yang tulus, tekad yang kuat, dan kasih sayang tanpa batas untuk membantu orang lain di saat-saat sulit.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun